".... The Five People You Meet in Heaven, Mitch Albom. Oh, bukan hendak kubacakan. Cuma judulnya memberiku satu gagasan.
"Mari kita pilih lima orang yang ingin kita temui di surga. Kita tentu punya alasan kuat memilih mereka.
"Nah, sebutkan alasan itu kepada yang bersangkutan, kalau masih hidup, lalu minta mereka memilih lima orang lain lagi. Seperti multilevel marketing. Tepatnya, ini multilevel promotion, promosi ke surga. Oke?
"Aku akan memilih lebih dulu ya. Hmm .... Ibuku, itu yang pertama. Aku tidak mengenalnya. Dia wafat waktu aku baru berusia 9 bulan. Kanker leher rahim stadium lanjut. Dia merahasiakannya dari siapa pun, agar aku yang masih dalam kandungannya bisa lahir.
"Yang kedua, ayahku. Pengorbanannya juga tak terukur. Dia tidak memikirkan dirinya sendiri, selalu sibuk mengurus kami. Aku dan Aldrin pernah mencarikannya istri. Tapi dia selalu menolak. Katanya, dia tak punya apa-apa lagi untuk diberikan kepada wanita lain. Ayah menyusul Ibu setahun lalu, komplikasi diabetes dan liver.
"Orang ketiga, tentu saja kakakku. Aldrin tiang penyanggaku.
"Keempat, Tante Desti. Dokter paling welas asih dan pintar. Rumah sakit ini menjadi rumah keduaku yang nyaman berkat dia.
"Dan kelima, kamu, Denias. Kamu membuat hari-hariku menjadi berharga untuk dijalani.
"Sekarang, giliranmu. Kamu harus bangun. Pilih lima orang yang akan kamu ajak ke surga. Kamu harus bilang kepada mereka apa alasanmu ...."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Koma (Complete)
Teen FictionMenabrak jembatan, mengambang sepersekian detik di udara, lalu terempas masuk sungai, dan menjadi berita kecil di koran-koran. Kupikir, tamat sudah riwayatku. Tapi dua suara itu menarikku kembali. Untuk apa? Ilustrasi cover oleh Yoshinori Kobayashi