Seoul

1.5K 119 29
                                    

Sesampainya di Seoul, setelah mereka melalu perjalanan yang sangat panjang dengan Kihyun yang masih enggan buka mulutnya. Hyunwoo mengerti kenapa Kihyun begini tapi semua telah terjadi begitu saja, perasaan bersalah terus Hyunwoo rasakan. Dia menatap tubuh mungil itu berjalan menuju luar bandara Incheon, Hyunwoo menarik lembut tangan mungil Kihyun dan menggenggamnya tetapi Kihyun mengehempaskannya kencang. 

Kihyun berdiri menghadap tubuh lebih besar dan tegap itu. Kihyun menatap dengan tatapan penuh amarah pada Hyunwoo. 

“Apa sekarang kau tuli? Apa kau sekarang kau tidak bisa mendengar?!”

Bentak Kihyun. Hyunwoo hanya menatap pasrah saat Kihyun membentaknya, Hyunwoo terus di penuhi rasa bersalah. Hyunwoo tidak berani membalas pertanyaan Kihyun. Hell yeah— ini masih di Bandara bukan? Tidak bagus dia bertengkar di depan umum.

“Hentikan, kita akan bicara di rumah. Ini tempat umum, apa kau tidak malu?”

Jawab Hyunwoo dengan penuh kelembutan. Dia tidak ingin semua menjadi lebih rumit bahkan bisa kehilangan Kihyun nantinya. Tidak lagi, cukup sekali kekasihnya yang dulu. 

“Ck! Lucu kau ya pak tua? Kau sudah memalukan aku di depan banyak orang, aku malu pada diriku sendiri. Aku sudah tidak normal kau— mh”

Omongan Kihyun, Hyunwoo potong dengan sebuah kecupan singkat agar dia berhenti berbicara.

“Pukul dan bunuh aku, tapi tidak di bandara”

Hyunwoo menarik tangan Kihyun pelan menuju luar bandara dan pergi menuju Rumahnya. Mobil pun sudah siap di depan bandara.

Kihyun masih terdiam, dia ingin menangis sejadi-jadinya sekarang, dia ingin kabur dan menjalani kehidupannya yang bebas tanpa Hyunwoo atau apapun yang berkaitan dengan Hyunwoo. 

Sesampainya di rumah. Hyunwoo dengan pelan membaringkan tubuh mungil itu di ranjang, karena saat perjalanannya, Kihyun tertidur saat di mobil, wajahnya sangat tidak tenang, membuat Hyunwoo gusar. Hyunwoo duduk di sisi ranjang, mengusap dahi dan pipi Kihyun secara bergantian dengan lembut.  Wajahnya tidak rileks seperti biasa. Salah dan salah. Kau bodoh Hyunwoo.  Sangat bodoh.  Benar benar. 

“Katakan apapun, caci maki aku sepuasnya Kihyun, tapi jangan tinggalkan aku, aku ingin membuatmu bahagia dan kita akan terus hidup bersama. Sebut aku pak tua lagi, aku bahkan menyukainya jika itu keluar dari mulutmu”

Hyunwoo mengecup pelan dahi lembut itu, kulitnya sangat lembut dan halus. Hyunwoo sedikit tersenyum setelah mengecup, dia beranjak dari duduknya dan berjalan keluar dari kamar. Hyunwoo membuka sedikit pintunya.

Hyunwoo berjalan menuju ruang tugasnya, masuk dan duduk mematung di depan laptopnya tanpa berkutat. Sumpah demi apapun dia tidak ada unsur sengaja, tetapi semua terjadi dan Kihyun sangat merasakan sakit hati yang mendalam, entah apa yang bisa Hyunwoo lalukan sekarang untuk menebus kesalahnnya. 

Hyunwoo memajukan sedikit bangkunya dan mulai membuka laptopnya. Dia mencari di google “Cara agar kekasih mau memaafkan” pfft. Hyunwoo sangat tidak tau menau sehingga otaknya sangat polos.

“Ohhh... ”

Hyunwoo ber-oh ria, seperti dia menemukan apa yang dia bisa lakukan, Hyunwoo sedikit tersenyum dan menjetikan jarinya. 

“Akan aku coba dan lakukan hm”

Hari mulai semakin malam, Kihyun terbangun dari tidurnya dan mendapati tali di sisi nakas di samping tempat tidurnya, tali itu menjulur panjang ke arah luar pintu, ya menurutmu itu apa?
Benar benar baru saja bangun, Kihyun tidak mengerti dan bingung. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SECRET LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang