Chapter 15

6.4K 200 1
                                    

"Maaf mas,mas harus tunggu diluar biar kami yang menangani pasien" ucap salah satu suster menahanku masuk kedalam

"Tapi sus---"

"Maaf mas kami akan berusaha melakukan yang terbaik buat pasien" potong suster tersebut seraya menutup pintu ruangan elina akupun duduk dikursi yang berada disepanjang koridor rumah sakit,tidak lama kemudian aku melihat kedua otangtuaku dan elina serta alifa datang menghampiriku

"Bagaimana keadaan elina al?" tanya mamaku panik seraya duduk disampingku

"Alfin juga ngak tau ma dokter belum keluar" jawabku seadanya

"Bagaimana kak elina bisa pingsan kak?" tanya alifa

"Kakak juga ngak tau tapi tadi itu dia berusaha mengingat kamu dan tiba tiba kepalanya sakit dan pingsan" terangku
Tidak lama kemudian dokter keluar dari ruangan akupun segera menghampirinya

"Bagaimana keadaan elina dok?" tanya ku langsung

"Kondisi pasien baik2 saja tapi tolong jangan memaksa pasien buat mengingat masa lalunya dulu karna pembengkakan didalam kepalanya belum terlalu sembuh" ujar dokter herman,dokter herman adalah dokter yang menangani elina waktu kejadian naas tersebut terjadi

"Tapi saya boleh masuk kan dok?"

"Silahkan dan pasien juga sudah bisa pulang karna kondisinya baik2 saja"

"Baik dok"

"Kalau begitu saya permisi dulu" pamit dokter herman kemudian pergi dari hadapanku setelah aku menganggukkan kepalaku.
Akupun segera masuk kedalam ruangan elina dan aku melihat elina sudah sadar sambil memegangi kepalanya akupun menghampirinya

"Hey" sapaku kemudian duduk dikursi samping ranjang elina,elina pun menatapku kemudian tersenyum lemah

"Bagaimana keadaan kamu?"

"Elina baik2 aja kok kak"

"Lain kali ngak usah dipaksa kamu kan belum sepenuhnya sembuh!"
Elina menganggukkan kepalanya seraya tersenyum

"Elina mau pulang!" rengek elina

"Yaudah sini biar kakak bantu!" ucapku kemudian membantu elina turun dari ranjang beberapa saat kemudian suara pintu terdengar

"Loh sayang kenapa turun?" ucap mamaku seraya menghampiriku dan elina diikuti papaku,alifa dan kedua orangtua elina

"Elina mau pulang tante soalnya elina ngak suka ada dirumah sakit"terang elina

" yaudah kita pulang sekarang ya sayang kamu harus banyak2 istirahat!"timpal mama elina seraya merangkul elina

"Elina biar alfin aja yang bantu ma!" ucapku

"Yaudah ini" ucap mama elina seraya menyerahkan elina kepadaku dan kami pun keluar dari halaman rumah sakit dan masuk kedalam mobil,mama dan papa pulang bersama alifa dengan mobil papa sedangkan kedua orangtua elina pulang dengan mobilnya sendiri dan elina pulang bersamaku

Elina Pov

Sesampainya kita didalam mobil tidak ada yang memulai percakapan antara aku dan kak alfin hingga beberapa menit kemudian kak alfin mulai bersuara

"Sudah sampai,kamu masuk gih!" ucap kak alfin seraya melepas selt beltnya dan menatapku

"Loh emang kak alfin ngak nginap disini sama elina?" tanyaku bingung dan kak alfin membalasnya dengan mengelengkan kepalanya

"Loh kok gitu?"

"Kan orangtua elina udah pulang"

"Ngak pokoknya kak alfin harus masuk kedalam trus nginap disini!"

"Ngak bisa sayang"

"Ngak pokoknya kakak harus masuk kalau ngak elina ngak mau makan sama sekali" ucapku seraya melipat kedua tanganku didepan dada dan memunggunginya

"Sayang dengerin kakak ya kakak  ngak mau ganggu waktu kamu sama orangtua kamu kan kamu sendiri yang bilang sama kakak kalau kamu kangen sama mereka jadi kakak kasih kamu privasi buat kangen2an sama orangtua kamu supaya kamu bisa ngehabisin waktu kamu sama kedua orangtua kamu" perlahan akupun membalikan badanku menghadap kak alfin dengan mata memerah

"Jangan nangis sayang!" ucap kak alfin seraya menghapus air mata dipipiku

"Tapi kalau orangtua elina pergi lagi kak alfin mau kan nemenin elina lagi?"

"Iya sayang tanpa kamu minta pun kakak akan nemenin kamu,yaudah sekarang kamu masuk gih udah malam angin malam ngak baik buat tubuh kamu!"

"Yaudah kalau gitu elina masuk dulu ya"pamit ku hendak membuka pintu mobil tapi tanganku ditahan oleh kak alfin

" ada apa?"tanyaku bingung

"Jaga kesehatan kamu ya ingat jangan bandel2!" suruh kak alfin akupun menganggukkan kepala seraya tersenyum dan beberapa menit kemudian ada sesuatu yang menyentuh keningku dan ternyata kak alfin mengecup keningku dengan segera akupun menutup kedua mataku merasakan kecupan kak alfin

"Yaudah kamu masuk gih!"suruh kak alfin setelah mencium keningku akupun segera keluar dari mobil setelah mobil kak alfin sudah berlalu dari hadapanku akupun segera masuk kedalam rumah

" assalamualaikum"

"Waalaikumsalam sayang" balas mamaku dan papaku

"Alfin mana el?" tanya mamaku

"Udah pulang ma"

"Yaudah kalau gitu kamu masuk kekamar trus istirahat ya sayang!" ujar papaku

"Iya pa yaudah kalau gitu elina masuk duluya" ucapku seraya mengecup kedua pipi mama papaku.

Author Pov

Setelah mengantar elina pulang alfin kembali menjalankan mobilnya pulang kerumahnya sesampainya dirumah alfin pun memberi salam

"Assalamualaikum" salam alfin seraya duduk disofa

"Waalaikumsalam" balas alifa segera menghampiri alfin yang sudah duduk di sofa kemudian duduk disampingnya

"Mama sama papa mana?"tanya alfin seraya memijit kepalanya

" udah tidur kelamaan nungguin kakak pulang jadi ketiduran deh"ujar alifa

"Trus kenapa kamu ngak tidur?"

"Alifa nungguin kakak"

"Kenapa nungguin kakak?"

"Alifa mau minta maaf sama kakak" ucap alfin dengan mata berkaca kaca

"Kenapa minta maaf kamu kan ngak salah apa2" ucap alfin seraya merangkul elina

"Alifa minta maaf karena gara2 alifa kak elina pingsan dan masuk rumah sakit karena berusaha mengingat alifa seharusnya alifa ngak muncul didepan kak elina" ucap alifa sesengukan dan menangis didalam pelukan kakaknya

"Udah ya kamu ngak salah apa2ko kamu ngak boleh ngomong kayak gitu ya!" ucap alfin seraya menghapus airmata adiknya

"Yaudah kamu masuk gih tidur yang nyenyak jangan menangis lagi!" lanjut alfin seraya menyuruh alifa tidur dan alifa menganggukkan kepalanya seraya tersenyum kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya setelah alifa masuk kekamarnya alfin pun segera masuk kekamarnya kemudian membersihkan dirinya dan terlelap.

Tbc

 OVER PROTEKTIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang