1106 R (chap 7)

1.1K 139 13
                                    

Halooooooo
Duh lama nggak update, maaf tugas numpuk banget. Makasih buat yang masih mau vote ataupun comment di chapter sebelumnya, maaf nggak pernah bales comment kalian. Dunia nyata saya minta perhatian lebih, tapi makasih banyak banget buat yang mau baca ff abal ini. Oke, silahkan baca!
Ingat! Baca jangan sambil tiduran, oke?!

Happy Reading

Malam harinya...
Seohyun yang tengah duduk termenung di tempat tidur mengamati Hanwoo yang sudah terlelap sejak tadi. Saat ini pukul 11 malam lebih 6 menit, gadis itu tiba-tiba saja memiliki sebuah rencana licik untuk mengancam Baekjoon. Baekjoon harus mendapatkan balasan, itu menurut Seohyun. Lamunan gadis itu terpecah saat ponselnya bergetar dalam ritme yang panjang, cepat-cepat Seohyun menjawab panggilan tersebut.
"Yeo-" belum sempat Seohyun menyapa Jongwoon si penelpon, sapaannya terputus begitu saja saat mendengar penjelasan Jongwoon.
"Paman masuk rumah sakit, dokter dari Jeju menyarankan agar paman mendapatkan perawatan yang lebih intensif, beliau sekarang ini sudah dipindahkan di rumah sakit Seoul. Serangan Jantung."
Penjelasan Jongwoon bagaikan petir yang menyambar di malam yang sunyi ini, nafas Seohyun tercekat tak bisa membalas ucapan Jongwoon, air mata turun menelusuri pipi gembulnya. Appanya adalah orang yang sehat, selalu berolah raga setiap hari dan tidak pernah melewatkan check kesehatan, bagaimana bisa serangan jantung dialami appanya? Seingatnya sang appa tidak memiliki riwayat sakit jantung. Gadis itu terburu-buru keluar dari kamar untuk bergegas menuju rumah sakit yang disebutkan Jongwoon. Karena kurang memperhatikan keadaan sekitar yang sudah gelap dibagian dalam rumah, Seohyun tanpa sengaja menendang sofa ruang tengah hingga membuatnya jatuh terduduk. Gadis itu tiba-tiba saja menangis teringat appanya.
Kyuhyun yang saat itu hendak ke dapur mengambil air putih tercekat mendengar suara tangis di gelap rumahnya ini. Pria itu menyalakan saklar lampu tengah dan terkejut melihat sosok perempuan yang ia yakini adalah Seohyun menangis tersedu-sedu, seolah kesakitan.
"Joohyun?" panggil Kyuhyun kemudian, Seohyun mendongak menatap kearah Kyuyun dan tangisnya semakin terdengar pilu. Kyuhyun meletakkan gelas kosongnya diatas meja ruang tengah, tidak berpikir panjang, pria itu merengkuh tubuh Seoyun kedalam pelukkannya. Pelukkan ini adalah hal yang dibutuhkan Seohyun saat ini, dan entah kenapa Kyuhyun sangat yakin mengenai hal itu.
"Wae?" tanya Kyuhyun kemudian, tangis Seohyun masih terdengar memilukan.
"Appa..." ucap Seohyun tersendat-sendat, Kyuhyun mengusap kepala Seohyun pelan.
"Ada apa dengan beliau?" tanya Kyuhyun pelan, bahu Seohyun berguncang seolah mengingat keadaan appanya. Gadis itu tiba-tiba saja melepas pelukkan Kyuhyun, bergegas berdiri dan sedikit mengernyit saat merasakan sakit dari lututnya lebam. Seohyun hendak bergegas keluar rumah untuk pergi kerumah sakit namun niatnya terhenti saat Kyuhyun menahan lengannya.
"Kau mau kemana?" tanya Kyuhyun khawatir.
"Appa... sakit, aku harus menemuinya." Ucap Seohyun yang nampak seperti orang bingung. Kyuhyun menghela nafas panjang, kalimat yang diucapkannya cukup berantakan.
"Aku akan mengantarmu, kita panggil Jeong ahjumma untuk menjaga Hanwoo." Jelas Kyuhyun mencoba bersikap tenang, Seohyun mengangguk cepat disana. Kyuhyun bergegas menghampiri Jeong ahjumma untuk menjaga Hanwoo, pria itu menyempatkan diri untuk mengambil jacket tebal miliknya serta milik Seohyun. Seohyun kini sudah berdiri didekat mobil Kyuhyun, dan dari pintu depan rumahnya Kyuhyun bisa melihat betapa tatapan mata Seohyun terlihat kosong. Kyuhyun melangkah kearah gadis yang berdiri dengan tatapan kosong itu, pria itu kemudian memakaikan jaket tebal ke tubuh Seohyun, Seohyun masih bergeming ditempatnya berdiri. Kyuhyun segera membukakan pintu mobil untuk Seohyun, membimbing gadis itu untuk duduk di kursi penumpang bagian depan. Setelah memasang safety belt untuk Seohyun, Kyuhyun segera menginjak pedal gas mobilnya untuk bergegas.

Rumah sakit Seoul
Seohyun yang diikuti oleh Kyuhyun berjalan menuju bagian informasi. Kali ini Seohyun yang berinisiatif untuk bertanya dimana ruangan sang appa, Seohyun mendadak terdiam saat mendengar dari pihak informasi bahwa saat ini appanya berada diruang ICU. Gadis itu tanpa sadar menjatuhkan air matanya, semakin khawatir mengenai keadaan sang appa. Kyuhyun lagi-lagi harus membimbing Seohyun menuju ruang yang dimaksud.
Dari lorong menuju ruang ICU, Kyuhyun bisa melihat seorang wanita paruh baya yang duduk menangis dipelukkan seorang pemuda. Seohyun yang melihat sang eomma menangis pilu dipelukkan Jongwoon segera menghampiri.
"Eomma..." panggil Seohyun pelan, nyonya Seo yang berada dipelukkan Jongwoon mendongak, beliau menatap sedih pada Seohyun kemudian berhambur memeluk sang putri.
"Joohyun-ah, eomma sangat merindukanmu nak." ucap nyonya Seo sembari memeluk sang putri, Seohyun menangis dan mengangguk dipelukkan sang eomma. Ia juga merindukan kedua orang tuanya. Kyuhyun yang berdiri dibelakang Seohyun hanya mengamati saja interaksi ibu dan anak didepannya ini. Hingga manik matanya bersibobrok dengan manik mata tajam milik Jongwoon. Jongwoon mengisyaratkan pada Kyuhyun untuk berbicara lebih privasi dengannya. Kedua laki-laki itu memilih beranda didekat lorong yang lumayan sepi untuk berbicara.
"Kau pasti suami Joohyun." ucap Jongwoon menerka-nerka.
"Ya." jawab Kyuhyun cepat.
"Paman tahu mengenai kenyataan yang disembunyikan Joohyun mengenai putranya, karena perasaan bersalah beliau tak bisa mengontrol diri sendiri, hingga akhirnya beliau terkena serangan jantung." Ucap Jongwoon menjelaskan keadaan tuan Seo sebelum berada dirumah sakit. Kyuhyun tidak tahu pasti mengapa Jongwoon menceritakan hal ini padanya, kewaspadaan kini tengah membentengi dirinya.
"Aku tahu pernikahan kalian adalah sekedar pernikahan kerjasama, aku sudah melarang gadis itu untuk melakukan pernikahan. Tapi entah karena apa ia jadi begitu berambisi untuk menghabisi Baekjoon,  jadi secepatnya kalian harus menjalankan rencana kalian dan mengakhiri pernikahan bodoh ini." ucap Jongwoon menatap tajam tepat pada mata milik Kyuhyun. Kyuhyun masih bersikap datar, ia adalah orang yang dulu memaksa Seohyun untuk menerima pernikahan yang dibuatnya, pria itu menganggap angin lalu ucapan Jongwoon.
"Aku yakin jika sudah sadar nanti paman akan membawa Joohyun ke Jeju, jadi aku akan membantu kalian untuk menyelesaikan masalah mengenai Baekjoon. Joohyun sedikit banyak sudah menceritakan semua padaku, karena aku adalah orang kepercayaannya dari dulu." Kyuhyun masih terdiam mendengar penuturan Jongwoon,  pria itu tak berekspresi sama sekali.
"Setelah kalian mendapatkan apa yang kalian inginkan, kalian harus secepatnya bercerai." Ucapan terakhir Jongwoon sebelum bergegas pergi meninggalkan Kyuyun yang masih terdiam ditempatnya berdiri. Tanpa mereka sadari ternyata sejak beberapa menit lalu Seohyun sudah berdiri dibalik tembok tinggi pembatas antara beranda dan lorong lantai ini. Gadis itu mengepalkan tangan kuat-kuat, rencana licik untuk Baekjoon berputar-putar di benaknya.  Merogoh saku kemejanya, gadis itu menggenggam sebuah ancaman pertama yang sudah ia siapkan sejak kemarin. Seohyun melangkah mendekat kearah Kyuyun, kemudian menyerahkan sebuah amplop berisi foto Baekjoon dan Haera, yang bagian wajah Haera sengaja ia lubangi, juga foto Haera yang tengah hamil besar yang bagian wajahnya juga ia lubangi. Gadis itu menghela nafas panjang, Kyuyun menatap datar amplop di genggaman tangan Seohyun yang makin mengerat, gadis itu sepertinya menahan luapan emosi. Kyuhyun bertanya-tanya, mungkinkah gadis ini mendengar percakapannya dengan Jongwoon? lalu kenapa? Banyak pertanyaan berlarian dipikiran Kyuhyun yang tidak sempat pria itu suarakan.
"Ini, kirim amplop ini pada Baekjoon secara diam-diam." Ucap Seohyun kemudian, Kyuhyun menerima amplop itu.
"Apa isinya?" tanya Kyuhyun kemudian.
"Sesuatu yang harus diingat Baekjoon." Ucap Seohyun kemudian, Kyuyun mengangguk pelan disana.
"Kau bisa pulang, terimakasih sudah mengantarku." Seohyun mengatakannya sembari membungkuk kecil didepan Kyuhyun, seolah-olah Kyuhyun adalah orang asing yang baik hati mau menolongnya. Kyuhyun tersenyum sinis melihat tingkah laku Seohyun, kemudian berbalik begitu saja meninggalkan Seohyun. Pria itu bukannya bergegas pulang, justru memilih duduk ditempat yang lumayan jauh dari tempat Seohyun berdiri saat ini. Kyuyun terlihat menghubungi seseorang saat ini,
"Bisakah kau kerumah sakit Seoul sekarang?"
"..."
"Ada hal yang harus kau lakukan. Aku tunggu di lobby rumah sakit."
Kyuhyun mengakhiri panggilan tersebut dan bergegas menuju lobby. Saat sampai di lobby, pria itu duduk terdiam di sofa panjang ujung lobby. Diam dan diam, hanya itu yang dilakukan Kyuhyun, entah apa yang kini berada di pikirannya. Pria itu mencoba bersikap normal dan sewajarnya. Setelah 15 menit menunggu, sosok laki-laki yang ditunggu Kyuhyun sudah membungkuk sopan padanya.
"Apa yang harus saya lakukan, sajangnim?"  tanya pria muda itu. Kyuhyun menyerahkan amplop yang sedari tadi berada digenggamannya pada sosok pemuda tersebut.
"Kirim secara diam-diam pada Baekjoon, pastikan laki-laki itu sendiri yang membukanya." Pria didepan Kyuhyun mengangguk dan kemudian bergegas pergi setelah membungkuk sopan pada Kyuhyun

1106 RendezvousWhere stories live. Discover now