SENANG RASANYA

91 7 0
                                    

Saat aku sampai dikamarku tepatnya disamping kamar bang Max dilantai dua, aku langsung tidur dan tak lama kemudian mami membangunkanku untuk makan malam, katanya papa dan Mama sudah berada dilantai bawah adik adikku juga ikut

Setelah bersiap siap, dengan kaos putih lengan pendek polos dan celana bahan dengan panjang selutut serta rambut ombakku yang kugerai, akhirnya aku menuruni anak tangga dan menuju lantai dasar rumah ini tepatnya menuju ruang makan, dapat kulihat semua sudah berada disana, papi, mami, bang Max, bang Ashka, Mama, papa, Raquel, Rey sudah duduk mengitari meja makan dengan berbagai masakan tersedia dimeja, terdapat satu bangku yang kosong tepatnya disamping bang Max

"Mama papa, Ara rindu sama kalian"teriakku sambil berlari ke arah mereka membuat mereka yang tadinya bercanda ria terkejut, bang Ashka yang tadinya minum tersedak akibat teriakkanku dan menatapku kesal tapi tak kuhiraukan, saat sudah berada dihadapan pria berumur 40an tapi masih tetap wibawa, aku langsung memeluknya tak lain papaku

"Papa juga merindukanmu sayang"ucap papa sebelum melepaskan pelukan kami, lalu aku beralih memeluk Mama yang dibalas olehnya

"Aku sangat merindukan Mama"ucapku tepat di telinganya, rasanya aku ingin menangis, dua tahun aku pergi dan hanya menghubungi mereka semua saja

"Mama juga merindukanmu sayang"ucap Mama tanpa sadar meneteskan air matanya yang langsung kuhapus

"Mama jangan nangis, Ara ada disini dan Ara gak akan pergi lagi. Hay adik kakak yang cantik dan tampan"ucapku sebelum memeluk Raquel dan Rey

"Kami merindukanmu kak"ucap mereka hampir bersamaan membuatku tertawa kecil dan sedikit terharu, sudah lama aku tak bermain dan bertengkar dengan mereka

"Apa kamu tak merindukan papi sayang?"tanya papi yang berdiri disamping mami

"Aku juga merindukanmu papi, bagaimana bisa aku tak merindukan papi"ucapku sebelum memeluknya yang dibalas olehnya

"Ekhmm...sodara sodara, cukup acara rindu rindu nya kumohon, jika kalian masih berlanjut maka aku akan mati kelaparan"ucap bang Max sambil memegang perutnya dan disambut tawa kedua keluarga, akhirnya kami semua duduk dan makan malam dengan diiringi obrolan obrolan ringan, dan terkadang cerita cerita lucu yang diucapkan Raquel, dan Rey apa lagi

Aku sangat terharu melihat ini, aku merindukan suasana ini yang tak ku dapatkan saat aku di new York dan akhirnya aku kembali dan kukira aku akan kesepian tapi tidak, aku merasakan kehangatan disini, bebanku seperti hilang jika bersama mereka, aku beruntung memiliki keluarga harmonis seperti ini dan semoga semua ini berlanjut

"Ara sayang mulai besok kau akan sekolah di SMA Max dulu, SMA Tunas Bangsa"ucap papa membuatku terkejut, masalahnya bukan sekolahnya buruk atau gak, sekolahnya dijamin bagus, tapi itu berarti aku akan satu sekolah dengan bang Max, oh may

"Gak. Ara gak mau harus satu sekolah dengan Max, bukannya Ara mendapat teman tapi dapet musuh, bukannya tertawa bersama teman teman, tapi ketakutan akibat teror, bukannya belajar tapi Ara malah stress"tolakku keras membuat bang Max menatapku kesal mungkin tersinggung

"Papi janji gak akan ada hal seperti itu, jika itu sampai terjadi maka papi akan menghukum Max karna kamu adalah tanggung jawabnya"ucap papi tegas

"Lagian ribet ribet amat sich, tinggal bilang aja sich Ra kamu itu adik aku, pasti mereka bakal manja manjain kamu layaknya tuan putri"ucap bang Max kesal akibat dipojokkan oleh papi

"Nanti Ara gak dapet temen yang tulus donk, kenapa gak disekolah lain aja sich"ucapku kesal masalahnya bang Max dulu pernah sekolah disitu dan dia murid paling nakal plus yang digilai para wanita disekolah, tapi hanya setengah semester karna dia harus pindah ikut denganku, dan sekarang aku kelas X sedangkan bang Max XII

APAKAH INI TAKDIRKU??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang