" via, gue mau ngom-"
"bentar, nanti tugasnya selesai." kata via singkat.
" ini serius tau" kata gio tak mau kalah.
"ya iya gue tau. emang ada yang bilang lu ngelucu?" kata via judes.
"oke, GUE SUKA SAMA LO"
perkataan tadi membuat siswa dalam ruangan ini menoleh ke arah mereka, refleks aktivitas via langsung terhenti.
Semua sorot mata tertuju kepada mereka berdua. ada yang menatap tak percaya, ada yang menatap cemburu, ada yang menatap jahil dan ada yang menatap untuk menantikan jawaban dari via.
"oh" kata via dengan singkat.
"OH?" kata gio bertanya maksud dari ucapan via.
"iya, OH." kata via sambil menekan kan kata oh sedalam mungkin.
nafas via seketika tercium oleh gio. ada bau yang tidak enak untuk di cium disana. ewww. namun gio menganggap untuk tidak memedulikan urusan baunafas via tadi.
"gue suka sama lo, lo suka ga sama gue, mau ga jadi pacar gue?" tanya gio, saking gemasnya memberi penjelasan.
"ga :)" kata via dengan singkat sambil membolak balik halaman bukunya.
semua siswa yang melihat kejadian tersebut hanya bisa melongo tak percay dengan perkataan via barusan. sebagian siswi merasa bahwa via adalah orang yang tidak tau diri. ada juga yang masih menatap kaget tidak percaya dan lain lain.
"kasih gue kesempatan." kata gio meyakinkan.
"ga" kata via dingin.
"please, gue mohon." kata gio sudah mulai agak memelas.
"lo budeg?" kata via yang sedari tadi gemas terhadap pria yang ada disampingnya ini.
"gue bakal berlutut dihadapan lo sekarang, kalo perlu. supaya lo percaya ama gue." kata gio menanti diberi kesempatan oleh via.
"gue ga peduli tuh, jawaban gue tetep sama." kata via mencoba tak peduli. padahal sedari tadi ia merasa tidak nyaman di pandangi seperti ini.
"ya udah, gue bakal berlutut di hadapan lo sekarang juga. ga bakal pindah sampe lo ngasih gue kesempatan."
gio mulai beranjak dari tempat duduknya, menekuk kedua lututnya dihadapan meja teman sebangkunya itu.
via masih tak mempedulikan gio. dia sudah tak mengerti lagi harus bagaimana. jikalau situasinya terus menerus begini ia tidak bisa menahan diri. ia ingin sekali menunjukan sifat asli yang sejak dulu ia pendam, ia kubur dalam dalam agar orang disekitarnya tidak tersakiti dengan perbuatannya.
terdengar suara decitan kursi.
whatever. via sudah tak peduli lagi. ia akan menjadi sosok via yang sesungguhnya, dia tidak peduli dengan orang yang bakal terluka dengan omongannya atau apapun itu.
via berdiri tanpa melihat gio sama sekali. ia mengantar tugas yang sedari tadi ia kerjakan kepada cepik.
" Nih." kata via singkat.
cepik yang masih sedari tadi memndangi adegan yang terjadi beberapa menit yang lalu kembali tersadar atas kehadiran via di depannya. kali ini ia merasa via sangat berbeda.
tatapa mata via kali ini tidak seperti dulu, tidak ada lagi mata yang sembarang menatap apapun, tidak ada lagi kerjapan yang berulang kali, tidak ada lagi hal yang terlihat berbinar di mata itu. semuanya tergantikan menjadi tatapan mata yang tajam. lurus dari mata ke mata. tatapan yang berkharisma, tatapan yang terlihat seperti menindas orang orang yang menatapnya balik. mata yang menatap semua yang dilihatnya dengan penuh binar tergantikan menjadi mata sayup nan tajam tapi menindas.
cepik mengambil buku catatan via dengan hati hati, ia takut untuk beberapa saat kepada via. serasa bukan via yang ia kenal.
kali ini sarah yang datang menghampiri via. tentu saja masih ada gio yang berlutut dihadapan via. " via, are u sure?" tanya sarah mencoba untuk meyakinkan via.
" yes. dont talk to me right know. u know what will happen right, when im not in the mood :)" kata via tersenyum dingin kepada sahabtnya
" ok then." kata sarah, yang kembali ke tempat duduknya, dan melanjutkan mengerjakan tugasnya.
perlahan lahan murid kembali melakukan aktivitas nya. memgerjakan kembali tugas dari ibu ketut. dan tentu saja masih ada gio yang sedari tadi berlutut.
YOU ARE READING
Vianna Alexa
Teen Fictionkalo biasanya kebanyakan cerita yang cool cowoknya kan? disini sosok vianna memerankan sosok yang agak silly, dan pura pura bloon, namun dibalik semua sifatnya itu, ada sifat yang tidak ia tunjukan terhadap siapapun hingga suatu hari ia bertemu deng...