14

2.4K 128 0
                                    

Sepulangnya sekolah (namakamu) tidak bersama steffi dan salsha. (Namakamu) membuat alasan agar mereka mengizinkan (namakamu) pulang tanpa mereka

(Namakamu) baru saja keluar dari gerbang sekolah. Ia melihat sekeliling jalan, ketika jalan itu sepi ia berjalan untuk menuju di sebrang sana. Tapi, tanpa diketahui Motor yang melaju kencang akan menabrak dirinya

"(Namakamu)..." Teriak seseorang di dekat gerbang sekolah

Orang itu berlari, dan pada waktu yang tepat. (Namakamu) di dorong oleh orang itu dan akhirnya yg terserempet adalah orang itu

(Namakamu) tengkurap di atas aspal jalan. Setelah menyadarinya, ia langsung berdiri

"Iqbaal, elu ngga papa?" Tanya (namakamu) saat melihat Iqbaal lah yang tadi menolongnya

Iqbaal yang sedikit terluka dibagian siku tangan kanannya hanya meringis kesakitan

"Gw baik-baik aja, elu ngga papa kan?" Jawab Dan tanya balik iqbaal pada (namakamu)
"Itu siku elu berdarah" ujar (namakamu) tidak menjawab pertanyaan iqbaal tadi, dan akhirnya (namakamu) membantu iqbaal untuk berdiri. Dan (namakamu) membawa iqbaal dihalte sekolah

"Duduk, biar gw obatin" suruh (namakamu), ia pun membuka tas nya dan mengambil dompet P3K miliknya

"Elu selalu bawa itu?" Tanya iqbaal di tengah-tengah  (namakamu) sedang mengobati lukanya
"Aauuu iishh hati ini sakit" rengek iqbaal saat tangannya sedang diobati
"Eeh sorry, iya gw selalu bawa ini kemana-mana" Jawab (namakamu)

Setelah selesai mengobati luka ditangan iqbaal, (namakamu) kembali membereskan perelatan yang tadi di gunakan

"Btw thanks baal, elu udah nyelametin gw tadi" Ungakap (Namakamu)
"Iyah" jawab singkat iqbaal
"Elu ngga berterimakasih sma gw. Gw kn udah ngobatin luka elu" Ujar (namakamu) agak kesal dengan jawaban singkat iqbaal
"Ngapain gw ucapin terimakasih" Ucap iqbaal dan akhirnya (namakamu) memukul lengan yg tadi ia obati
"Aaauuu.." ringis iqbaal

_________

Disisi lain salsha dan steffi melihat dari kejauhan dua mahluk berbeda jenis tersebut

"Ini yang gw tunggu-tunggu" ucap salsha didalam mobilnya
"Dalam keadaan kaya gtu, mereka sempet-sempetnya kaya gtu" Ucap steffi

_________

"Elu tadi mau kemana?" Tanya iqbaal pada (namakamu)
"Gw mau pulang" jawab (namakamu) singkat

"Salsha mana? Bukannya elu pulang bareng salsha? Jangan bilang elu lagi berantem sma salsha?" Tanya Iqbaal bertubi-tubi
"Ngaco elu. Gw lgi mau pulang sendiri aja" jawab (namakamu)

Hari sudah agak sore, tetpi Iqbaal dan (namakamu) masih betah untuk duduk di halte sekolah

"Yaudah yuk pulang" Ajak Iqbaal dengan menggandeng tangan (namakamu)
"Hah??" Binggung (namakamu)

'Kok gw degdegan kaya gini'

"Elu gw anterin, gw ngga nerima penolakan. Karna seumur hidup gw ngga pernah di tolak" Ucap Iqbaal dengan percaya diri
"Iiiih, ngga usah pegang-pegang juga kali" Ujar (namakamu) melepas genggaman tangan Iqbaal

__________

Iqbaal baru saja pulang menghantarkan (namakamu) pulang. Baru saja iqbaal ingin memasuki rumahnya tetapi

"Tumben akur" ucap salsha dengan tiba-tiba membuka pintu rumah iqbaal
"Ngagetin aja elu" Gentak Iqbaal
"Gw sih ngga ngagetin, dasar elu nya aja yg banyak ngelamun plus senyum-senyum sendiri" ungakap salsha
"Minggir elu" ucap iqbaal dengan mendorong tubuh salsha dengan kasar...

_________

Iqbaal yang sendari tadi menikmati malamnya dibalkon kamarnya dengan membayangkan kejadian di halte sekolah dimana (namakamu) sedang mengobati Lukanya

'Elu kalo lagi khawatir kaya tadi cantik'

Iqbaal terus menatap langit-langit malam yang terpenuhi oleh bintang.

"Kalo aja dari dulu kita akur kaya tadi, pasti kita deket banget" UcaP iqbaal pada dirinya sendiri

"Kalo aja gw ngga ngerjain steffi waktu itu pasti dia ngga akan marah-marah ke gw dan ngga akan kejadian kaya gini"

___________

Dikamar bernuansa biru putih ini, terdapat 2 wanita  yaitu  (namakamu) dan steffi.

Ya, steffi sedang menemani (namakamu) dirumah. Karna kedua orangtua (namakamu) sedang pergi karna sedang ada urusan yang sangat mendadak

"Kayanya hati elu lagi berbunga-bunga" Ujar steffi dengan posisi memeluk bantal guling yang terdapat dikamar  (namakamu)

Steffi yang melihat (namakamu) hanya tersenyum tidak jelas. Bukannya menjawab apa yg tadi ia katakan. Malah (namakamu) terus senyum-senyum dengan menatap langit-langit kamarny

"(Nam..)" kaget Steffi pada (namakamu)

(Namakamu) yang menyadarinya langsung menatap steffi dengan senyuman yang tidak pudar dari bibirnya

"(Nam..), elu jangan kepincut gtu aja sma iqbaal. Elu tau iqbaal itu palyboy, dan saat ini iqbaal deketin elu disaat iqbaal bernoteben PACAR BELLA"
.
.
.

BERSAMBUNG
Next or not? VOTE DAN KOMENTARNYA DITUNGGU

[1] Benci Menjadi Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang