Chapter 32

38 7 0
                                    



Happy reading readers




----------


Author POV

Cerita Rapmon terhenti. Ia melirik suga disampingnya yang menghela nafas panjang.

"Tapi Ken tidak seperti itu. Mungkin dia bukan salah satu dari mereka"

"Itu masih kemungkinan mon, kau tau bahwa dia masih sosok misterius selama ini. Kita tidak benar-benar mengenalnya"

"Suga apa kau meragukan Ken?"

"Tidak. sampai surat itu datang"

Sekarang rapmon yang menghela nafas. Suga benar. Dia melihat sendiri raut gelisah di wajah ken saat surat itu di rebut oleh lnya.

Dan mengetahui isi dari surat itu rapmon yakin bahwa ada sesuatu yang tidak beres disana.

Sesuatu yang membuatnya bingung.
Sesuatu yang menjadi tanda tanya besar untuknya.

"Pasien nari juga memiliki tato yang sama dengan Ken"

"Benarkah?"

"Ya.. dan orang itu sangat berbahaya"

"Lalu dimana orang itu?" tanya Rapmon penasaran.

"Penjara"
"Penjara rumah sakit jiwa" ucap suga lebih jelas

Rapmon terdiam. Ia menghirup aroma kopi untuk menjernihkan fikirannya.

"Kita harus mengawasi Ken" ujar suga

"Mengawasi?"

"Ya memastikan tidak terjadi apa padanya"

"Ah...maksudmu melindungi. Kata mengawasi tidak bagus"

"Terserah padamu" ujar suga.

Matahari mulai tenggelam. Cahaya sore menyilaukan dari atap gedung.

Mereka lalu memutuskan untuk turun dan pulang. Sebelum udara dingin datang bersama gelapnya malam.

----------

Derap langkah kaki terdengar saling beriringan. Mereka sedang tergesa menaiki tangga dengan melangkah dua tangga sekaligus.

Tapi kini langkah kaki itu berhenti.

Tepat disebuah pemandang yang cukup membuat mereka tercengang.

Belum sempat salah satu dari kedua orang itu membuka suara. Ia sudah mendapatkan tatapan tajam dari subjek yang sedang dilihatnya itu.

"Sstttt jangan berisik"

Kemudian keduanya berjongkok menyamakan posisi mereka.

"Kenapa kalian disini" ucap orang itu berbisik

"Harusnya kami yang bertanya seperti itu V" tangan orang itu menjitak kepala V.

"Yakk jimin kenapa kau memukulku"

"Diam. Kalian akan membangunkan Ken" ujar satu lagi orang diantara mereka dan menjitak keduanya bersamaan.

"Yakk Jeon jungkook"

"Kubilang diam" ucap Jungkook tajam.

Mereka memandangi wajah Hyena yang bersandar dipundak V. Ia tertidur begitu lelapnya.

Tanpa menyadari kehadiran Jimin dan jungkook.

Pagi tadi hyena melewati kelasnya dan langsung ke atap membawa serta tas di punggungnya.

ENTRUST [ FF BTS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang