APAKAH INI TAKDIRKU??

kesalahan

Cakra menyadari itu, dia menyesal karna tlah membentak Clara, dia tahu kalau Clara sangat tidak suka dibentak apa lagi oleh orang yang disayang, tapi ini salah Clara sendiri yang tidak mendengarkan omongan Cakra

Clara yang merasa tubuhnya lemas ingin turun dari meja namun, karna tak dapat menyeimbangkan tubuhnya dia terpleset dan untungnya Clara jatuh kebelakang ditempat dimana Za berdiri sehingga Clara jatuh keelukan Za

"Hiks...hiks..."tangis Clara tidak berhenti, bahkan saat mengetahui dia jatuh dipelukan Za dia bukannya menjauh tapi justru semakin memeluk Za dan membenamkan wajahnya di dada bidang milik Za yang menurutnya sangat nyaman

"Huuh...syukurlah kau tidak apa apa. Dengar Ara, aku...aku minta maaf, Ok... Aku minta maaf karna tlah membentak mu tadi, aku hanya terbawa emosi dan aku tidak suka melihatmu dekat dengannya"ucap Cakra dengan lirih sambil berusaha menarik tangan Clara untuk melepaskan pelukannya dari Za tapi justru clara semakin erat memeluk Za

Ekspresi Za tentu saja terkejut saat Clara semakin memeluknya erat, dan ini kali pertamanya dia dipeluk seorang gadis, tentu saja membuatnya kaku dan jantungnya entah kenapa berdebar kencang, yang dia yakin Clara mendengarnya, dia ingin menjauhkan Clara darinya namun entah kenapa tubuhnya menolak dan dia merasa sangat nyaman seperti ini

"Aku baru tau kalau Cakra bisa minta maaf"bisik Za kepada Agas dan Rendy dan tentu saja Cakra dapat mendengarnya namun dia tetap fokus pada Clara

"Aku juga, sepertinya cla sangat berpengaruh pada hidup Cakra"timpal Agas menyetujui ucapan Za

"Hmm kalau tidak tegang seperti ini mungkin aku bakalan ketawa karna melihat ekspresi memohon cakra, tapi saat ini benar benar menyeramkan"ucap Rendy dan diangguki Agas dan Za

"Tapi kenapa kita pake 'aku kamu' sih, jijik banget gua"ucap Zi sedikit menjauh dari Agas dan Rendy dengan memasang tampang jijik

"Yee Lo aja tadi pake 'aku kamu'"ucap agas kesal

"Bisa kalian diam!"bentak Cakra membuat Zi, Agas, dan Rendy terkejut dan tentu saja mereka menunduk tak ingin menatap mata milik Cakra yang tajam

Para murid perempuan yang melihat itu meringis, dan takut, ingin sekali mereka lari tapi sayang jika dilewatkan, jadi mereka diam dan menonton tanpa bersuara

"Ara, kumohon berbaliklah, aku janji gak bakal teriak teriak lagi sama kamu, gak bakal bentak kamu, dan aku gak akan melarang kamu ketemu sama dia"ucap Cakra frustasi

Clara yang mendengar itu tersenyum sebelum berbalik badan, dan melepaskan pelukannya pada Za lalu beralih memeluk cakra dengan ceria

"Terima kasih, kau yang terbaik. I Love You"ucap Clara sebelum mencium pipi Cakra dan pergi meninggalkan Cakra yang menghembuskan nafas pasrah

"Lo harus sabar ngadepin cewe bro, cewe itu slalu ingin permintaannya dituruti, dan berhubung Lo baru pertama kali berhubungan dengan perempuan jadi jangan pantang menyerah"ucap Rendy asal sambil menepuk pundak Cakra namun segera ditepis Cakra

"Gak semua perempuan rend. Contohnya Ara, dia gadis yang baik, siapapun yang mengenalnya dan menjadi anggota terpenting dalam hidup Ara dia gak akan rugi, malah orang itu beruntung. Ara memiliki satu keinginan tapi mustahil untuk dia dapatkan, dia cuman ingin mendapatkan maaf dari sahabat sahabatnya, cuman maaf tapi sulit untuk dicapainya, dia harus mendengar cacian, hinaan, perilaku kasar, semua yang membuatnya terluka bahkan dia rela mengorbankan nyawanya demi mereka untuk mendapatkan maaf padahal Ara sendiri tidak bersalah, apa perempuan lain akan melakukan itu? Tidak semua, mereka pasti berpikir, 'kenapa harus ngotot sich, yaudahlah kalau gak dimaafin gak usah ambil pusing, nikmati aja hidup' jawabannya nikmati aja hidup, bagaimana Ara bisa menikmati hidup jika dia tidak akan lama lagi didunia ini, mungkin bagi sebagian orang mereka akan menjalani hidup untuk bersenang senang sebelum tiada, tapi dia tidak dia hanya ingin pergi dengan tenang itu adalah impiannya, tidak peduli semenderita apa yang akan ia dapatkan"ucap Cakra sebelum pergi meninggalkan kelas