chapter 4

4.9K 313 4
                                    

Chapter 4

"keundae... Ige mwoyo?"tanya curiga jaemin sambil sebuah botol obat di laci milik sehun. Sehun yang melihatnya bingung harus mengatakan apa kepada sang adik.
"oh itu vitamin untukku. Karena aku seorang pemain basket jadi aku harus sering minum vitamin seperti itu" jawab sehun dengan nada santai.
"oh begitu. Kukira itu tadi obat-obatan terlarang,hyung. Kalau begitu aku boleh minta?? Soalnya akhir-akhir ini di sekolah banyak sekali tugas,hyung" pinta jaemin
"andwae, besok aku akan membelikanmu yang baru saja. Sekalian aku juga mau membeli lagi" tolak sehun lembut
"baik kalau begitu. Aku akan kembali ke kamar. Sepertinya kau akan pergi tidur,hyung"
"nde, aku akan pergi tidur seharian ini aku sudah terlalu capek"
"jaljayo, hyung" ucap jaemin sambil menutup pintu kamar sehun.
Selepas perginya jaemin,sehun bernafas lega
"hah... Beruntung jaemin tidak tahu tentang obat itu. Sepertinya aku juga harus membeli obat lagi dan membeli vitamin untuk jaemin"ucap sehun pelan sambil memegang botol obatnya. Kemudian melihat gelas air minumnya kosong dan sehun berniat pergi ke dapur mengambil air. Di dapur sehun bertemu dengan eommanya. Sebagai anak walaupun tidak dianggap sehun menyapa sang eomma.
"eom...ma"sapa sehun terbata-bata.
"mau apa kau ke sini"tanya sang eomma ketus
"aku hanya ingin mengambil air minum, eomma" jawab sehun
"cepatlah ambil. Dan segera menyingkir dari hadapanku" ucap sang eomma kasar
"nde eomma" setelah mengambil air sehun segera pergi dari dapur. Tetapi sebelum sehun pergi, sehun memberi ucapan selamat malam kepada sang eomma. "selamat malam eomma dan jaljayo" ucap sehun. Sang eomma hanya memberi tatapan tajam kepada sehun. Dalam hati sehun "sampai kapan ini berakhir,Tuhan"

Pagi yang cerah di keluarga tepatnya di ruang makan. Ada seorang yeoja cantik yang tengah menunggu sang adik-adiknya untuk sarapan.
"ya ahjumma kemana mereka semua. Jam segini mereka belum ada yang ada di meja makan. Appa dan eomma sudah pergi tanpa sarapan denganku terlebih dahulu. Aku mau sarapan appa dan eomma terburu-buru pergi ke kantor dan aku hanya mendapat ucapan selamat datang saja dari mereka. Sedangkan adik-adikku jam segini belum ada yang turun sarapan" cerocos sang yeoja
"sabar agashi irene, sebentar mereka segera turun. Oh itu tuan sehun sudah turun" nasihat dan tunjuk park ahjumma. Yang ternyata yeoja tersebut sang noona. Anak tertua keluarga choi.
"sehun-aaaahh.... "teriak irene sambil melambai
"irene noona. Noona kapan kau datang" ucap sehun nampak senang sambil cipika cipiki
"semalam waktu kalian masih dengan mimpi-mimpi kalian. Hei, sehun kau sekarang nampak tinggi sekali" ucap irene. Sehun hanya tersenyum senang. Tak lama jong in dan jaemin datang juga ke meja makan.
"noona..... "teriak jaemin sambil berlari menghampiri dan memeluk irene.
"yah,noona kapan kau datang ?" tanya jaemin.
"semalam jaemin-ah"jawab irene "kenapa kau tidak memberitahu dulu. Eoh??? " tanya jaemin lagi
"biar menjadi kejutan seperti tadi. Hehehe"
"annyeong noona" sapa jong in
"yah jongin kenapa kau tidak terkejut kalau aku sudah datang"tanya irene
"buat apa aku terkejut. Toh aku juga sudah tau dari SNS mu" kata jong in
"mwoya?? Ah iya aku sudah buat status ya... Hehehe... Setidaknya kau memberi ucapan selamat datang" perintah irene
"baiklah noona. Selamat datang noonaku yang cantik" ucap jong in dengan senyum.
"lah. Begitu dong itu baru naedongsaeng" bangga irene
"senang rasanya di pagi hari ini melihat senyum noona, hyung dan jaemin" batin sehun senang.
"cha, mari kita makan"ajak irene

Sehun, Jong in dan jaemin tengah berada satu mobil. Irene sengaja mengantar adik-adiknya berangkat bersama. Jaemin turun di sekolahnya terlebih dahulu. Sekarang di mobil tinggal ada sehun, jong in dan irene.
"noona sangat senang bisa melihat kalian berangkat bersama" ucap irene senang
"noona senang tapi aku risih duduk di sebelah anak ini" balas jong in. Sehun hanya menunduk dan melihat keluar jendela. "mian hyung"ucap sehun
"cih" balas jong in. Irene hanya mengeleng-gelengkan kepala adiknya yang bernama jong in ini sangat keras kepala seperti sang eommanya.

Akhirnya mereka sampai di Hanshin Art High School.
"cha, kita sudah sampai"ucap irene sambil melepas sabuk pengaman. Mereka pun keluar dari mobil.
"baiklah noona aku pergi sekolah dulu, hati-hati di jalan, noona"kata jong in
"aku juga pergi noona" ucap sehun
"baiklah. Kalian belajar yang rajin,nde" semangat irene
"kalau begitu noona pulang dulu. Anyeong uri naedongsaeng" lambai sang noona.
Setelah mobil irene tidak terlihat jong in langsung mendorong kasar bahu sehun
"sehun aku harap itu tadi terakhir kalinya aku duduk semobil denganmu" ucap jong in sambil meninggalkan sehun.
"walaupun aku kau berkata begitu. Aku sangat senang bisa duduk semobil denganmu hyung. Terima kasih noona" batin sehun tersenyum.

Di kelas sehun sangat ramai. Sehun meletakkan tasnya di meja dan meletakan tangannya serta menenggelamkan wajahnya di meja.
"hei sehun-ah" panggil yeoja di samping bangku sehun
"sehun kau baru datang tapi kau langsung tidur-tiduran seperti itu" ucap yeoja itu
"wae jisoo-ah" tanya sehun sambil tersenyum
"kau itu selalu datang-datang langsung tidur seperti itu. Mengesalkan tau" umpat jisoo
"baiklah jisoo-ah aku tidak akan tidur di jam pertama ini saja" balas sehun
"baik kalau begitu. Ngomong2 sepertinya kau sangat senang sekali sehun-ah" tanya jisoo
"istirahat makan,nanti aku menceritakan padamu, oke" senyum sehun
"baiklah" balas jisoo. Perlu diketahui Sehun dan Jisoo sudah berteman sejak kecil sama seperti Chanyeol, Baekhyun,kyungsoo dan juga Taeil. Dan sehun juga sering bercerita kepada jisoo tentang masalah keluarganya.

Istirahat makan siang dan setelah makan siang Sehun dan Jisoo pergi ke atap sekolah sebelum bell masuk jam ke dua berbunyi.
"coba ceritakan apa yang membuatmu tersenyum seperti ini?" tanya jisoo membuka pembicaraan
"jadi begini irene noona sudah datang ke korea. Dan tadi pagi dia mengajak kita berangkat bersama dengan jong in. Aku sangat senang bisa satu mobil dengan hyungku,jisoo-ah" balas sehun senang.
"benarkah, hun-ah"
"hmm, yah walaupun setelah turun dari mobil dia berkata semoga ini terakhir kalinya dia duduk semobil denganku. Tapi tak apa itu sudah membuatku senang" ucap sehun sambil melihat langit biru yang cerah
"sehun kau duduk satu mobil yang hanya beberapa menit itu saja kau sudah sangat senang sekali. Jarang sekali aku melihatmu tersenyum seperti ini. Semoga kau segera bahagia sehun kau sudah cukup menderita" batin jisoo dan harapan.
"aku ikut senang melihatmu tersenyum seperti itu sehun-ah" ucap jisoo
"gomawo jisoo-ah"balas senyum dengan senyum
"tetap semangat sehun-ah, aku yakin suatu saat nanti eomma dan jong in akan menerimamu dan kamu akan bahagia" ucap jisoo menyemangati sehun
"semoga saja. Sekali lagi gomawo" balas sehun
"aku berharap seperti itu jisoo-ah. Tapi aku sangat takut jika suatu saat aku pergi mereka masih belum bisa menerimaku. Aku hanya ingin mereka menerimaku sebelum aku pergi. Aku ingin mendengar kata-kata dari mereka 'sehun kami menyayangimu' " batin sehun yang rapuh.
"kaja kita masuk kelas, sehun-ah"ajak jisoo
"oh kaja"senyum sehun.

Sepulang sekolah, Sehun tidak langsung pulang ke rumah. Melainkan dia pergi Rumah Sakit terlebih dahulu. Sehun mengetuk pintu yang bertuliskan "dr. Park Jungsoo spesialis Kanker"
Tok tok tok
"annyeonghaseyo Jungsoo samchoem ehm maksudku Park uisanim" sapa jahil sehun. Dokter Park JungSoo adalah dokter keluarga choi dan Park uisa sudah menganggap sehun seperti anak sendiri. Dan Jungsoo juga merupakan ayah dari sahabatnya Park Chanyeol.
"oh masuklah sehun-ah dan segera di tempat tidur aku akan memeriksamu" park uisa mempersilah sehun. Sehun segera berbaring di tempat tidur yang sudah disiapkan
"bagaimana, apa keluhanmu minggu-minggu ini"tanya uisa
"seperti biasa jika terlalu capek aku akan mengalami pusing dan pandangan kabur. Dan satu punggungku sekarang lebih sakit lagi" jelas sehun.
"hanya itu saja yang kau rasakan?" tanya uisa sambil melihat lengan sehun yang terlihat sedikit memar
"dan aku semakin hari semakin lemas. Belum lagi mimisan juga sering" jawab sehun
"baiklah segeralah ke mejaku aku menjelaskan sesuatu" ucap uisa
"nde, uisanim"balas sehun
"kau sering meminum obatmu? " tanya park uisa
"ehmmm... Aku hanya minum di saat aku merasakan sakit saja, uisa" jawab sehun sambil menunduk
"sudah kuduga. Sehun kau memiliki penyakit yang serius dan kau harus rajin minum obat itu. Itu sangat penting sehun. Hasil check up kesehatan menurun. Bisa-bisa penyakitmu bertambah parah. Kau lihat lenganmu itu seperti luka memar itu bukan memar sehun. Ditambah lagi kau juga sering mimisan" nasihat Jungsoo. Sehun hanya menunduk
"mian uisanim"
"kau tidak perlu minta maaf. Aku tau masalahmu apa. Setidaknya kau harus menjaga kesehatan demi tujuan yang impikan itu, arachi. "
"nde, sangchu. Aku mengerti"balas sehun
"baiklah. Aku akan memberikanmu resep lagi dan menambahkan beberapa obat dan kau harus rajin memeriksakan kesehatanmu. Jika kau merasa sakit yang tidak biasa segera lah menemuiku, ara" nasehat uisa
"nde, aku mengerti. Chankam boleh aku minta resep vitamin. Semalam jaemin mengetahui botol obatku dan aku menjawabnya itu hanya vitamin dan dia meminta untuk membelikannya" pinta sehun
"baik akan aku buatkan"
"kamsahamnida,sangchu"
Sehunpun segera keluar dari ruangan dokter park dan menebus obat. Dan segera pulang ke rumahnya.

Tbc

I'm Here (Sehun Fanfic) END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang