"Khun, apa aku boleh bertanya sesuatu padamu?"
"Kau ingin bertanya apa Li?"
"Tapi sebelumnya kau harus berjanji untuk menjawabnya dengan jujur ya?"
Nickhun tersenyum dan menganggukkan kepalanya setuju.
"Apa membuatmu ingin belajar mencintaiku?"
***
"Apa yang membuatmu ingin belajar mencintaiku?"
Liliyana mengajukan pertanyaan itu sambil menatap Nickhun tepat dikedua matanya. Ia dapat melihat reaksi terkejut diwajah tampan sang suami sebelum kemudian ekspresi itu berubah menjadi senyuman.
"Bukankah sudah kubilang kalau aku ingin memperbaiki pernikahan kita? I want fix our marriage Li,"
"Hanya itu?"
"Mm... apa aku salah?"
Liliyana menggeleng pelan.
"Tidak, kau tak salah."
Liliyana tersenyum dan memilih untuk memejamkan matanya. Sesekali ia merasa Nickhun mengelus pelan rambutnya dan mencium dahinya. Setelahnya ia merasakan Nickhun mendekapnya erat.
Liliyana membuka matanya saat merasakan debar jantung dan deru nafas Nickhun yang teratur, hal itu menandakan sang suami sudah tertidur. Perlahan ia menggerakkan tangannya sangat pelan, mencoba untuk tidak mengganggu tidur Nickhun.
Ia mengangkat tangannya dan mengelus pelan dahi Nickhun, mulai dari rambut, dahi, kedua matanya, hidung, pipi hingga bibir Nickhun. Kemudian, perlahan tapi pasti ia mengecup pelan bibir itu.
"Aku mencintaimu Khun." ucapnya pelan dan kemudian memeluk Nickhun erat dan ikut bergabung kealam mimpi bersama suaminya.
***
Seminggu sudah kebersamaan mereka diapartemen, kebersamaan yang kali ini lebih terasa manis dan membahagiakan. Perlahan tapi pasti Liliyana sudah mampu tersenyum dan melepaskan segala keraguan yang ada dihatinya hingga ia bisa merasa nyaman didekat Nickhun.
"Khun.."
"Mm..."
"Aku akan kembali ke asrama besok, pelatihanku akan dimulai."
Liliyana menatap Nickhun was was, ia takut tidak diizinkan Nickhun untuk kembali menjalani rutinitasnya sebagai atlit seperti latihan dan melakukan turnamen ke beberapa negara seperti yang rutin ia laksanakan selama hampir separuh hidupnya.
"Perlu aku antar?"
Liliyana menatap Nickhun tidak percaya. Bukannya ia tidak senang karena Nickhun tidak mempermasalahkan kegiatannya, ia hanya merasa terkejut karena Nickhun tidak melarangnya. Karena ia fikir Nickhun akan melarangnya bahkan menyuruhnya pensiun, tapi Nikchun tidak melakukannya.
"Kau serius?"
"Tentu saja, jam berapa mau kuantar Li?"
"Bukan... bukan itu, maksudku... mm...Maksudku, apa kau serius membolehkanku latihan dan turnamen?"
"Apa aku pernah melarangmu?"
Liliyana terdiam menatap Nikchun, namun akhirnya perlahan ia tersenyum pada Nickhun.
"Baiklah, antarkan aku besok jam 8 pagi di Cipayung, setelahnya kau mungkin bisa kembali ke Thailand dulu karena mungkin aku tidak akan pulang selama 3 bulan kedepan, turnamen sudah menungguku."
"Baiklah..."
Liliyana menatap Nickhun tak percaya. Namun ia memutuskan untuk tidak ambil pusing. Biarlah itu menjadi urusannya nanti, yang jelas untuk saat ini dia hanya akan menjalani dan menikmati peran dan izin yang diberi Nickhun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden Marriage [Completed]√
FanficPrivate on some chapter, Sorry :) Bagaimana jika kau sudah menikah namun tidak merasakan bahagia sedbikitpun? Bagaimana jika kau merasa terjebak akan pernikahanmu sendiri? Bagaimana jika profesimu tidak mengizinkan kau menikah saat ini? Apak...