1106 R (chap 12)

1.3K 174 17
                                    

Alohaaaaaa, duh masih shock ada yang mau baca ff ini, hehe. Makasih banyak buat yang mau vote dan comment, maaf kalo jarang bles comment, karena kadang habis update saya jarang buka watty. Hehe, jalan ceritanya mungkin makin ngawur wkwkwkwkwk.
Hehe, ini mumpung saya belum ikut tes, jadi saya update sekarang, takut ntar nggak bisa pegang hp.
Oh ya, fyi aja, saya kalo buat cerita nggak suka yang konfliknya heavy" gitu, gak kuat mikirin konfliknyaaa. Nah paling juga menye" alay wkwkwwkwk.
Jadi jangan terlalu kecewa ya wkwkwkwwk. Ini aja sebenarnya bingung mau buat cerita baru dengan konflik yang cukup extreme menurut saya, hanya saja masih sama  seperti ff saya yang sebelum"nya bertema revenge. Itupun masih mumet mikir ending dan juga konflik lainnya apa wkwkwkwwkwk.
Duh maaf jadi curhat saya. Oke cussss,

Happy Reading

Charpen'S Restaurant

Dua manusia berbeda gender itu duduk ditempat masing-masing, dengan sang pria yang sesekali menggoda bayi gembil yang duduk dipangkuan sang gadis. Dua manusia itu adalah Kyuhyun dan Seohyun, Kyuhyun sibuk menggoda Hanwoo, sedangkan bisa dipastikan Seohyun kini mencoba untuk mengontrol tingkat emosinya. Gadis itu sebenarnya takut jika tak bisa menahan emosinya saat berhadapan dengan Baekjoon nanti. Kyuhyun menatap kearah sang istri,
"Ada apa dengan raut wajahmu? Kau seolah ingin memaki dan memukul orang saat ini?" tanya Kyuhyun kemudian, Seohyun menoleh pada Kyuhyun dan menghela nafas panjang disana.
"Dulu sekali, saat Haera disakiti cinta pertamanya yang kekanakan, aku yang menonjok cinta  pertamanya itu. Yah, oppa bisa bayangkan bagaimana aku ingin menonjok Baekjoon habis-habisan." Jelas Seohyun menggebu-gebu. Kyuhyun terkekeh disana, ia hampir melupakan kenyataan bahwa istrinya adalah gadis yang cukup tomboy. Ah, sepertinya mulai sekarang Kyuhyun harus sering-sering menyuruh Seohyun untuk berpenampilan lebih feminim. Pria itu kemudian melihat kearah penampilan Seohyun hari ini, gadis itu memakai celana ripped jeans, dan kaos kebesaran yang tertutupi sweater rajut berwarna abu. Sibuk memandangi Seohyun, Kyuhyun bahkan tidak sadar jika sepasang suami istri yang mereka tunggu sudah melangkah kearah meja yang mereka tempati. Kyuhyun baru menyadari kehadiran pasangan suami istri itu saat Seohyun duduk lebih tegak dan memasang wajah tegang. Kyuhyun pun berinisiatif menyambut pasangan suami istri itu dan berbasa-basi sebentar.
"Jadi... dia anakku?" tanya Baekjoon kemudian saat Kyuhyun selesai berbasa-basi. Seohyun terlihat enggan memberikan Hanwoo pada Baekjoon, Kyuhyun menyentuh lengan Seohyun lembut, dan ketika Seohyun menatapnya, Kyuhyun mengangguk pelan. Seohyun menghela nafas disana, kemudian dengan tidak rela membiarkan Hanwoo didekap erat oleh Baekjoon. Kyuhyun menoleh kearah Seohyun, gadis itu mencoba untuk tidak melihat pemandangan Baekjoon yang memeluk erat Hanwoo. Hanwoo terkikik geli saat Baekjoon mencium seluruh wajah bayi gembil itu. Kyuhyun menggenggam tangan Seohyun, membuat Seohyun menoleh padanya. Pria itu mencoba menenangkan Seohyun dengan menggenggam erat telapak tangan Seohyun.
"Bagaimana perasaanmu sekarang, tuan? Aku pikir kau tidak ingin melihat Hanwoo setelah apa yang kau lakukan pada Haera." ucap Seohyun tiba-tiba, membuat tiga orang yang berada disekitarnya menoleh kearah Seohyun. Baekjoon menunduk mendengar ucapan Seohyun, pria itu kemudian menyerahkan Hanwoo kepada Kyuhyun.
"Terimakasih sudah memperbolehkanku untuk bertemu dengannya, kalau begitu kami permisi." Ucap Baekjoon kemudian, Seohyun menatap tak percaya pria didepannya ini.
"Setidaknya jelaskan mengenai alasanmu meninggalkan Haera seperti itu?!" tanya Seohyun, gadis itu hampir saja memekik karena tingkah Baekjoon. Baekjoon lagi-lagi menunduk, Jihyun yang duduk disamping pria itu mencoba mengusap pelan lengan pria itu. 
"Bagian mana yang ingin kau dengar?" tanya Baekjoon kemudian, seolah-olah dimeja yang mereka tempati hanya ada Seohyun dan juga dirinya saja, mengabaikan kehadiran Kyuhyun maupun Jihyun.
"Semua." Jawab Seohyun datar.
"Dia gadis yang baik." ucap Baekjoon kemudian,
"Semua orang tahu jika Haera gadis yang baik, kesialannya adalah karena bertemu denganmu." Ucap Seohyun ketus, Baekjoon menatap tak suka kearah Seohyun.
"Wae? Ucapanku benar kan? Bahkan tidak meleset sedikitpun." Ucap Seohyun kemudian, Baekjoon menghela nafas panjang.
"Yah, kau benar, mungkin bagi Haera bertemu denganku adalah kesialannya, tapi tidak denganku." Jelas Baekjoon kemudian. Seohyun menatap tak percaya kearah Baekjoon, gadis itu kemudian menoleh pada Kyuhyun yang kini sibuk mengusap-usap pelan kepala Hanwoo yang sudah terlelap karena kelelahan dipangkuan pria itu. Seohyun berdiri dari tempat duduknya melangkah kearah Baekjoon dan sebuah tinju Seohyun layangkan hingga tepat mengenai wajah pria itu. Kyuhyun terkejut melihat tingkah sang istri, pria itu kemudian dengan kesusahan menarik Seohyun untuk duduk tenang di kursinya. Jihyun membantu sang suami untuk mengusap darah segar yang mengalir di sudut bibir pria itu, wanita itu menatap tak suka pada Seohyun.
"Tidak bisakah tidak menggunakan kekerasan?" tanya Jihyun pada Seohyun.
"Bahkan aku rasa tinju itu tidak cukup untuk apa yang telah ia lakukan pada Haera dulu." Ucap Seohyun menatap sinis kearah Baekjoon yang kini lagi-lagi menunduk di tempatnya duduk,
"Kurasa sudah saatnya kau membuka aibmu didepan istrimu, Baekjoon-ssi."  Ucap Seohyun yang tersenyum sinis disana, Kyuhyun menghela nafas panjang disana. Mencoba menghentikan Seohyun namun gadis itu justru menatapnya dengan pandangan yang cukup menakutkan menurut Kyuhyun. Pria itu kesusahan menelan ludahnya saat melihat ekspresi menakutkan Seohyun itu, Kyuhyun kemudian beranjak dan memlih untuk membaringkan Hanwoo di ruangan Seohyun. Saat Kyuhyun kembali, keadaan meja yang mereka tempati masih terlihat tegang, dan ia bisa melihat Jihyun terlihat menahan air matanya. Kyuhyun memilih untuk kembali duduk dikursinya
"Jadi karena perjodohan kita, kau melepaskan tanggung  jawabmu begitu saja oppa?" tanya Jihyun, air mata gadis itu sudah berjatuhan.
"Maafkan aku, Jihyun-ah." Ucap Baekjoon menyesal, Jihyun terisak disana.
"Secara tidak langsung akulah yang membuatmu seperti ini." ucap Jihyun disela tangisnya,
"Maafkan aku." Lagi-lagi hanya itu kata yang diucapkan oleh Baekjoon. Jihyun berdiri dari duduknya dan pergi begitu saja meninggalkan Baekjoon yang masih terdiam ditempat duduknya. Seohyun menoleh pada Kyuhyun,
"Kejar dia, oppa!" ucap Seohyun pelan pada Kyuhyun, Kyuhyun menatap bingung kearah Seohyun.
"Kejar dia, ini adalah sebuah kesempatan besar untukmu, cepat kejar dia!" ucap Seohyun lagi.
"Apa maksudmu?" tanya Kyuhyun waspada.
"Kejar dia, please!" jawab Seohyun dengan ekspresi memohon pada Kyuhyun. Seohyun yakin ada hal lain yang disembunyikan oleh Baekjoon, mungkin pria itu tak mau menyakiti Jihyun lebih lagi jika mengungkapkan keadaan yang sebenarnya. Kyuhyun menghela nafas panjang disana,
"Jelaskan dulu apa maksudmu?" tanya Kyuhyun keras kepala, Seohyun berdecak. Gadis itu hampir saja mengeluarkan air mata saat Kyuhyun justru memperpanjang waktu seperti ini. Tidak tega melihat wajah sedih dan hampir menangis sang istri kemudian Kyuhyun pun beranjak,
"Oke, aku akan mengejarnya." Ucap Kyuhyun tidak rela, pria itu melangkah pelan untuk mencari keberadaan Jihyun. Setelah memandangi punggung Kyuhyun yang semakin menjauh dari indra pengelihatannya, Seohyun menoleh kearah Baekjoon.
"Aku tidak menyangka kau mencoba untuk melindungi istrimu dengan alasan konyol tadi, jadi... kau benar-benar mencintainya, ya?" tanya Seohyun kemudian, tidak ada tanggapan dari Baekjoon.
"Aku mencintai Haera, itu yang harus kau tahu." Ucap Baekjoon kemudian.
"Yah, kau mencintainya, bukti cintamu adalah Hanwoo yang kau abaikan." Sahut Seohyun kemudian. Baekjoon kali ini menatap kearah Seohyun,
"Aku mencintainya, itu jelas. Semuanya baik-baik saja, saat itu aku masih terlalu muda, dan beranggapan bahwa karrier adalah yang pertama untukku.  Segala cara aku lakukan untuk bisa mencapai tujuanku, hingga saat aku mengenal Haera. Gadis itu... dia gadis yang benar-benar membuatku ingin menyerahkan segalanya untuknya. Aku pria yang sering berbuat hal-hal busuk, tapi saat menerima kehadiran Haera, semuanya berubah. Aku mencoba untuk meninggalkan duniaku yang gelap, dengan Haera yang selalu menemaniku. Hingga saat itu, perusahaan sedang mengalami masalah krusial, aku benar-benar bingung menghadapi masalah perusahaan. Tiba-tiba saja Haera datang padaku dan mengatakan bahwa dirinya mengandung anakku, aku tahu Haera berkata yang sebenanrnya mengenai anak kami. Hanya saja, aku terlalu mementingkan egoku sendiri, bukannya bertanggung jawab aku justru membentak dan memakinya habis-habisan. 3 bulan kemudian saat aku mulai bisa mengendalikan perusahaan, aku berusaha mencari Haera dan mencoba bertanggung jawab atas apa yang telah aku lakukan. Tapi aku tak menemukan keberadaannya." Jelas Baekjoon kemudian.
"Sepertinya kau kurang mengenal Haera dengan benar Baekjoon-ssi." Ucap Seohyun kemudian,
"Gadis itu... meskipun dia terlihat tegar saat mengandung Hanwoo, dia selalu menangis tiap malam, memikirkan keadaan bayi yang  dikandungnya dimasa depan. Dia tidak pernah mengeluh padaku." Ucap Seohyun tanpa sadar. Baekjoon yang mendengar ucapan Seohyun hanya bisa menghela nafas panjang, pria itu mati-matian mencoba menahan tangisnya.
"Dia tetap berada di Seoul, mungkin dia menghindarimu." Ucap Seohyun kemudian.
"Aku sangat menyesal melakukan hal itu padanya, yah kesalahanku memang sangat besar, dan aku tidak memaksa Haera unuk memaafkanku." Ucap Baekjoon tersenyum getir. Seohyun membuang nafas pendek.
"Kesalahanmu memang tidak bisa dimaafkan, dan bodohnya Haera karena hingga dia meninggal dia tak pernah menyebutkan nama appa Hanwoo, tahu kalau aku menemui appa Hanwoo saat itu pasti saat ini aku sudah di penjara karena menghajarnya habis-habisan. Kau memang tidak pantas untuknya." Ucap Seohyun cukup ketus, Baekjoon tersenyum getir disana.
"Terimakasih sudah menjaga Hanwoo selama ini." ucap Baekjoon kemudian.
"Tentu saja, sampai dia tumbuh dewasa pun aku akan menjaganya dengan baik." ucap Seohyun yakin. Baekjoon mendongak menatap Seohyun,
"Kalau begitu... aku permisi." Ucap Baekjoon bergegas pergi begitu saja, bukan mengejar sang istri melainkan menuju kearah lain, makam Haera. Yah, setelah mengetahui bahwa ia masih memiliki seorang putra, pria itu berusaha keras untuk menemukan Haera dan menjelaskan semua, namun sayang yang ia dapatkan justru sebuah informasi mengenai alamat makam Haera. Seohyun sendiri lebih memilih untuk bergegas menuju ruangannya, melihat keadaan Hanwoo yang tertidur lelap.
Sementara itu di sebuah kursi taman didekat air mancur kota, Kyuhyun duduk menemani Jihyun yang kini duduk menatap kosong hamparan air kolam yang beriak karena gelombang air mancur yang keluar. Pria itu berulang kali menatap kearah jam di pergelangan tangannya. Pria itu menoleh menatap Jihyun yang masih menatap kosong kedalam kolam air mancur.
"Sampai kapan kau akan berdiam diri seperti ini, Jihyun-ah?" tanya Kyuhyun kemudian.
"Kau bisa pergi, aku ingin sendiri." Ucap Jihyun datar. Kyuhyun terdiam mendengar ucapan datar Jihyun. Pria itu menghela nafas dengan panjang, kemudian matanya pun ikut menatap kearah kolam air mancur.
"Aku cukup menyesal karena tak mendengar ucapanmu dulu." Ucap Jihyun tiba-tiba, Kyuhyun menoleh kearah Jihyun sebentar kemudian menatap kembali kearah kolam air mancur.
"Setidaknya pria itu mencintaimu, dia selalu melindungimu saat aku mencoba menghancurkan hubungan kalian dulu." Ucap Kyuhyun kemudian. Jihyun seketika menoleh kearah Kyuhyun.
"Kalau begitu... maukah kau menghancurkan hubungan kami sekali lagi?" tanya Jihyun penuh keyakinan.
"Kali ini... aku pastikan, aku akan mendengarkan ucapanmu." Ucap Jihyun kemudian. Kyuhyun cukup terkejut mendengar tantangan dari Jihyun, jika saja tantangan itu diucapkan Jihyun beberapa waktu lalu, mungkin Kyuhyun akan dengan senang hati melakukannya. Tapi tidak dengan sekarang dan nanti, nama Seohyun sudah tergores cukup dalam di relung hatinya. Untuk kali ini Kyuhyun benar-benar tidak ingin melepaskan lagi orang yang disayanginya.
"Maaf atas kelakuanku beberapa waktu lalu dan maaf aku tidak bisa melakukan hal itu. Aku rasa pria itu memiliki alasan yang kuat untuk melindungimu. Aku pergi." Ucap Kyuhyun berlalu begitu saja meninggalkan Jihyun yang tersenyum miris.
Kyuhyun berjalan tergesa melewati trotoar jalan menuju restaurant milik Seohyun. Pria itu terburu-buru menaiki lantai atas restaurant Seohyun. Membuka perlahan pintu ruangan Seohyun. Tak mendapati siapapun disana, Kyuhyun melangkahkan kakinya semakin masuk kedalam ruangan itu, hingga tibalah ia didepan sebuah pintu kamar. Pria itu lagi-lagi membuka pintu itu dengan perlahan, pria itu tersenyum melihat putra dan istrinya tidur dengan lelap. Kyuhyun menghampiri sang istri yang tidur memeluk Hanwoo, Kyuhyun mengernyit tak suka saat melihat wajah sembab Seohyun. Dengan pelan jemari pria itu menghapus sisa air mata di pipi gembul sang istri, hingga perlahan Seohyun membuka matanya, memastikan siapa sosok yang kini memandang sedih kearahnya.
"Aku membnagunkanmu? Maaf." Ucap Kyuhyun kemudian, Seohyun berusaha bangun dari tidurnya dengan dibantu oleh Kyuhyun.
"Jihyun-ssi?" tanya Seohyun dengan suara yang cukup parau, Kyuhyun mengambil segelas air di atas nakas dan menyerahkannya pada Seohyun. Seohyun meneguk air tersebut dengan pelan.
"Dia bilang dia ingin sendiri." Jawab Kyuhyun seadanya.
"Aku rasa... kesempatan besar sedang menghampirimu saat ini." ucap Seohyun usai meletakkan gelas berisi air diatas nakas.
"Apa maksudmu?" tanya Kyuhyun kemudian.
"Hancurnya hubungan Baekjoon dan Jihyun, bukankah itu yang kau inginkan? Dan kau lihat? Rencana kita berhasil, kau bisa kembali pada Jihyun-ssi dan-" belum sempat Seohyun menyelesaikan kalimatnya saat kecupan nan intens dan menuntut menyentuh bibirnya. Kyuhyun, pria itu mencium bibir Seohyun cukup intens dan tak membiarkan Seohyun untuk melanjutkan kalimat yang tak ingin didengarnya. Ia sudah menolak keinginan Jihyun tadi, dan Kyuhyun tidak ingin karma mendatanginya saat ini. Pria itu mendekap erat tubuh Seohyun, bibirnya sibuk menginvasi seluruh bagian bibir Seohyun. Kyuhyun melepas ciuman mereka saat merasakan pegangan Seohyun pada lengannya mengerat, gadis itu pasti kesusahan bernafas sekarang.
"Jangan mengatakan hal seperti itu lagi, kau lupa mengenai perkataanku beberapa hari lalu? Aku ingin memulainya dari awal, bersamamu dan Hanwoo." Ucap Kyuhyun tegas, Seohyun mengalihkan pandangannya kearah lain. Mencoba menahan luapan bahagia yang kini dirasakannya, namun niatnya  tersebut gagal saat Kyuhyun meraih wajahnya dan kemudian mengecup seluruh bagian wajahnya. Gadis itu terlalu bahagia, hingga saat Kyuhyun memeluknya pun gadis itu tersenyum senang.
"Aku baru ingat, jika ada Hanwoo ada disini. Ah, untunglah dia masih tidur." Ucap Kyuhyun menatap kearah Hanwoo tanpa melepas pelukkannya pada Seohyun.

TBC

Happy Sunday

1106 RendezvousWhere stories live. Discover now