chapter 3

92 16 2
                                    

Holla~
Deena in here. This FF is officially MINE.
iya punyakuh, dari lekuk-lekuk otak asli..
Dilarang ngejiplak, walau jelek tolong dihargai. Itu sama sekali bukan ada unsur sengajaan.

~HAPPY READING~

----------

Suasana malam dimusim panas menampakkan sisi gemerlap kota Daejoon. Jalanan yang tampak ramai menandakan aktivitas malam telah dimulai.

Di jalan raya mobil lalu lalang memperlihatkan rutinitas belum terhenti. Begitu pula dengan Rapmon dan V.

Mereka tengah asik memilih warna apa yang tepat untuk V gunakan. V menoleh sesaat kearah Rapmon kemudian melanjutkan aksinya menghias pintu besi pertokoan dengan grafiti dari cat semprot berbagai warna.

Sedangkan Rapmon hanya mengawasi maknaenya itu. Sesekali ia memberikan komentar sambil tetap mengulum lolipop rasa stoberry yg memenuhi rongga mulutnya.

"Kajja,, ini sudah cukup"

Ajak Rapmon pulang tapi V tidak menggubris ajakan Rapmon ia tenggelam dengan cat semprot di tangannya menyelaraskan garis lengkung untuk menyempurnakan hasil karyanya malam ini.

"Berhenti sudah cukup, ayo pulang" tegur Rapmon.

Tiba-tiba suara sirene polisi mengagetkan mereka. Mereka terperanjat.

Bergegas memasukkan semua cat ke tas punggung lalu berlari kabur dari kejaran petugas yang tengah berpatroli.

Bergegas memasukkan semua cat ke tas punggung lalu berlari kabur dari kejaran petugas yang tengah berpatroli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berlari dan berlari menyelinap diantara gedung-gedung tinggi tanpa memperdulikan kemana mereka berlari.

Begitu sadar, mereka berdua sudah sampai di stasiun Dongseo yg sudah lama tidak beroperasi lagi. Gerbong-gerbong serta minimnya cahaya menjadi bukti bahwa stasiun itu sudah lama terabaikan.

Rapmon menghentikan langkahnya. Meminta waktu untuk memberikan asupan oksigen bagi paru-parunya.

Ia lelah. Tapi V menarik Rapmon kembali. Membantunya untuk berlari lebih cepat lagi. Dengan nafas yabg tersengal-sengal mereka berusaha agar bisa lolos dari kejaran petugas berseragam itu.

Kaki Rapmon menjerit kesakitan. Cidera ankle beberapa bulan lalu masih menyisakan rasa sakit yang teramat sangat.Dan Rapmon belum pulih sepenuhnya. Ia meringis terpincang-pincang.

Tanpa mereka sadari sesosok bayangan hitam mengawasi gerak-gerik yang mereka lakukan dari atas gerbong.

--------

*Hyena POV

Walaupun bagian kota yang lain memikat dan disibukan dengan segala aktivitasnya. Aku lebih memilih berbaring di atas bongkahan dingin distasiun Dongseo.

Kesunyian malam dan aroma musim panas membuat segalanya lebih terasa sempurna. Aku bangkit dari tidur palsuku, meresapi minuman kaleng yang semakin berkurang.

ENTRUST [ FF BTS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang