chapter 28

39 6 0
                                    

Holla

Happy reading

--------

"Kami tidak pacaran tapi aku menyukainya"

Hyena mengeplak kepala Jungkook membuat jungkook mengringis kecil.

"Itu sama saja"

"Kau berbohong dengan seokjin" lanjut hyena.

Jungkook terkekeh

Ia menyandarkan kepalanya kesofa. Sedikit termenung mengingat masa lalu yang di lewatinya bersama satu-satunya kerabat yang ia punya. Kim seokjin.

Dan sekarang bagaimana bisa ia menyusahkan kakaknya itu.

Tidak. Tidak lagi.

Apapun yang di minta seokjin akan ia lakukan tapi tidak dengan melanjutkan pendidikannya.

"Kau tau Ken. Jin hyung adalah satu-satu alasan aku bertahan sampai sekarang"

Hyena yang mendengarkan itu hanya mengangguk pelan. Mendengarkan adalah satu satu nya cara agar ia tau apa yang ia bisa lakukan untuk pria yang sedang bersamanya kini.

"Dulu hanya dia satu-satu nya orang yang menginginkan aku bahkan meninggalkan keluarganya untuk menjagaku" kisah jungkook

Matanya terpejam mengingat bagaimana perlakuan keluarganya terhadap dirinya. Yang kala itu bahkan masih sangat kecil.

Kecelakan kedua orang tua nya yang merenggut nyawa kedua orang terkasihnya itu masih sangat terekam jelas dalam ingatan jungkook.

"Aku menyebabkan kecelakan itu Ken. Andai dulu aku tidak memaksa untuk duduk dipangkuan ayah saat ia mengemudi mungkin kecelakan itu tidak perna terjadi" sesal jungkook

Matanya berkaca-kaca mengingat kembali memory terpahit dalam hidupnya.

"Lalu kenapa hanya aku yang selamat. Mengapa mereka tidak mengajakku" air mata Jungkook turun berlahan

"Kau tau Ken. Hari itu adalah hari ulang tahun jin hyung. Dan aku memberikan kado terburuk untuknya. Tapi bahkan dia tidak membenciku. Dia tidak membenciku" Jungkook memukul dadanya pelan. Sesak yang ia rasakan saat wajah Jin terbayang di benaknya.

Sebuah fakta yang tragis tapi begitulah jalannya kehidupan.

Sebuah peristiwa yang mengikat hubungan keduanya sangat erat.

Mengingat Jin dan Jungkook bahkan bukan saudara kandung.
Mereka disatukan oleh kedua orang tua yang kemudian meninggalkan mereka.

"Jin hyung saat itu masih sangat kecil Ken. Tapi ia menggengam tanganku. Membawaku bersamanya saat semua orang tidak menginginkan keberadaanku" geram Jungkook

Hyena mengusap bahu jungkook.

"Orang tua kalian pasti sangat bangga sekarang"

Hanya itu yang bisa ia sampaikan. Karena satu-satu nya yang terlintas dipikiran Hyena adalah itu.

Ia sendiri sudah tau bahwa seokjin dan jungkook bukan saudara kandung karena Rapmon perna mengatakan itu padanya.

Walau kenyatanya "kepahitan" yang melatarbelakangi hubungan itu.

Siapa yang menyangka kalau mereka bukan saudara kandung.

Lihat sekarang betapa mereka memikirkan yang terbaik satu sama lain.

Jungkook menghapus bekas air matanya. Memandang wajah Hyena lekat.

"Maka dari itu bantu aku Ken. Yakinkan Jin hyung untuk menyerah. Aku tidak ingin kuliah. Aku akan bekerja" ucap Jungkook

Hyena diam terpaku.

Di satu sisi dia diminta untuk membujuk Jungkook.

Dan disisi lain Jungkook memintanya untuk membuat Jin menyerah.

"Ahh aku mengantuk" racau Hyena menurunkan hamcok nya.

"Kennn"

"Kau bisa tidur disitu jika mau. Atau pulang lah. Sekarang Jin pasti sangat khawatir"

"Shireoo aku tidak mau pulang"

"Terserah" ujar Hyena pelan

"Tapi Ken. Aku tidak bisa tidur tanpa bunny"

"Yaaakkk Jeon Jungkook" bentak Hyena

"Okeoke baiklah aku tidur"

Jungkook mengingat boneka kelinci hadiah pertama yang ia dapat dari Jin dlu.

Boneka yang diberi nama bunny yang sampai sekarang masih ia simpan untuk teman tidurnya.

"Bunny bunny bunny" ucap Jungkook pelan

"Tidurlah atau kupisahkan kepala bunny dengan tubuhnya" ucap Hyena setengah terpejam

"Kau sangat kejam Ken"

"Terima kasih"

--------

Hyena POV

Hawa dingin masih sangat terasa menyentuh kulit. Enggan rasanya untukku membuka mata tapi jam sudah menunjukan pukul 8 pagi.

ini hari minggu bukan hari wajib bermalas-malasan lalu mengapa aku harus bangun.

Aku mengembuskan nafas kasar berusaha untuk menantang rasa malas pada diriku sendiri.

saat tadi aku bangun Jungkook sudah tidak ada lagi di sini.

Dan itu cukup dijadikan alasan untuk segera turun dari hamcok gantung kesayangankuini.

Jam berapa Jungkook pergi bahkan aku tidak tau jadi sekarang aku harus memastikan bahwa anak itu sedang tertidur memeluk bunny bunny nya itu.

Tentu saja aku kesal bukan main.

Saat melangkah keluar dan mendapati bukan saja udara dingin yang menanti diluar sana. Tapi rintik hujan turun dengan pastinya.

Tiba-tiba sebuah ide terlintas di pikiranku.

Untuk apa aku harus repot ke apartement squad jika aku hanya perlu ke mini market tempat Jin bekerja.

Ini minggu bukan jadi Jin pasti sudah ada disana. Aku bisa menanyakan Jungkook pada Jin bukan.

"Tapi bagaimana jika kook tidak ada disana" pikirku

Benar. Bagaiman jika Jungkook tidak pulang ke apartemen squad. Lalu malah Jin yang bertanya.

"Aish" desis Hyena

Langkah kaki ku tetap menuju mini market itu. aku akan mencobanya dulu.

Aku tidak mau beku di udara sedingin ini.

Jika Jin bertanya itu berarti aku hanya perlu berlari mencari Jungkook dan tentu saja membeku.

Aku benci dingin. Sangat.


----------

Salam Holla chagiaa

ENTRUST [ FF BTS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang