gara" handphone

14.2K 745 9
                                    

Sebelumnya saya mau minta maaf karena ada kesalahan pada Part sebelumnya sanjungan tidak bisa memposting cerita kemarin. Hal itu karena saya sedang ada sedikit urusan.

Jadi, selamat membaca cerita yang terpotong kemarin...:)

£££

"Jelasin Li," Ucap Prilly santai seraya merebahkan tubuhnya sang menggunakan paha Ali sebagai bantal.

Mulai deh manjanya....

Ali yang tahu kelakuan istrinya itu hanya bisa diam dan mulai mengusap rambut Prilly. Memberikan rasa nyaman untuk sang istri. Hingga Prilly mulai merasa kantuk yang melanda. "Pertama kita kenalan dulu. Kenalin nama gue Dion Alifiand Mahendra. Lo berdua bisa panggil gue Ali, sama kayak yang lain. Ini bini gue, Cantika Prillya Maurin Mahendra. Mungkin lo berdua panggil dia Maurin, tapi gue panggil dia Prilly. Jadi kalo misalnya gue bilang Prilly, itu berarti dia. Kita udah nikah 2 minggu yang lalu. Gue minta sama kalian buat rahasiain hal ini karena gue sama Prilly masih mau sekolah. Walaupun diluar sana juga ada yang nikah di umur 16 tahun ataupun udah punya anak di umur 17 tahun. Udah sih itu aja, untuk intinya gue yakin kalo kalian juga udah ngerti sama apa yang gue jelasin tadi." Jelas Ali yang dengan ekspresi wajah datar miliknya.

"Ok, kita ngerti sama apa yang lo jelasin tadi. Tapi gue bingung deh, kenapa disini gak ada foto pernikahan kalian? Seenggaknya foto prewedding kalian gitu?" Kini giliran Abel yang bertanya pada mereka berdua.

Dengan kantuk yang melandanya, Prilly pun menjawab tanpa membuka matanya. "Aslinya ada, tapi gak disini. Foto yang besar ada di ruang santai sama rumah keluarga Mahendra, rumah mertua gue."

"Iya deh... yang udah punya mertua mah kita apa?" Goda Kanya yang disetujui oleh Abel lewat anggukan kepalanya.

Saat Prilly tengah asik merasakan belaian tangan Ali, tiba tiba Ali membangunkan Prilly. "Prill bangun sebentar dong."

"Kemana?" Tanya Prilly bingung seraya membenahi duduknya.

"Mau ke kamar Arsya. Buat main PS." Jawab Ali singkat kemudian berlalu begitu saja keluar dari dalam kamar.

Beberapa menit saat setelah Ali keluar dari kamar dan pintu sudah tertutup rapat kembali, Prilly yang merasa kesal langsung mengumpat dan membuang benda benda yang ada di atas ranjang seperti bantal dan guling yang tak bersalah itu begitu saja hingga tragis tergeletak di lantai. "Dasar, laki kurang asem emang! Gue lagi enak enak diusap usap kepalanya sampe ngantuk. Waktu udah ngantuk malah ditinggal." Melihat tingkah kesal Prilly terhadap Ali, Kanya dan Abel malah tertawa terbahak bahak hingga memegangi perutnya dan sedikit mengeluarkan air mata.

£££

Di pagi hari, dengan ditemani sang surya yang bersinar tidak seberapa panas,  didalam sebuah rumah yang lumayan besar namun masih terlihat minimalis. Prilly sedang kesal dengan sesekali mengumpat dan menendang tendang ban mobil milik sang papa yang biasanya ia gunakan untuk pergi ke sekolah.

"Sial! Sial banget sih gue pagi ini!" Ucap Prilly yang merasa kesal seraya terus menendang bang mobil.

"Lo kenapa sih, dari tadi gue lihat dari dalem kayak marah gitu?" Tanya Ali yang baru saja masuk di garasi.

"Gue gak lagi marah, tapi gue lagi kesel. Gimana gue gak kesel coba, ban mobil ini sekarang lagi bocor padahal kemaren masih gak kenapa napa."

"Bareng gue aja yuk?!"

"Kalo gue bareng lo, ntar Arsya gimana? Lo sama Arsya kan naik motor?"

"Hari ini gue naik mobil. Soalnya tadi pagi mama Vina telfon ke gue dan minta antrian buat jalan jalan bareng lo sama mama Darin. Jadi pak Jono, supir rumah mama Vina nganter mobil kesini."

Mata Prilly langsung berbinar saat mendengar penjelasan dari Ali tersebut, apalagi menyangkut jalan jalan,yang bisa dibilang adalah salah satu dari sekian hobi Prilly itu. "Jalan jalan? Kapan? Kemana?" Tanya Prilly dengan girangnya.

"Iya, jalan jalan. Katanya sih jalan jalannya nanti waktu kita pulang sekolah. Tapi kalo kemananya gue gak tau, lo kan tau ndiri mertua lo kalo udah jalan jalan pasti gak tau arah."

Saat Ali dan Prilly sedang asik berbincang masalah rencana jalan jalan mama Vina, tiba tiba saja Arsya datang. "Berangkat yok kak!"

"Oh ya Sya, hari ini kita naik mobil gue yang ada di luar. Soalnya waktu pulang sekolah nanti gue bakal jadi supirnya ibu ratu, ibu suri, sama putri mahkota buat jalan jalan dan kebetulan ban mobil Prilly lagi bocor." Jelas Ali dengan ekspresi wajah yang menurut Prilly itu... aneh.

Mereka bertiga pun keluar dari garasi dan menuju ke halaman rumah, dimana mobil Ali diparkirkan. Namun, betapa kagetnya Prilly saat ia melihat mobil Ali.

"Li itu mobil lo?" Tanya Prilly dengan ekspresi kagetnya dan menghadap pada Ali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Li itu mobil lo?" Tanya Prilly dengan ekspresi kagetnya dan menghadap pada Ali.

Bukannya sang suami, alih alih malah sang adik yang menjawab dan langsung masuk kedalam mobil. "Iya. Udah yuk, keburu telat." Ali yang melihat itu hanya tersenyum dan geleng kepala melihat kelakuan istri dan adik iparnya itu.

£££

Part ini saya bagi menjadi 2 karena takut terpotong lagi.

Jangan lupa vote dan comment ya....

Married in 17 Years Old (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang