Enam Belas

3.5K 66 31
                                    

ENAM BELAS

"Khun-ah, apa kau ingin bertemu Liliyana noona sekarang?"

Nickhun menggeleng. "Belum saatnya, biarkan dia pulih dan tenang dulu, setelah itu aku akan menjemputnya."

Taecyon mengangguk paham untuk kemudian meninggalkan Nickhun dan pergi keruang Liliyana. Ia harus menemui noonanya itu agar Liliyana tak curiga padanya.

"Taecyon-ah, gumawo."

***

"Oh Taecyon akhirnya kau datang... aku fikir kau sudah kembali ke camp."

Taecyon tersenyum dan menghampiri Liliyana yang masih memeluk anaknya posesif. Ia baru selesai menyusui untuk pertama kalinya sang anak. Taecyon tersenyum.

"Apa dia minum dengan sangat banyak?"

Liliyana mengangguk. "Ya, dia minum dengan sangat banyak. Sepertinya dia sangat kelaparan."

"Baguslah,,, oh noona, mungkin aku tidak bisa berlama lama. Apa tidak apa apa jika kau sendiri?"

Liliyana tersenyum memandang Taecyon, "Tidak apa apa, aku sudah biasa sendiri... apa kau lupa jika aku kuat?"

Taecyon tersenyum dan mendekat kearah anak Liliyana. Ia mengelus pelan pipi mungil milik bayi itu. Ia kemudian menanyakan apakah Liliyana sudah memiliki nama untuk anaknya.

"Kau sudah memiliki nama untuknya noona?"

"Aku tidak tau, jika aku memanggilnya Khunly untuk sementara waktu apa itu aneh?"

Taecyon terkekeh "Tidak, tidak aneh sama sekali. Ah ya, apa kau tidak ingin memberitau ayahnya?"

Liliyana terdiam, memberitahu ayahnya? Oh percayalah itu hal yang paling ia inginkan. Tapi ia rasa Nickhun tak menginginkannya, Lelaki itu bahkan tak tau jikalau ia hamil.

Ia bahkan tak mencari dirinya yang sudah kabur hampir setengah tahun. Tapi tidak, Liliyana tak menyesalinya. Ini sudah keputusannya. Keputusan yang hanya dia, Taecyon dan Ice yang tau.

Yah, iya memberi tau Ice waktu itu. Ia juga meminta Ice untuk diam dan tak memberi tau siapapun. Meski berat untuk Ice menyetujuinya, wanita itu tetap menjaga rahasianya.

"Tidak, kurasa Nickhun tak peduli dimana dan bagaimana keadaanku sekarang. Ah dan juga dia tidak tau kalau dia punya anak, jadi buat apa aku memberitahunya."

"Tapi noona—"

"Kembalilah, aku tak ingin kau distrap karena izin terlalu lama."

Taecyon pasrah dan menyerah, ia kemudian memilih untuk kembali ke camp. Ia tau Liliyana butuh waktu untuk menenangkan dirinya. Ia hanya berharap yang terbaik untuk dua orang yang disayanginya.

Ah bagaimana aku tak cinta padamu bang Taecyon :')

***

Liliyana diperbolehkan pulang tiga hari setelahnya. Ia membawa sang anak pulang dan menjaganya dengan telaten. Ia menyewa seorang beby sitter untuk membantunya.

Ia masih takut untuk memandikannya, bayinya masih terlalu kecil dan juga kondisi tubuhnya masih sedikit lemah. Ia juga memberikan kabar pada mamanya, meski ingin menyusul, Liliyana berhasil menahan sang mama.

Ia bahkan berbohong dengan mengatakan akan membawa sang anak ke Indonesia bersama Nickhun. Ah, sampai kapankah ia akan berbohong? Bukankah lambat laun kebohongannya akan terbongkar?

"Nona, sejak kemarin aku melihat seorang lelaki mundar mandir didepan rumah kita, apa kau mengenalnya?"

Liliyana mengernyit bingung, ia merasa tak pernah mengenal lelaki manapun di Korea. Dan juga itu bukan Taecyon, lelaki itu sibuk di camp wamilnya. Dan itu juga tidak mungkin Nickhun.

The Hidden Marriage [Completed]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang