*Saya udah dapet visualisasi Naomi YEYEYYYYY. kontur wajahnya pas, bisa polos dan bisa galak juga. Namanya Yang Mi, aktris asal China dan saya sudah menamatkan salah satu dramanya yang panjangnya naudzubillah :") judulnya Ten Miles of Peach Blossoms. Dia cocok dan aktingnya bagus. Jadi, inilaaahhhh Naomi!!! *prokprokprok*
Ombak kecil di dada Naomi tiba-tiba bergolak saat retinanya menemukan sebuah bangunan kokoh yang berdiri di depannya kini. Menoleh, Naomi memandang Kyusoo dengan keterkejutan yang tak dapat ia sembunyikan. Bocah lelaki itupun sepertinya menyadari tatapan Naomi yang tertuju padanya. "Ada apa, Saem?" Kyusoo mengeluarkan suaranya dengan dahi yang berkerut.
Tersentak, Naomi menggeleng pelan. Ia sendiri tidak tahu kenapa harus bereaksi seperti ini. Toh, Naomi yakin ia belum pernah mengunjungi tempat ini sebelumnya. Hanya saja, ada perih yang menyelinap masuk ke dalam relung hatinya yang kosong saat memandangi rumah besar ini. Akan tetapi, Naomi tidak bisa mengatakan hal ini pada Kyusoo. Bocah itu tidak akan mengerti apa yang terjadi. "Tidak ada, hanya terkejut. Rumahmu sangat bagus, Kyusoo-ya." Naomi mencoba tersenyum, dan ia yakin kini senyumannya terlihat aneh. Untunglah Kyusoo hanya mengangguk dan memalingkan wajahnya sebelum melepas sabuk pengaman dan turun dari mobil Naomi tanpa berkomentar apapun. Menghela napas, Naomi akhirnya memaksakan diri untuk turun demi kesopanan yang telah lama ia junjung. Setidaknya, Naomi harus berpamitan pada orang tua Kyusoo terlebih dahulu sebelum pulang. Walaupun ia harus menahan keengganannya untuk masuk ke dalam rumah itu.
Naomi menyamakan langkahnya dengan Kyusoo, dengan tangan yang menggenggam tangan yang lebih kecil dari miliknya itu. Menapakki rumah yang belum pernah ia jajaki, namun terasa sangat familiar di benaknya. Dari sudut matanya, Kyusoo nampak bahagia walau bocah itu tidak tersenyum. Naomi tahu, karena sudut bibir sempurna itu secara samar tertarik ke atas, sangat tidak kentara. Ia senang, meski kesenangan itu terganggu oleh perasaan aneh yang tiba-tiba saja muncul.
"Tuan Muda ...." Pak Ahn menunduk setelah ia membukakan pintu. "Anda sudah pulang," gumam pria tua itu lagi seraya mengalihkan pandangannya pada Naomi. Ada sedikit kerutan yang dalam di kening Pak Ahn ketika memandangnya. "Anda adalah ...."
Naomi tersenyum lembut setelah ia tersentak sebentar. Ia hampir saja lupa memperkenalkan diri pada pria tua yang ada di depannya ini. Merasa konyol, ia merutukki diri sendiri yang mendadak menjadi bodoh. "Namaku Fujihara Naomi." Naomi memperkenalkan diri. "Guru bahasa Inggris Kyusoo"−Naomi mengusap pelan kepala Kyusoo yang berdiri di sisinya dengan lembut−"yang seminggu lalu telah mendapat izin untuk memberikan bimbingan tambahan di luar jam sekolah oleh orang tuanya." Matanya berkedip pelan, dan kembali tersenyum. "Supir Kyusoo mengabarkan bahwa beliau tidak dapat menjemput. Jadi, aku berinisiatif untuk mengantarkan Kyusoo pulang daripada membiarkannya menunggu di taman persik sampai sore." Lagi, Naomi menjelaskan.
Meski terlihat ragu, Pak Ahn akhirnya mengangguk dan sedikit tersenyum. Naomi tahu, senyuman itu dipaksakan terpatri di wajah penuh kerutan penuaan itu, tapi Naomi tentunya tahu ia akan bersikap kurang ajar jika menyuarakan pemikirannya. Jadilah ia hanya balas tersenyum tak enak pada Pak Ahn. "Ah, tentu. Terima kasih karena telah mengkhawatirkan Tuan Muda kami. Mari, silakan masuk!" Pak Ahn sedikit bergeser agar tidak menghalangi jalan masuk, dan Naomi yang sepertinya mengerti langsung melangkahkan kakinya mengikuti Kyusoo dari belakang. Mereka akhirnya duduk di sebuah sofa besar di ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOVER (Don't Leave Me Series)
Romance------------------ "Kau membuatku mengingat semua yang seharusnya kulupakan, dan semua yang seharusnya kuingat. Sekarang, aku berharap akan benar-benar kembali melupakan semuanya." - Fujihara Naomi "Dari awal, yang kuinginkan hanyalah dirimu." - Cho...