In the Morning

1.4K 151 65
                                    

Pagi hari.
Setelah kejadian semalam dimana Kihyun mencium pipi Hyunwoo secara lancang, Kihyun masih enggan keluar kamarnya atau sekedar bangun dari ranjangnya. Dia tidak bisa tidur semalam hingga pagi ini pun dia tidak tidur. Wajahnya masih memerah. Yang ia pegang kini iPhone -nya itu. Masih belum sempat ia menelfon Hyungwon, sahabat karibnya. Kihyun malu akan dirinya sendiri.

Bagaimana jika Hyunwoo datang kepadanya lalu marah? Atau justru menggodanya karena kelakuannya? Dia sangat malu. Kihyun merutuki kebodohannya memberikan ucapan terimakasih dengan cara mencium pipi Hyunwoo. Kihyun menutup kedua telinganya dengan rapat menggunakan telapak kedua tangannya.

"Bodoh sekali!"

Kihyun terus merutuki kelakuannya.

"Yak pendek! Mau sampai kapan kau akan di dalam sana? Buka pintunya!"

Teriak Hyunwoo. Kihyun bangun dari kasurnya dengan kaget dan wajah panik. Wajahnya masih memerah malu sekarang di tambah Hyunwoo pagi-pagi datang ke kamarnya yang notabenenya adalah kamar milik orang lain. Sebentar? Pendek?! Si pak tua memanggil apa? Kihyun berdiri di depan pintu. Dengan muka yang agak kesal.

"Eoh? Hei pak tua! Siapa yang kau sebut pendek?! Aku tidak akan membukanya!!"

"Eh beraninya, aku akan mendobrak pintu ini dan membobol habis holemu sampai kau tidak bisa berjalan jika kau tidak mau membukanya!"

Eh,-
Kihyun terkejut akan ucapan Hyunwoo. Tangannya buru-buru membuka pintu tersebut. Lalu membukanya, disana berdirilah seorang pria yang lebih tinggi darinya dan hanya menggunakan handuk yang dililitkan di pinggangnya dengan rambut basah dan juga absnya yang dapat di lihat, sangat sexy dan... errr~. Kihyun merona lagi dan lagi. Untuk kesekian kalinya wajahnya tidak dapat di hindarkan dari si pembuat merona itu. Dia sangat benci dengan hal itu.

Hyunwoo yang masih berdiri hanya menyunggingkan senyuman smirk yang tidak dapat di jelaskan dengan kata-kata. Jangan katakan pada Kihyun bahwa sang pria cabul ini ingin melakukannya di pagi hari? Kihyun bukanlah budaknya apalagi budak seksnya, jadi Kihyun tidak akan melakukannya. Dan tidak akan dan tidak ingin.

"Ekhm- dengar aku ingin meminta yang kemarin di ulang"

Ucap Hyunwoo sambil tersenyum lebar. Apa? Apanya yang di ulang? Apa? Kihyun berfikir sejenak, alisnya bertaut tanda bingung. Apa maksudnya si pria cabul ini datang-datang minta di ulang.

"Apa maksudmu?"

Jawab Kihyun dengan tatapan bingung. Hyunwoo tertawa kecil mendengar jawabannya Kihyun. Hyunwoo menarik tangan Kihyun dan tangan sebelahnya menarik pinggang mungil Kihyun membuat Kihyun berhadapan sangat dekat dengan Hyunwoo. Kihyun mendongak, jaraknya hanya sekitar 5cm dari wajah Hyunwoo. Membuat Kihyun mati rasa merasakan basahnya kulit Hyunwoo dan aroma maskulin di tubuhnya membuat Kihyun merona. Secara  tidak langsung. Absnya menyentuh area sekitar bagian tengah dada dan perutnya.

"Yang seperti ini"

Hyunwoo tiba-tiba mengecup pelan pipi Kihyun lalu mengusap-usapnya dengan wajah tersenyum lebar. Benar dugaannya. Hyunwoo akan menggodanya dirinya. Kihyun merona lagi untuk keseratus kalinya. Membuat dada Kihyun berdegup kencang. Kihyun hanya butuh oksigen, dia butuh bernafas sekarang karna nafasnya tercekat.

"A-aku tidak mau"

Kihyun mendorong dada polos Hyunwoo agar menjauh darinya.

"Kenapa? Bukankah semalam kau mulai berani menciumku? Hm?"

Hyunwoo menyunggingkan senyumnya menggodanya Kihyun yang sudah sangat malu mengingat kelakuannya semalam membuat Kihyun merutuki dirinya sendiri dan ingin rasanya kabur dari hadapan Hyunwoo. Kihyun hanya menundukkan kepalanya diam menyembunyikan rona di wajahnya itu.

SECRET LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang