18

3.5K 474 217
                                    

Bacadeh,

Siapa tahu b a p e r 😳😳














Unch❤








●●●

Senin itu keramat. Senin mimpi buruk. Senin itu mitos. g.

Senin pagi ini suasananya berbeda. Terlebih untuk Wendy dan Suga. Mereka benar-benar berbeda 1200°.

Suga yang imagenya suweg dan sejenis dispenser itu terlihat kacau. Pelipis, sudut bibir, hidung, rahang, pipi, hampir seluruh wajahnya berwarna keunguan. Berkat dari tangan sakti Kim Taehyung, wajahnya begitu.

Sedangkan Wendy juga tak kalah mengenaskan. Matanya sembab, merah, hidung merah, lututnya diperban, dan tidak ada senyuman sama sekali. Padahal biasanya dia selalu heboh bergosip di sepanjang koridor. Hari ini dia diam, seolah bibirnya menyatu tapi hatinya remuk. a6 (͡° ͜ʖ ͡°).

Dalam diam Wendy berjalan. Kakinya menyusuri koridor kelas XI IPA. Mukanya datar, bibirnya rapat, matanya kosong, langkahnya gontai, hingga ada cowok yang taksengaja menyenggol pundaknya.

"Awh," Wendy terjatuh.

"Sorry, gak sengaja," dan suara cowok asing itu langsung menjauh.

Wendy berdiri sendiri karena cowok itu udah pergi tanpa menolong dia. Dipungut lagi tas kertas yang tadi dia tenteng.

Belum sempat dia berjalan, suara berat, serak, basah, dan menggoda yang teramat familiar itu menyapa telinganya.

"Wendy,"

Dengan paksa Wendy menelan salivanya. Mencoba biasa saja.

Walau gagal. Karena matanya terlalu jujur. Matanya sudah menggenang.

Dengan menunduk Wendy berucap, "I-ini, jas kakak. S-sa--"

Suga langsung membuanng asal tas berisi jasnya itu. Dan menarik tangan Wendy.

"Wen!" Suga memaksa Wendy menghadapnya dalam satu tarikan.

"Wen, gue mau ngomong," rendah, suara Suga menghalus. Sangat rendah, serak, berat, dan terlampau sexy.

Gue harus kuat! Tahan iman! -Wen

"Maaf kak, gue permisi," Wendy menahan air matanya.

Belum sempat berbalik. Tangan Wendy audah diseret Suga. Menuju parkiran kelas XI. Tempat yang sangat sepi. Hanya ada mereka berdua.

"Wendy? Lihat gue," Suga mengangkat pipi Wendy dengan kedua tangannya.

Wendy langsung menepis tangan Suga, cukup kasar. Air matanya hampir jatuh.

"Lu udah jijik banget sama gue ya Wen, sampek gak sudi lihat muka gue, gak sudi gue pegang." Suga tersenyum miris.

Untuk pertamakalinya dia bisa rela menghina dirinya sendiri di depan seorang cewek. Dan itu hanya di depan Wendy.

a6 a6 jozz (͡° ͜ʖ ͡°) -awtor

Wendy terenyuh. Dengan sisa ketegaran yang dia miliki kepalanya mendongkak. Melihat wajah Suga yang mengerikan.

Penuh tanda berwarna keunguan (͡° ͜ʖ ͡°). Tapi ukurannya agak lebih besar (͡° ͜ʖ ͡°).

Dengan dua plester yang menutupi luka di tulang hidung dan pelipis kanannya.

Mata sembab Wendy melebar. Walaupun semalam hatinya tercampakkan, tapi hatinya masih memiliki rasa khawatir pada Suga. Cowok yang pernah mengisi hatinya. Sekaligus meremukkan hatinya.

"Yang semalem, demi apapun gue gak sadar Wen. Gue mabok, sampe teler. Dan gue kira Jisoo itu elu,"

Wendy masih diam. Matanya tetap menatap satu persatu luka yang Wendy simpulkan berasal dari tawuran itu di wajah pucat Suga. Telingannya hanya mendengarkan saja. Bibir ranumnya masih rapat.

"Jadi apapun yang lo lihat semalem itu gak bener. Lu percaya kan sama gue?"

"Udah selesai kak ngomongnya? Kalo gitu gue permisi, makasih buat semuanya," Wendy menekan kata 'semuanya'.

Suga menarik lagi lengan Wendy. Kini kembali pada posisi awal.

"Maafin gue Wen,"

"Gausah minta maaf kak, itu buat harga diri kakak jatoh," Wendy hendak berbalik.

"Mending gue kehilangan harga diri gue, dari pada harus kehilangan lu,"

"Lu masih sempet ngebuat gue baper padahal semalem lu kayak gitu ke gue?"

"Gue suka sama lo Wen,"

"CUKUP! Udah cukup, jangan mainin gue kak." air itu mengalir begitu saja. Bersamaan dengan teriakan nyaring Wendy.

Padahal semalam suntuk Wendy menangis. Hingga dia hanya tidur tak lebih dari dua jam. Tapi stock air matanya serasa penuh lagi.

Wendy makin menangis. Emosinya memuncak. Tangannya memukul pundak Suga frontal, penuh emosi.

"Lu jahat kak! Brengsek!" puluhan kali Wendy mukul Suga. Dengan emosi penuh.

Suga yang sejujurnya badannya remuk setelah di hantam si buldoser a.k.a Taehyung, dengan kekuatan kilat Suga menarik Wendy dalam pelukannya. Mendekap Wendy.

"Sorry Wen," hidungnya menghirup napas. Berat, paru-paru Suga ikut sesak.

"Brengsek!"

"Iya, gue brengsek. Gue tau," Suga membelai rambut Wndy. Sesekali menghirup aroma shampoonya.

"Bajingan!" Wendy terisak, cukup keras.

"Iya, gue tau,"

"Jahat!" Suga hanya berdehem dengan suara beratnya, tepat di daun telinga Wendy.

Wendy mendorong Suga. Memberikan ruang kosong di antara mereka.

Kamvreth! Kak Ga pake desahan (͡° ͜ʖ ͡°) !! Tahan Wen, tahan!! -Wen

Wajah Wendy memerah, seperti tomat. Smirk Suga berkibar. Melihat Wendy yang sudah luluh, hanya dengan deheman --desahan-- yang tadi sengaja Suga keluarkan (͡° ͜ʖ ͡°).

"Dimaafin kan?" Wendy mengangguk.

"Kita mulai dari awal ya?"

"Emangnya kita pernah punya hubungan yang spesial?"

Suga terkekeh, lalu tangan Suga menggenggam tangan Wendy. "Kalo gitu, ayo pacaran sama gue Wen,"

Wendy menelan paksa salivanya. Lidahnya goyang dumang. Hatinya ragu.

"I dont take no, babe. Gue tau lo ragu sama gue, gue bakal buktiin kalo gue serius. I'm promise,"

"Gue..."


























































































TBC (͡° ͜ʖ ͡°)











●●●

Kaliyand membuatku bahagia!!

Sumpah gwe seneng seneng,
REALLY REALLY REALLY REALLY REALLY SENENG banget!!

#22 in Short Story 😍😍😍

THANKS A LOTS SAYANGGKUUH,,,

Gaada dobel apdet yaah😂😂
Maapkeun😐😐


Okeh, dont forget 2 vote n also spam vomment❤❤

Kurbel » Wenga❤ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang