Dua Belas

579 38 11
                                    

DUA BELAS

Ice menatap Liliyana khawatir dan kemudian meminta pelayan membawakan air hangat. Ia kemudian memberikan pada Liliyana dan meminta Lili untuk meminumnya.

"Sudah baikan?"

Liliyana mengangguk meski sebenarnya ia tidak baikan. Perutnya semakin melilit, keringat dingin mengucur deras dari dahinya dan juga kakinya bergetar menahan gejolak mual yang dirasakannya.

"Liliyana apa mungkin kau..."

***

"Liliyana apa mungkin kau...?"

"Tidak Pree, ini hanya asam lambungku naik dan aku sudha memeriksakannya kedokter."

Pree mengangguk paham untuk kemudian menyarankan Liliyana kedokter dan diangguki oleh Liliyana. Mereka melanjutkan perbincangan mereka dengan Ice tetap meminta Liliyana menjaga Khun.

"Kumohon tetaplah berada disisi Khun Li."

Liliyana hanya tersenyum miris menatap Ice yang memintanya menjaga Khun. Hei, apa Ice masih waras sehingga menyuruhnya menjaga Khun? Menjaga orang yang bahkan menghancurkannya dititik terhancur dihidupnya.

Tentu saja semua wanita akan berfikir ulang untuk melakukan itu semua. Lalu bagaimana dengan Liliyana? Apa dia akan berfikir ulang untuk melakukan permintaan Ice?

Jawabannya?

Tentu saja dia tidak perlu memikirkan ulang permintaan itu, ia bahkan sudah memiliki keputusannya jauh sebelum Ice memintanya. Ia sudah memiliki niat untuk tetap bersama lelaki brengsek itu.

Ia sudah bertekad untuk menolong lelaki brengsek yang notabene adalah suaminya itu untuk kembali dan menjadi sadar kalau apa yang dilakukannya salah, dan dia juga membantu lelaki itu untuk kembali beraktivitas di grupnya.

Bukankah hatinya seperti malaikat?

Ah, ia melakukan semua itu bukan tanpa alasan. Disudut terkecil hatinya ia memiliki alasan untuk melakukan itu semua. Aku yakin kalian akan menganggapnya wanita gila karena melantunkan alasan itu.

Alasan kalau dia mencintai suaminya.

Bukankah dia terlalu naif dan dibutakan oleh cinta? Hei tenanglah, kurasa kalian akan melakukan hal yang sama dengannya jika kalian ada diposisi dirinya. Memiliki suami idol tampan, mempesona dan juga mencuri hatimu.

Tidakkah itu terlalu menggoda?

"Aku sudah tau apa yang akan kulakukan, kuharap kita akan saling membantu kedepannya Ice."

Pree tersenyum kala Liliyana menyetujui permintaanya. Ia bahkan dengan senang hati menerima permintaan tolong Liliyana setelah ia menyetujui untuk menjaga Khun, namun ia tertegun dengan permintaan tolong yang terlontar dari bibir Liliyana.

"Kau tidak akan melakukan itu kan?"

Liliyana tersenyum untuk kemudian mengangguk pasti. "Aku harus melakukannya, kuharap kau bisa membantuku dikemudian hari."

Liliyana melirik jam yang melingkar ditangan kirinya, "Kurasa ini sudah waktunya Khun untuk minum obat, aku pergi dulu Pree."

Dan Liliyana berjalan meninggalkan Ice dengan keadaan mematung sempurna, ia takut kalau Liliyana akan melakukan hal itu dan mau tidak mau dia harus menolongnya.

The Hidden Marriage [Completed]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang