MY LOVE cinta ku (End)

16. BEKERJA SAMA

⚠ pastikan anda sudah berbuka puasa sebelum membaca part ini!!!

Indra Eka Lukmana

Aku rasanya ingin menjual mulut ku ketika menyadari kata DIPERKOSA telah keluar dari mulut ku dengan mudah nya. Sialnya aku mengucap kan kata itu didepan Cinta ku. Tidak sekarang dia bukan hanya Cinta ku, dia sekarang adalah segala ku, dia adalah sayang ku, nafas ku, hidup ku, darah ku. Kalau kata Andra dalam lirik lagu Sempurna nya tak kan mampu ku hadapi dunia jika tanpa dia.

Dia yang menjadi penyemangat untuk ku menyelesaikan kuliah ku, dia yang membuat ku belajar artinya berguna pada orang lain, dia yang membuat ku melupakan kebiasaan buruk ku yang BEBAS dan tak berguna itu. Dia yang membuat ku semangat untuk membuktikan pada semua orang bahwa aku yang sekarang adalah seorang pria yang bertanggung jawab. Dia adalah istri tercinta ku.

Aku mengangkat tubuh sexy nya mulai dari dalam lift hingga Ke dalam kamar kami. Dia masih saja seperti dulu yang malu pemperlihatkan kemesraan kami didepan umum. Dia berusaha menyembunyikan wajahnya pada dada ku, saat beberapa tamu hotel melihat nya dalam gendongan ku. Dan hal itu membuat ku mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengimbangi gerakan tubuh nya agar tidak jatuh dari gendongan ku.

Tenaga ku tidak kuat lagi untuk membawa nya sampai ke ranjang, kuletakkan saja tubuh nya di atas sofa hotel yang kelihatan nya cukup empuk. Dia menggoda ku dengan mengatakan bahwa  dia hanya makan tiga hari sekali selama di melbourne agar aku tidak sulit bekerja mencari uang untuk nya. Mungkin dia belum tau kalau sekarang aku mempin perusahaan, yang bisa membatu puluhan ribu kepala kelurga yang bekerja untuk menafkahi keluarga mereka.

Gaun hijau sexy yang dipakai nya, membuat ku tanpa kontrol langsung merebahkan diri di sebelah nya. Tangan nakal ku terus menggelitik pinggang ramping nya hingga kudengar dia menyerah dan meminta ampun, aku berhenti.

Ku pandangi wajah nya yang tetap telihat cantik walaupun aku tau tersimpan lelah akibat penerbangan selama 9 jam an untuk sampai ke Bali. Aku begitu merindukan Istri ku. Ku kecup kening nya, kurapikan anak rambut nya yang terlihat berantakan. Mata ku setuju pada bibir mungil nya, entah apa yang terjadi gairah ku mengalir liar dalam tubuh ku. Ku tatap jauh kadalam manik mata nya, untuk memastikan apakah trauma masa lalu nya sudah hilang. Aku memberanikan diri memintauh izin apakah aku sudah boleh melakuan hal yang sudah menjadi hak ku.

"Sudah boleh ya?" ini lah kalimat yang kuucapkan untuk meminta izin pada nya, yang kuyakin dia mengerti apa maksud ku. Dia tidak menjawab, dia hanya menelan ludah nya dengan tatapan kosong, dan ku yakin dia masih takut dan trauma untuk melakukan nya.

Aku memutuskan untuk menyerah. Akal sehat ku kembali berfungsi untuk tidak menuntut nya. Dia yang baru saja mengingat luka nya ketika mulut jahat ku mangucapkan kata jahanam 'Diperkosa' di depan nya. Dia yang baru beberapa jam yang lalu menempuh perjalanan jauh, dan besok pagi akan melakukan perjalanan itu lagi yang pasti akan membuat nya lelah. Aku menyayangi istri ku.

Aku memasukan lengan ku kebawah tengkuk nya untuk menjadi bantal nya, ku usap punggung polos nya dan aku meminta nya untuk tidur dan beristirahat. Dan belum sampai aku memejamkan mata, aku sudah bisa mendengar hembusan nafas lelah nya. Istri ku sudah tertidur.

Dengan pelan aku menjauhkan tubuh ku agar dapat bangun dari posisi rebah ku.

Ku angkat tubuh istri ku yang sedang tertidur pulas ke atas ranjang empuk hotel. Ku pindai tubuh sexy nya, dia pasti tidak nyaman tidur dengan gaun pesta seperti itu.
Ku putuskan untuk melepas gaun nya, setelah gaun yang menutupi sebagian tubuh sexy nya itu berhasil ku lepaskan,  dan, oh... tidak tubuh ku kembali tersengat aliran listrik.

Aku mengambil baju kemeja putih yang ku bawa dari Indonesia dan memakaikan kemeja ku untuk menutupi tubuh sexy pengoda  di hadapan ku.

Aku menyelimuti istri ku yang sudah memakai kemeja putih milik ku, aku berdiri di sisi ranjang dan menatap nya, dan aku masih saja harus menelan liur ku.