Dengan pesona kuletakkan dewi sintha pada syaraf otakku yang terdalam, hingga seluruh fungsi tubuh mandeg, bermetamorfosa menjadi hamba
Gelar antagonis, angkara murka, sudah biasa. Media membumbui ketulusan rasa, dan kutau shinta memahaminya, sayangnya engkau terlanjur dalam pengaruh rama
Keberhasilan bukan tujuan cinta, karena seluruh tubuhku adalah cinta, meski engkau menyamar jutaan kali, tetap kukenali zat yang kuagungkan
Berlarilah sintha, menyamarlah atau muksa
Aku tetap menghamba...
KAMU SEDANG MEMBACA
CELOTEH
PoesiaPuisi tentang apa saja, kapan saja, siapa saja, dimana saja. Terbungkus dalam kata - kata yang hitam.