Acara kemping

27 2 0
                                    

"Good morning mami, papi, bang ashka dan bang Max ku tersayang"sapaku saat aku sudah sampai meja makan dengan ceria lalu seperti biasa aku mencium pipi mereka sebelum duduk disamping bang ashka dan berhadapan dengan bang Max

"Kamu kayanya seneng banget sayang, mukanya bersinar"ucap mami sambil memberikan sepiring nasi goreng padaku yang kusambut baik dengan senyuman

"Harus donk mi, kan hari ini Ara bakalan camping. Aaaa Ara seneng banget, untuk pertama kalinya Ara bisa berjelajah dan menikmati pemandangan alam"ucapku semangat
Hari ini adalah hari dimana aku dan bang Max akan pergi camping dari sekolah, dan sekarang baru pukul 6 pagi, namun peraturannya kita harus sampai disekolah tepat pukul tujuh. Aku dan bang Max pun sudah siap hanya tinggal sarapan dan berangkat.

"Bilang aja kamu semangat gini gara gara ada mereka, iya kan?"tanya bang Max sambil menatapku sinis membuat senyumku hilang dan menatapnya sendu

"Bang Max masih gak setuju aku ikut?"tanya ku lirih membuatnya merubah tatapannya menjadi tatapan penuh kasih sayang

"Max kemarin kan kamu yang menyetujui Ara untuk ikut dan jangan pernah menyesali keputusan kamu, akan lebih baik jika kamu selalu berada didekatnya demi keselamatannya. Bagaimanapun juga papi merasa khawatir dengan Ara jika berada di alam bebas seperti itu"ucap papi membuka suara yang dari tadi hanya diam sambil membaca koran dan meminum kopinya

"Papi apaan sich, kan disana ada guru guru yang bakal jagain Ara Pi. Jadi papi sama mami tenang aja dirumah dan berdoa, serahkan semuanya pada Tuhan"ucapku sebelum menyendokkan nasi goreng kemulutku yang terakhir

"Tapi guru guru yang akan menjaga kalian disana itu adalah Jason, Ken, Bram, dan Joe. Mereka mungkin menjaga yang lain tapi tidak bagimu, mereka bukannya menjagamu tapi menyakitimu"ucap bang ashka dingin

"Isss bang ashka mah positif thinking kek, omongan itu doa bang, jadi jangan berbicara seperti itu. Lagian bang ashka gak kekantor apa? Kok masih santai aja?"tanyaku mengalihkan pembicaraan

"Ini baru jam enam sayang, lagian pasti karyawan yang lain pada belum datang, kan masuknya jam delapan"jawab bang ashka

"Masuk jam delapan, tapi kok aku sering ngelihat bang ashka berangkatnya lewat dari jam delapan?"tanyaku membuatnya menatapku gemas

"Abang kan bosnya jadi terserah Abang mau jam berapa datangnya, lagian kalau aku gak datang juga gak bakal bikin perusahaan itu bangkrut"ucapnya sombong membuatku menatapnya sinis

Satu hal yang tidak kusukai dari bang ashka yaitu dia sombong dengan apa yang dimilikinya sama seperti bang Max

"Bang Max ayo kita berangkat, udah jam setengah tujuh ini, cepatlah"ucapku sebelum pergi meninggalkan ruang makan dan kembali kekamar untuk mengambil tasku

Tas yang aku bawa tidak terlalu besar, tas yang sama yang biasa aku bawa kesekolah, dan aku juga tidak terlalu membawa terlalu banyak barang, hanya beberapa yang kuperlukan saja, dan juga bang Max melarangku membawa banyak banyak, katanya takut aku kelelahan sebelum sampai ditempat tujuan, apalagi perjalanannya selama 4 jam.

Pakaianku pun sederhana, hanya memakai kaos hitam polos dengan celana jeans dengan warna senada dan tak lupa aku memakai jaket berwarna biru karna aku sangat menyukai warna biru

Setelah itu, aku raih tasku dan menggendongnya dipunggungku sebelum aku turun dan menuju lantai dasar dimana bnag Max telah menungguku bersama bang ashka, mami dan papi

"Ara sini tas kamu, biar aku yang bawa"ucap bang Max mengulurkan kedua tangannya

"Tidak, biar aku saja yang bawa, nanti juga kan tasnya taruh di mobil"tolakku sambil tersenyum manis

APAKAH INI TAKDIRKU??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang