24

2K 110 3
                                    

Suasana ditaman sangatlah tegang. Saat aldi membawakan bukti bahwa penjelasan iqbaal benar.

"Bukti apa di?" Tanya iqbaal

Aldi memberikan alat perekam suara. iqbaal pun mengambil alat itu dari tangan aldi

"(Nam..) itu buktinya. Elu dengerin dengan baik-baik" ucap aldi

Iqbaalpun menekan tombol play

'Elu tau inarah, waktu satnight gw hancurin hubungan iqbaal sama si (namakamu)'

'Masa, ceritain gimna? Gw nyesel ngga ikut ke cafe sama elu'

'Saat itu si (namakamu) pergi ntah kemana. Gw samperin iqbaal ngga lama gw liat si (namakamu) dateng. Otomatis gw langsung meluk iqbaal dari belakang walaupun iqbaal berontak. Tapi gw berhasil. Si (namakamu) nangis terus dia lari gtu aja'

Rekaman selesai. (Namakamu) yang mendengar hanya menunduk dan berlinang air mata

"Maaf baal" dua kata terlontar dibibir (namakamu)

Iqbaal langsung memenangi kedua pundak (namakamu)

"Kamu percaya sama aku?" Tanya iqbaal

Bukannya menjawab, (namakamu) malah memeluk erat iqbaal

Steffi dan salsha yang melihat nya langsung saling berpelukan. Aldi, dia hanya melihat pemandangan yang didepannya

"Maafin aku baal, aku udah ngeraguin kamu. Aku udah ngga percaya sama kamu. Maaf" Ucap (namakamu) didalam dekapan iqbaal dengan air mata yang terus jatuh dari matanya

Iqbaalpun melepas pelukannya. Ia menghapus air mata yang ada di pipi  (namakamu)

"Ngga usah bahas masalah tadi lagi ya!! Kita lupain semuanya" ucap iqbaal lembur. (Namakamu) hanya mengangguk dan tersenyum

Salsha, steffi dan juga aldi langusng pergi dari taman..
____________

"Ald kok elu bisa kesini?" Tanya salsha pada kekasihnya

"Tadinya gw kerumah iqbaal. Tpi kata bundanya iqbaal ada dirumah elu" jawab aldi

Steffi yang baru saja datang membawa cemilan yang ia ambil dari lemari es salsha. Langsung menyambar pembicaraan

"Elu dapet bukti itu dari mana?" Tanya steffi

Aldi PovOn*

Gw lagi duduk di cafe tempat dimana gw sering ngabisin waktu sama sahabat gw. Gw lagi nunggu kiki yang sendari tadi belum dateng

Saat terdengar pintu cafe terbuka. Gw kira awalnya itu kiki. Tapi, itu bella dan inarah

Awalnya gw ngga tertarik untuk mengikuti mereka. Tpi hati gw berkata gw harus ngikuti dia

Gw liat dari meja nomor 23, karna bella duduk dibangku 22

Jelas terdengar pembicaraan mereka
'Elu tau di meja nomor 22 ini gw meluk iqbaal' ujar bella

Saat gw denger ada nama iqbaal, gw langsung ngambil alat rekam disaku gw
Dan gw rekam pembicaraan mereka

'Elu tau inarah, waktu satnight gw hancurin hubungan iqbaal sama si (namakamu)' pamer bella pada sahabatnya inarah

'Masa, ceritain gimna? Gw nyesel ngga ikut ke cafe sama elu' ujar inarah

'Saat itu si (namakamu) pergi ntah kemana. Gw samperin iqbaal ngga lama gw liat si (namakamu) dateng. Otomatis gw langsung meluk iqbaal dari belakang walaupun iqbaal berontak. Tapi gw berhasil. Si (namakamu) nangis terus dia lari gtu aja' ujar bella

Setelah itu gw pergi dari tempat itu. Gw langsung nemui kiki yang udah berada disana

Gw ngga tau apa pembicaraan mereka selanjutnya

Aldi povOff*

"Iih seharusnya elu rekam sampe sibella keluar dari Cafe itu" kesal steffi

"Kalo gw tunggu sampe selesai. Mungkin (namakamu) sama iqbaal ngga akan baikan kaya sekarang" ujar aldi

(Namakamu) dan iqbaal mendengar cerita aldi dengan sembunyi-sembunyi

"Thanks ald" ucap iqbaal

"Elu ada disini? Sejak kapan?" Tanya aldi

"Sejak elu cerita gw sama (namakamu) udah disini" ucap iqbaal. Aldi hanya mengangguk

(Namakamu) yang tadi terdiam. Langsung mengambil cemilan yang sedang dimakan steffi

"Tau deh yang udah ngga sedih mah. Makanan gw aja diambil" ucap steffi

"Biarin aja stef. Selama dia sedih kan. Ngga pernah makan cemilan" ucap salsha lagi

"Kata si.." ucap (namakamu) terpotong

"Dia kan ngurung dikelas aja.gw bawa cemilan jga ngga direbut kalo lagi sedih" ucap steffi lagi

"Diem aja dikelas, mukanya dijelek-jelekin. Udah tau jelek malah tambah dijelekin" ucap salsha

"Steffi salshaaaa" teriak (namakamu).

"Gw cantik. Ngga jelek" ucap (namakamu) kesal

(Namakamu) pun Mencoba memukul salsha dan steffi.

"Cantik dari mana?" Ejek steffi

Iqbaak yang melihatnya hanya tersenyum dengan tingkah para sahabat kekasihnya yang suka mengejek sahabatnya sendiri

"Iqbaal ih malah senyum. Seharusnya belain pacarnya" kesal (namakamu) saat melihat iqbaal tersenyum diatas penderitaannya

"Minta dibela tuh baal" ucap aldi

"Gw belain salsha. Elu belain (namakamu)" ucap aldi lagi pada iqbaal

"Jahat elu di. Gw ngga ada yang belain" teriak steffi

Semua tertawa...
.
.
.
.
Tamat..
.
.
Ehh Bersambung
Next or not? Jangan lupa vote dan komentarnya


[1] Benci Menjadi Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang