"Tiga"Author Pov
Elina mematung dan terkejut melihat pemandangan didepannya semua orang yang dia sayang ada disana yang tak lain kedua orangtuanya,orang tua alfin,alifa,tissa dan kevin.
"Mama papa" lirih elina dan berlari kedalam pelukan kedua orangtuanya
"Mama papa elina kangen" lirih elina sesengukan didalam pelukan orangtuanya
"Iya sayang kami juga kangen sama kamu maafin mama sama papa ya sering tinggalin kamu" ucap mama elina seraya melepaskan pelukannya dan elina menganggukkan kepalanya
"Kok kalian ada disini?kenapa tidak bilang kalau kalian mau kesini kan elina bisa jemput?!" tanya elina bingung kedua orangtua elina tidak menjawab melainkan melihat kearah alfin elina yang bingung kedua orangtuanya tidak menjawabnya menatap arah pandangan mama papanya dan pandangan mereka kearah alfin.
"Jadi ini semua ide kak alfin?"tanya elina
"Iya sayang?jawab mama elina
Elina yang terlalu bahagia berlari menghampiri alfin dan memeluknya erat
" makasih kak makasih elina sayang sama kakak"ucap elina didalam pelukan alfin
"Iya sama sama kakak juga sayang sama elina" balas alfin seraya mempererat pelukannya
"Aduh kok jadi mellow gini sih kita kan mau ngerayain ulang tahunnya elina kenapa pada nangis semuanya astaga" timpal tissa seraya membawa kue ualng tahun elina dan semua orang terkekeh melihatnya kecuali elina dengan tampang bingung
"Ulang tahun?tanya elina bingung
" jangan bilang elo lupa lagi sama ulang tahun loe sendiri?"tanya tissa tidak habis pikir masa ulang tahun sendiri lupa sih elina yang mendengar itu hanya terkekeh
"Astaga el elo itu kayak nenek2 tau ngak seharusnya elo itu tinggal di panti jompo" celetuk tissa dan yang diberi jitakan dikepalanya oleh elina
"Awww sakit tau ngak" ringis elina
"Ya lagian--"
"Udah deh mending sekarang kita tiup lilinnya" celetuk alifa seraya mengambil alih kue ditangan tissa dan mendapatkan anggukan kepala dari semua orang
"Make a wish dulu!" pintah tissa
Elina pun menutup matanya seraya meminta doa kepada tuhan setelah selesai elina pun meniup lilinnya dan semua oranh bertepuk tangan setelah itu acara pemotongan kue potongan pertama diberikan oleh mamanya dilanjut papanya alfin,tissa dan seterusnya"Udah selesai acara suap2annya sekarang kita pesta barbeque" ujar kevin dan semua orang menganggukan kepalanya
-
-
-
-
-
-
Setelah selesai acara barbeque elina menghampiri alfin yang sedang duduk memandang kearah danau buatan yang tidak terlalu jauh dari tempat duduk kedua orangtuanya dan alfin sedangkan alifa,tissa dan kevin sedang bercerita ria"Hey kak" sapa elina kemudian duduk disamping alfin
"Hay" balas alfin seraya tersenyum
"Makasih ya kak atas semuanya" ucap elina tulus
"Kamu ngak usah berterima kasih sama kakak itu sudah tugas kakak buat bahagiain kamu" balas alfin seraya menyandarkan kepala elina di bahunya dan elina menerimanya
"Kamu kedinginan?" tanya alfin
"Sedikit" balas elina seraya tersenyum kecut
Alfin pun segera membuka jaketnya dan memasangkan ke tubuh elina"Loh trus kakak gimana?"
"Udah kamu ngak usah pikirin kakak kan kakak kuat" elina terkekeh melihat alfin
Elina dan alfin tidak menyadari bahwa sedari tadi semua orang memperhatikan mereka dan tersenyum melihat keromantisan mereka berdua
"Hmm tante om maaf tissa harus balik duluan soalnya udah dicariin mama" pamit tissa pada kedua orangtua alfin dan elina yang sedang memperhatikan elina
"Kevin juga tante om mau balik duluan soalnya mau ngantar mama ke bandara" pamit kevin juga
"Yasudah kalian hati2 ya dijalan" ucap mama elina
"Iya tante kalau gitu kita pergi dulu,assalamualikum" ucap tissa
"Waalaikumsalam" jawab mereka serempak
Setelah kevin dan tissa pergi kedua orangtua elina dan alfin serta alifa kembali memperhatikan alfin dan elina
"Oh iya kak elina mau nanya"ujar elina
"Nanya apa?"tanya alfin
"Cewek yang disamping tissa itu siapa?kok aku kayak pernah ya ngeliatnya" tanya elina seraya berfikir keras mengingat soal alifa
"Oh itu adek kakak namanya alifa dia itu teman kamu bahkan kamu kayak saudara sama dia tapi itu dulu" ujar alfin
"Oh pantesan ada mirip2nya sama kakak,tapi tunggu teman kayak sodara emang iya ya kak?"ujar elina seraya kembali mengingat di masa lalunya
"Udah ngak usah dipaksain kalau kamu memang belum mengingatnya!"
Elina tidak menjawab malahan dia semakin gencar mengingat masalalunya dan itu membuat elina merasakan sakit dibagian kepalanya."Awwwwsss" ringis elina seraya memegang kepalanya
Alfin yang mendengar elina meringis segera menundukkan kepalanya melihat elina"Kamu kenapa?kepala kamu sakit?tanya alfin khawatir seraya membantu elina memijat kepalanya
Elina tidak menjawabnya malahan dirinya tidak sadarkan diri dipelukan alfinAlfin Pov
" elina hey sayang bangun kamu jangan main2 deh sama kakak"ucapku khawatir seraya membangunkan elina yang pingsan di pelukanku dan aku segera mengendong elina ke dalam mobil dan membawanya ke rumah sakit
"Astaga al ada apa dengan elina?"tanya mamaku saat melihat ku mengendong elina
" alfin juga ngak tau ma,ini alfin mau bawa elina kerumah sakit"
"Yasudah kamu hati2ya nanti kami akan menyusul kalian" teriak mamaku saat aku berlari ke arah mobil dan membawanya ke rumah sakit
"Sayang pliss bangun jangan bikin kakak khawatir dong sayang" ucapku saat kami sudah berada didalam mobil seraya melihat kearah samping dimana elina duduk.
Sesampainya kita dirumah sakit kebetulan ada suster yang membawa brankar dan segera mungkin aku menaruh elina di atas dan suster pun membawa brankar ke ruangan ugd ditemani seorang dokter

KAMU SEDANG MEMBACA
OVER PROTEKTIF
FanfictionApa jadinya jikalau cowok kalian melarang kalian makan ini,pergi sama ini-itu,melarang kalian kalau kalian pulang diatas jam 9?Apakah si cewek merasa tertekan oleh sikap cowoknya yang protektif atau malah merasa nyaman?langsung dibaca aja ya guys ka...