Limabelas

3.2K 153 3
                                    

This is my Story.
My Story when i lose you.
My Story when i leaving you.
Please, protect him.
So, i will always give you a clue that iam always beside you.
.
.
.


    "Annyeong, Suho hyung, maafkan aku, tapi bisakah kau membantuku?" ucap Sehun sambil menaruh ponsel di telinganya dan menyenderkan bahunya di depan kamar Luhan.

   Sehun masih menunggu Luhan yang sedang mandi di kamarnya tapi Luhan tidak memperbolehkan Sehun masuk ke dalam kamarnya. Ini benar-benar membuat Sehun frustasi.

    "Minta tolong apa? kau sudah bertemu Luhan?"

    "Tolong kerjaanku di Seoul. Aku sepertinya tidak akan ke Seoul dalam waktu lama. Sudah dan saat ini aku sedang dihukum kau tau?" ucap Sehun masih mendesah kesal.

     "Itu salahmu, kau sudah kuberitahu pasti menyesal, ya nikmati waktumu saja dengan Luhan"

     Sehun mendecak dan mematikan ponselnya,

    "Luhan lama sekali sih mandinya!" gumam Sehun kesal, sudah 2 jam Sehun menunggu di depan kamar Luhan tapi Luhan tidak selesai-selesai mandinya. Membayangkan Luhan memakai sehelai handuk saja membuat juniornya bangun. Rasanya Sehun ingin menendang pintu ini lalu menciumi seluruh tubuh Luhan yang ia rindukan.

     Luhan pun membuka pintu kamarnya, Sehun menghela nafasnya keras.

    "Kenapa?" tanya Luhan pada Sehun yang menghela nafas keras.

    "Tidak, kau cantik" ucap Sehun.

    Luhan pun menggidikan bahunya tidak peduli dengan ucapan Sehun karena Luhan tahu ucapan Sehun hanyalah bohong belaka.

    Luhan melihat Sehun dari atas kepala hingga kakinya, mata Luhan berhenti disatu tempat yang mengganjal. Luhan langsung menutupi matanya,

    "Oh Sehun!!!! celanamu!" teriak Luhan dengan wajah memerah.

    "Kenapa dengan celanaku?" tanya Sehun bingung dengan Luhan yang tiba-tiba teriak. Sehun pun mengecek celanannya dan ternyata juniornya terbangun. Sehun hanya terkekeh sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

    "Kamu sih lama, tidurin dong hehehehe" kekeh Sehun lalu pergi ke kamar mandi untuk menidurkan juniornya.

    "Yak!!!!!!!!" bentak Luhan pada Sehun. Sehun masih terkekeh dengan keras membuat Luhan ingin melemparkan batu dan mengenai sasaran kepalanya Sehun.

****

   "Lu, kau masih marah?" tanya Sehun sambil menyetir, Sehun memakai mobilnya yang ada di China.

    Luhan tidak menjawab pertanyaan Sehun, Ia masih menatap jendela, tidak mau melihat Sehun, wajah Luhan masih memerah karena kejadian di depan kamarnya.

    "Ayolaah, aku saja sudah susah menidurkannya, kau tahu? itu semua garagara mu mandi tidak mengajakku" ucap Sehun masih merayu Luhan untuk tidak marah padanya.

    Luhan menghela nafas keras, bagaimana bisa Sehun malah seenaknya seakan tidak mempunyai kesalahan padanya?

    "Kau fikir aku sudah memaafkan kesalahanmu semuanya ? jaga sikapmu Tuan Oh" ucap Sehun sambil menatap Sehun dingin.

After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang