Chapter 18

6.4K 209 0
                                    

Author Pov

Selang beberapa jam kemudian dokter herman keluar sehingga alfin dan seluruh keluarganya segera menghampiri dokter herman

"Bagaimana keadaan anak saya dok?dia baik2 saja kan?" tanya papa elina langsung

"Alhamdulillah operasinya berjalan dengan lancar dan pasien juga sudah melewati masa kritisnya tapi pasien belum sadar karena pengaruh obat yang saya suntikan pada tubuhnya" jelas dokter herman sehingga alfin dan seluruh keluarganya bisa bernafas lega

"Kita bisa masuk sekarang kan dok?" tanya alfin

"Iya bisa tapi setelah pasien dipindahkan diruang rawat" jelas dokter herman

"Baik dok" jawab alfin

Beberapa menit kemudian beberapa suster keluar dari ruang operasi sembari membawa brankar elina ke ruang rawat.
-
-
-

"Maafin kakak sayang kakak tidak bisa menjaga kamu kakak sudah lalai maafin kakak" lirih alfin setelah masuk keruangan elina dan duduk disamping brankar elina seraya memegang tangan elina sesekali mengecupnya lembut

Kedua orangtua alfin sudah pulang kerumahnya untuk bersih2 dan akan kembali lagi sebentar malam sedangkan kedua orangtua elina pergi kekantin rumah sakit membeli beberapa makanan jadilah alfin hanya berdua dengan elina.

Selang beberapa menit kemudian tangan elina mulai bergerak pelan alfin yang menyadari tangan elina yang dipegangnya bergerak mendongak melihat elina yang mulai membuka matanya

"Sayang hey kamu sudah bangun?" tanya alfin seraya mengusap perban yang ada di kepala elina

"Kak alfin" ujar elina lirih

"Iya sayang ini kak alfin" ucap alfin sembari menunduk memegang tangan elina lembut

Elina dengan segera menarik alfin kedalam pelukannya dan menangis dicekukan leher alfin

"My prince" lirih elina seraya mengeratkan pelukannya

Alfin Pov

Deg

Yatuhan apa ingatan elina sudah kembali?kumohon tuhan bisakah kau menghentikan waktu untuk sementara?kumohon

"Ka-kamu sudah ingat semuanya?" tanya ku gugup

"Iya aku sudah mengingatnya,maafin elina karena sudah lupa dengan kak alfin" lirih elina sesengukan seraya mempererat pelukannya

"Tidak apa princess" ucapku seraya mengelus punggungnya lembut dan melepaskan pelukannya

"Sekarang kamu berbaring lagi ya,kakak akan panggilkan dokter!" elina membalasnya dengan menganggukkan kepalanya

Akupun segera memencet tombol yang ada disamping nakas tidak lama kemudian dokter herman datang bersama dengan seorang suster

"Dok elina sudah sadar,elina sudah mengingatku dok ingatan elina sudah kembali dok" ucapku bahagia

"Alhamdulillah baguslah kalau begitu tapi saya harus periksa lebih detail dibagian kepala elina"

"Silahkan dok" akupun mundur beberapa langkah sehingga dokter herman mulai memeriksa bagian kepala elina dan tidak lama kemudian senyum tersungging dibibir dokter herman

"Alhamdulillah bengkak pada bagian kepala elina sudah tidak ada lagi sehingga ingatan elina bisa kembali seperti semula" jelas dokter herman akupun segera memeluknya gaya laki2 dan berterimah kasih

"Kalau begitu saya permisi dulu" pamit dokter herman akupun menganggukkan kepalaku

"Selamat ya pak alfin"ucap suster yang tadi datang bersama dokter herman akupun tersenyum padanya dan dia beranjak keluar ruangan elina

" kak elina haus"pintah elina seraya memegang tenggorokannya akupun segera menyodorkan minum pada elina seraya membantunya minum

Setelah elina minum suara pintu berbunyi

Ceklek

"Hay sayang kamu sudah sadar?" tanya mamaku bahagia seraya menghampiri elina dan mengecup keningnya

"Iya bunda" balas elina dan kulihat wajah mamaku menegang sembari melirikku

"Iya ma ingatan elina sudah kembali" ucapku dan kulihat mama tersenyum bahagia segera memeluk elina

"Mama bahagia mendengarnya sayang" ucap mamaku seraya melepas pelukannya dilanjutkan dengan mama elina,papa elina dan papaku memang waktu pintu terbuka tadi yang datang adalah kedua orangtuaku dan elina

"I love sayang mama sangat menyayangimu" ucap mama elina seraya mencium elina

"Iya ma" balas elina

"Bagaimana keadaan kamu sayang?" tanya papa elina seraya mencium anaknya dan memeluknya

"Elina baik pah" jawab elina

"Baguslah kalau begitu" ucap papa elina seraya mundur beberapa langkah mempersilahkan papaku menghampiri elina

"Apa kepala putri ayah sakit atau sedikit pusing?"ucap papaku seraya mengelus perban yang terbalut dikepala elina

" tidak yah"jawab elina sembari tersenyum

"Baiklah sayang ayah menyanyangimu" ujar papaku mengecup kepala elina dan menghampiri mamaku dan orangtua elina yang duduk disofa

Akupun segera duduk dikursi samping brangkar elina

"Baju kak alfin kenapa?kok kotor?" tanya elina polos

"Oh ini--"

"Itu karena alfin khawatir sama kamu jadi dia tidak mau pulang untuk ganti baju katanya dia mau nemenin kamu sampai sadar" potong mama elina seraya tersenyum geli

"Maafin elina ya kak elina sering banget nyusahin kakak" lirih elina menatapku sendu

"Ngak sayang kamu tidak pernah menyusahkan kakak malahan kakak bahagia direpotkan sama kamu" ujar seraya mengecup keningnya lembut

"Hay semua" sapa alifa yang tiba2 datang dan menghampiri elina

"Maafin alifa ya kak baru bisa jengukin kakak soalnya tugas kuliah alifa banyak" ujar alifa seraya memeluk elina

"Ngak ppko lif" balas elina dan bisa kulihat wajah alifa juga menegang sama seperti mama tadi

"Kakak udah ingat sama alifa?" tanya alifa elina membalasnya dengan menganggukkan kepalanya seraya tersenyum

"Alifa sayang sama kakak" lirih alifa sembari memeluk elina erat

"Peluknya jangan keras2 dong lif lihat elina jadi sudah bernafasnya" tegurku pada alifa

"Heheh maaf ya kak" ucap alifa cengegesan seraya melepas pelukannya

"Ohiya kak ini baju ganti kakak" ucap alifa lagi seraya menyodorkanku sebuah paper bag akupun segera mengambilnya dan masuk kedalam wc buat ganti baju.

Elina Pov

Setelah kak alfin masuk kedalam kamar mandi akupun bercerita dengan alifa jujur saja aku rindu pada adikku ini sedangkan kedua orangtuaku dan kak alfin duduk disofa membahas masalah pekerjaan kantor

"Gimana keadaan kakak?apa kepala kakak sakit?" tanya alifa padaku

"Mulai membaik kepala kakak juga tidak sakit lagi" ucapku seraya tersenyum lembut

"Baguslah kalau begitu"ucap alifa seraya bangkit dari duduknya dan menghampiri bunda

Tidak lama kemudian suara pintu kamar mandi terbuka dan muncullah kak alfin dengan gaya santainya menghampiriku

"Harum" gumamku seraya cium wangi tubuh kak alfin

"Udah kamu makan duluya baru setelah itu minum obat dan istirahat!" titah kak alfin akupun mengangukkan kepalaku dan kak alfin pun menyuapiku sampai makanan dimangkok itu habis dilanjutkan dengan minum obat dan selang beberapa menit kemudian kantuk mulai menyerangku akupun menutup mataku.

Tbc

 OVER PROTEKTIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang