Tujuh

2.3K 137 3
                                    

   Sehun tersenyum lirih, Bagaimana tidak? Luhan begitu baik hati. Luhan selalu melupakan semua yang ia lakukan padanya. Sehun melepaskan pelukannya dan menatap wajah Luhan. Luhan menatapnya bingung dan Sehun mendaratkan bibirnya pada bibir Luhan yang lembut dan sedikit melumat.

   Sehun melepaskan ciumannya dan kembali dan memeluk Luhan kembali dengan erat.

    "Tenang saja Han. Aku akan melindungimu kali ini" ucap Sehun.

.
.
.
.
.

 
       "Hun, kita udah lama ga ke rumah eomma ya?" tanya Luhan sambil menyuapi Sehun yang mulai manja karena ingin disuapi oleh Luhan.

        "Kamhu mawuu keh eommah Lu?" tanya Sehun sambil mengunyah makanannya dan mengerjakan dokumen yang harus ia selesaikan hari ini. Karena memang sekarang Sehun yang mengurus perusahaannya. Appanya sekarang lebih bersenang-senang bersama keluarganya Luhanm

        "Abisin dulu Hun mulut kamu tuh penuh ah" ucap Luhan.

         "Akhu nanya--- ughhh" ucap Sehun tersedak karena berbicara sambil memakan-makananya. Luhan hanya menggelengkan kepalanya dan memberi Sehun air minum.

         "Aku udah bilang kan habisin dulu" ucap Luhan sambil menepuk-nepuk punggung suaminya itu. Sehun langsung mengambil air minum yang diberi Luhan dan meminumnya. Seharusnya ia mengikuti omongan Luhan tapi Sehun malah terkekeh karena tingkahnya sendiri.

         "Hehehe Aku nanya sayang, kamu mau ke eomma? sekarang?" tanya Sehun lalu mencubit hidung Luhan yang kecil dan mancung. Luhan berteriak kesakitan karena Sehun mencubit hidungnya, dan Luhan memajukan bibirnya beberapa senti dan membuat Sehun gemas ingin menciumi bibirnya Luhan yang berwarna pink.

         "Iya! aku mau ke eomma sekarang" ucap Luhan sambil melipatkan tangannya. Ia masih kesal dengan perlakuan Sehun. Sehun sampai terkekeh dibuatnya. Kali ini Sehun melancarkan aegyo ke Luhan. Ia menarik-narik baju Luhan untuk memaafkannya.

          "Luluuuuu~ maafin hunnie ya? hm hm hm?" ucap Sehun. Luhan terkejut dibuatnya, seorang Tuan Oh Sehun yang selama ini dingin dan menyakitinya? melakukan hal seperti ini? Luhan hanya tidak mempercayai matanya, ia sampai berfikir matanya mungkin salah melihat suaminya melakukan hal seperti ini.

          Ternyata mata Luhan tidak salah, seorang Oh Sehun sedang bermanja padanya. Luhan terkekeh dibuatnya. Luhan hanya mengangguk tanda memaafkan Sehun, wajah Sehun langsung memancarkan cahaya bahagia, Ia langsung menjatuhkan kepalanya pada paha Luhan. Luhan menyingkirkan rambut yang menghalangi mata Sehun sambil menatapnya.

       "Kau sangat tampan Oh Sehun" ucap Luhan pada Sehun yang sedang memainkan rambut Luhan. Sehun hanya tersenyum lalu membalas ucapan Luhan.

        "Rasanya dulu aku tidak pernah dibilang tampan olehmu Lu---- ah! aku punya hadiah untukmu, tunggu aku ambilkan" ucap Sehun lalu bangun mengambil sesuatu yang ia sebut hadiah. Luhan bingung melihat Sehun yang tiba-tiba akan memberinya hadiah.

        Sehun kembali dengan membawa sebuah kotak berwarna pink dengan pita diatasnya. Luhan mengernyitkan dahinya bertanya-tanya apa yang ada di dalam kotak tersebut.

      "Taraaaah! ayo buka" ucap Sehun lalu memberikan kotak tersebut pada Luhan. Luhan mengambilnya dan berharap ini penuh dengan jam tangan kotaknya dan tentu saja Luhan sangat suka kejutan. Luhan pun membuka kotaknya dan menggeserkan yang menghalangi sesuatu yang ada di dalam kotaknya.

After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang