MY LOVE cinta ku (End)

3. MY LOVE

Doni Alexander

Malam ini aku dan Indra kembali menikmati hidup di club malam favorit kami. "Lesu amat kamu Ndra? Lagi dapet ya?" aku mencoba menggoda Indra karena dia terlihat lesu dari biasanya.

"Bunda besok pulang, dan kalo bunda udah di rumah kita pasti ga bisa pulang malam lagi" indra menjawab ku dengan wajah sendu.

Melihat ekspresi Indra seperti itu aku mulai menghubungi salah satu teman kami yang pasti bisa membuat suasana malam makin asik "Ton, sini cepat ke club biasa, kita nyubuh bareng."

Setelah mendapatkan persetujuan dari Tono bahwa dia akan ke club dan dia juga akan membawa fans kita ke club, aku pun kembali menatap Indra dengan tatapan jahil dengan menaikan salah satu alis secara bergantian.

"Apa?" kata Indra bingung.

"Tono mao ke sini bareng Sinta dan Fani" jelas ku.

Indra hanya be O ria saja, dan kurang lebih setengah jam Tono datang dengan dua cewek sexy, yang ku tau kedua cewek itu adalah teman kuliah kami yang juga fans fanatik, teman tapi mesra, hubungan tanpa status aku dan Indra.

Ya... Memang sejak dulu aku dan Indra tidak pernah punya pacar secara 'resmi', tetapi kami banyak memiliki TTM.

Jujur saja dengan wajah tampan ku sangat sulit untuk menghindari wanita yang terpesona dengan ku, tapi aku tidak mau kehilangan cinta pertama ku hanya karena godaan mereka.

Semenjak sepuluh tahun lalu ketika aku baru lulus SD, aku telah jatuh cinta dengan gadis kecil yang periang dan manis. Gadis itu bernama Cinta Anindia Kusuma, aku memutuskan mengenang nya dengan MY LOVE. Sampai saat ini aku masih bisa mengingat nama dan membayangkan wajah imut nya, walaupun aku hanya bertemu denganya selama satu minggu saat liburan di kampungnya.

Mengapa aku tidak pernah meresmikan hubungan ku dengan satu diantara cewek sexy yang mendekati ku? Karena aku tidak ingin kehilangan My love dan merelakan nya untuk sahabat ku Indra.

My Love ternyata juga berhasil menjadi cinta monyet nya sahabat ku. Ha... Lucu sekali dua anak laki-laki paling keren terpikat oleh gadis manis cucu mak Ijah pengasuh Indra sejak kecil.

Sepuluh tahun lalu saat aku dan Indra mengetahui bahwa kami terpikat pada My Love, kami sepakat bahwa siapa yang lebih dahulu mempunyai pacar maka dia harus mengikhlaskan My Love untuk sahabatnya. Itu hanya kesepakatan konyol antara dua anak laki-laki kecil, tetapi sampai saat ini aku masih betah mempertahankan kesepakatan tersebut, meskipun sekarang aku tidak mengharapkan My Love, cinta kekanak-kanakan ku.

Kurang lebih jam satu malam Tono dan dua cewek sexy Sinta dan Fani memutuskan untuk nginap di rumah Indra.
Jangan tanya aku nginap dimana!. Sudah pasti tujuan tidurku adalah kamar maskulin nya Indra. Semenjak mami dan dedi pindah ke Jerman aku memutuskan untuk tetap tinggal di Indonesia dan menghabiskan banyak waktu bersama Indra dan Keluarga nya. Hal ini membuat ku merasa tidak kesepian saat harus tinggal jauh dari keluarga ku.

Sinta dan Fani tidur di atas kasur empuk Indra, sedangkan kami bertiga tidur di karpet bulu yang terbentang di depan TV.

"Woooi.,. Bangun... Bangun.... Bangun...hari ini kita harus ke kampus, ada kegiatan ospek untuk mahasiswa baru" suara Tono yang membuat keributan.

"Kalian bertiga saja yang pergi ke kegiatan ospek, ketua dan wakil ketua tidak harus turun tangan. cukup panitia ospek yang urus kegiatan seperti itu" perintah Indra kepada Tono, Sinta, dan Fani.

Setelah mereka pergi, aku dan Indra kembali melanjutkan tidur berkualitas kami hingga rasa lapar membuat kami harus turun untuk sarapan ke meja makan.