Chapter 13 - The Power Of Life

93 9 0
                                    

           Banyak orang mengatakan bahwa hidup adalah sebuah pilihan. Memang benar, kehidupan itu adalah pilihan dimana seseorang menentukan alur hidup yang akan ia tempuh. Memilih jalan hidup yang benar atau salah, keduanya mengakibatkan resiko yang jauh berbeda.

           Jika kita menanam cabai merah, tentu kita akan menghasilkan buah cabai merah. Jika kita menanam cabai hijau, tentu kita akan menghasilkan buah cabai hijau pula.

Sudah lihat perbedaannya?

Begitu pun dengan kehidupan. Jika kita memilih jalan hidup yang benar, maka selama kita hidup, kita akan selalu diiringi dengan kebenaran dan tentu saja kita akan hidup dengan selamat. Jika kita memilih jalan hidup yang salah, maka kehidupan kita akan diisi dengan kesalahan-kesalahan yang sebelumnya kita pilih dan tentunya kita tidak akan selamat dunia akhirat.

Memilih alur kehidupan yang baik atau buruk di pilih oleh hati yang jujur. Tepat sekali, bahwa hati tidak pernah berbohong.

Namun berhati-hatilah! Terkadang perkataan hati bisa saja mengecoh keputusan yang akan kita ambil.

Ketika hati kita berkata 'iya' untuk kebenaran, maka murni perkataan itu adalah perkataan hati yang sebenarnya.

Tetapi ketika hati kita berkata 'tidak' untuk kebenaran, maka perkataan itu datang dari setan. Bukan dari hati yang sejujurnya.

Terus terang saja, setan tidak akan membiarkan manusia memilih jalan yang benar melainkan ia akan menjerumuskan manusia ke jalan yang sesat. Na'uudzubillahi min dzaalik.

           Maka berhati-hatilah dengan hati. Jangan pernah mempermainkan hati karena hati tidak enak untuk di mainkan. Hati itu enaknya untuk dimakan. Iya, hati sapi, hati ayam, apalagi hati burih, sangat enak. Apalagi dicocol dengan sambal ijo. Ntaps. Ingat, tidak untuk hati manusia. Jangan dimakan, berbahaya.

           Hidup adalah anugerah terbesar yang dirasakan oleh setiap makhluk Tuhan Yang Mahakuasa. Dimana mereka harus bersyukur atas anugerah itu dan menjalaninya dengan penuh keikhlasan serta lapang dada. Jangan mengeluh, jangan berputus asa. Harus banyak bersyukur dan ikhlas menerima.

Namun tentunya tidak semua makhluk hidup mendapatkan keberuntungan yang sama besar dari Tuhan-nya. Baik itu berupa tumbuhan, binatang dan atau manusia seperti kita.

           Seluruh makhluk hidup di berikan porsi kehidupan yang berbeda-beda yang sudah di atur oleh Sang Pencipta.

           Kita bisa lihat perbedaan antara binatang yang berada di hutan dengan binatang yang berada di tempat pemeliharaan atau biasa kita sebut dengan kebun binatang.

Terlihat aman dan nyaman untuk mereka binatang yang terpelihara di kebun binatang. Mereka diurus oleh manusia setiap harinya, diberi makan, minum juga tempat tinggal yang jauh dari bahaya.

Berbeda dengan mereka para binatang yang berada di hutan. Harus mengurusi dirinya sendiri, mencari makanan sendiri dengan perasaan takut akan diterkam binatang buas yang ada disekitarnya.

Berbeda, bukan?

           Ada pun perbedaan yang berlaku untuk para manusia. Seluruh manusia di dunia ini diciptakan Allah dengan porsi yang berbeda juga. Masing-masing porsi manusia sudah diatur Allah, mulai dari umur, rezeki, termasuk jodoh. *itu yang masih jomblo kalau belum dapet jodohnya sabar aje ye, sudah Allah atur semua koq. xixixi

           Kamu harus bangga pada dirimu sendiri. Semua orang diciptakan unik dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dari semua itu kita bisa belajar bahwa manusia tiada yang sempura. Karena kesempurnaan hanya milik Allah Yang Maha esa. Betul apa betul?

Pecandu RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang