Oke, perlu saya beritahu. Chapter kali ini adalah 18+. Pergi sana yang masih bocah! :p
~~~~~~~~~~
"No matter how much I say I love you, I always love you more than that."
~~~~~~~~~~
"Apa yang sedang kalian lakukan?"
Loyang berisi sisa-sisa adonan kue itu secara tanpa sengaja terjatuh karena tersikut lengan Kyusoo yang kini membeku, menghamburkan isinya hingga semakin menodai lantai marmer putih yang seharusnya terlihat elegan itu. Keterkejutan itu membuat debaran jantungnya berhenti sedetik dan akhirnya berpacu seperti kuda yang tengah berlari dengan kecepatan penuh. Tak menyangka mengapa bisa sang Ayah tiba-tiba saja datang lebih cepat daripada perkiraan. Sungguh, Kyusoo tak mengenal ayahnya. Ia takut jika ayahnya tak suka dapur ini berantakan!
Kyuhyun memicingkan matanya kala Kyusoo semakin merapatkan tubuhnya pada Jinnie yang juga berdiri dengan membeku. Bahkan, bocah kecil itu seolah bersembunyi dibalik tubuh Jinnie yang nampak kotor karena tepung dan mentega. Jelas terlihat bergetar ketakutan. Dan saat Jinnie melirik Kyusoo sekilas dan melepaskan tali apron yang mengikat di lehernya, alis Kyuhyun terangkat sebelah. Kyuhyun tak mengatakan apapun, hanya memerhatikan gerakan luwes nan anggun yang dilakukan Jinnie saat meletakkan apron itu ke meja dapur yang penuh dengan bahan-bahan untuk membuat kue dengan sembarang.
Kyuhyun sebenarnya tidak bermaksud untuk memberikan kesan seperti ini, galak dan menyebalkan. Akan tetapi, sangat tidak mungkin ia memberikan sebuah senyuman lebar dan mengatakan dengan frontal bahwa ia bersedia bergabung. Kyuhyun masih memiliki harga diri. Dan sudah pasti harga dirinya yang setinggi tiang surga itu akan tercoreng luas jika melakukan sesuatu yang bukan seharusnya ia lakukan saat seorang tamu tak diundang datang dan mengacaukan dapur tanpa seizinmu. Intinya, Kyuhyun hanya ingin terlihat waras di depan sosok yang sanggup mengguncangkan dunianya itu.
Menggigit bibirnya keras, Jinnie tak ingin Kyusoo dimarahi karena hal ini. Ini memang sebuah kesalahan. Dirinya sungguh lancang masuk ke dalam rumah seseorang tanpa izin dari pemilik dan mengacaukan dapur mahal berserta segala isinya ini. Jikapun ia harus dihukum, Jinnie bersedia. Akan tetapi, Jinnie tidak rela jika pria itu menghukum Kyusoo. Yah, Jinnie tidak tahu bagaimana watak ayahnya Kyusoo yang meminta untuk dipanggil 'Kyuhyun' itu. Namun, jika dilihat dari bagaimana cara kedua ayah dan anak itu berinteraksi, sudah cukup memberikan penjelasan bahwa hubungan ayah dan anak itu sungguh tidak sehat. Dan Jinnie takut Kyuhyun akan merugikan Kyusoo secara fisik.
"Apa kalian berdua tuli?" tanya Kyuhyun, matanya memandang Jinnie dan Kyusoo secara bergantian dengan tatapan kutub andalannya. Bersumpah, Kyuhyun akan memilih mati jika ketahuan berdusta kali ini.
Mendecih dan melepaskan pegangan erat Kyusoo pada bagian pinggang kemejanya dengan lembut, Jinnie maju selangkah. Raut wajahnya seperti singa betina yang waspada pada singa jantan yang hendak memakan singa kecil, begitu garang dan kejam. "Kami sedang membuat kue, Kyuhyun. Maafkan aku karena datang ke rumahmu tanpa izin. Oke, ini yang kedua kalinya. Akan tetapi, kali ini aku bahkan mengacaukan dapurmu. Jangan memarahi Kyusoo. Ini semua adalah ideku."
Kyuhyun terkejut nada suara Jinnie terlampau berbanding terbalik dengan raut wajahnya yang seolah mengibarkan bendera perang. Perkataan Jinnie itu terdengar tenang, tak sedikitpun menunjukkan emosi yang seharusnya. Dan benak Kyuhyun kembali memainkan ingatan masa lalu yang takkan pernah terlupa, seolah memberitahu bahwa itu adalah salah satu sikap defensif Jinnie yang melekat erat di ingatannya.
Sekarang, otak cerdas Kyuhyun bahkan tak mampu memerintahkan bibirnya untuk terbuka dan mengeluarkan suara.
Ah, betapa ia merindukan sosok bernama Park Jin Sia itu!
KAMU SEDANG MEMBACA
HOVER (Don't Leave Me Series)
Romance------------------ "Kau membuatku mengingat semua yang seharusnya kulupakan, dan semua yang seharusnya kuingat. Sekarang, aku berharap akan benar-benar kembali melupakan semuanya." - Fujihara Naomi "Dari awal, yang kuinginkan hanyalah dirimu." - Cho...