I'm Here (Sehun Fanfic) END

I'M HERE : Epilog

I'M HERE Epilogue

Hari pemakaman Sehun. Semua orang keluarga Choi dan sahabat Sehun tengah berduka atas meninggalnya Sehun secara mendadak itu saat mereka tengah berlibur. Masih dalam ingatan keluarga Choi dan sahabat Sehun, JongIn membawa pulang Sehun ke villa dalam keadaan tidak bernyawa. Sehun meninggal dengan senyuman di bibirnya dan terlihat damai. Sungguh pengalaman liburan menyedihkan bagi mereka karena mereka kehilangan orang yang sangat baik dan tulus seperti Sehun.

Semua orang di rumah duka tidak bisa menahan air mata mereka. Bahkan teman-teman sekolah Sehun dan rival tanding basket Sehun juga datang. Mereka datang untuk memberi penghormatan terakhir. Memberi doa dan memberi dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.

Tuan Choi Siwon sedari menemani Ny. Choi yang masih menangis. Jaemin dan Irene juga tak kalah sedih. Jaemin menangis sambil terus memanggil nama sehun. JongIn hanya melamun menatap foto Sehun di atas peti dan dikelilingi bunga-bunga kesukaan Sehun. Jisoo berada di luar rumah duka bersama SooJung dan para sahabat Sehun. Mata Jisoo sembab terlalu banyak menangis dan sekarang dia masih menangis sesenggukan ditenangkan oleh SooJung.

<<<<<>>>>>

Siangnya acara pemakaman sehun berjalan dengan lancar. (Astaghfirullah nauzubillah). Semua kembali ke tempat masing-masing. Kecuali keluarga Choi yang masih berada di area pemakaman.

"Istirahat yang tenang, nak. Semoga mendapat tempat terindah  bersama eomma Seohyun di surga sana" ucap Tuan Choi mengusap nisan Sehun.

"Titip salam untuk eomma di sana ya, sayang. Maafkan eomma Sungkyung dulu pernah menyakitimu dan Eommamu. Eomma menyayangimu, nak" Ny. Choi mencium nisan Sehun.

"Selamat tinggal adik tampanku. Noona pasti akan merindukanmu" ucap Irene menatap nisan Sehun.

"Jaemin pasti merindukanmu, Hyung" singkat Jaemin.

"Selamat jalan Nae dongsaeng" ucap perpisahan JongIn.

Malam hari Tuan Choi dan Ny. Choi pergi ke kamar Sehun. Kamar Sehun akan tetap menjadi kamar Sehun. Tatanan kamar Sehun tidak terlalu rapi dan tidak berantakan. Wangi kamar Sehun sangat disukai oleh Tuan Choi. Wangi kamar Sehun berasal dari parfum yang selalu Sehun semprotkan di badannya.

Ny. Choi memandang kamar yang jarang ia masuki dulu. Banyak foto-foto keren Sehun terpajang di sana. Ada beberapa foto keluarga juga terpajang. Ada foto keluarga minus Sehun yang Sehun simpan di meja belajarnya. Ny. Choi menatap miris foto tersebut. Sehun menyimpan foto keluarga tersebut walau tidak ada dirinya di dalam foto tersebut.

Tuan Choi berjalan ke arah sebuah benda seperti lukisan yang ditutupi kain putih yang ada pojok kamar Sehun. Tuan Choi membuka kain tersebut dan menunjukkan pada Ny. Choi.

"Ini adalah lukisan terakhir Sehun. Sudah lama memulai lukisan ini sejak ia memasuki High school tapi Sehun sangat sulit menyelesaikannya. Lukisan yang lain bisa Sehun selesaikan satu hari. Tapi lukisan ini dia selesai selama hampir 3 tahun" cerita Tuan Choi sambil menyentuh tekstur lukisan Sehun.

"Kau tahu kenapa Sehun tidak menyelesaikan lukisan dengan cepat?" Ny. Choi menggeleng.

"Dia tidak bisa melukis senyuman mu kala itu. Awalnya dia tidak bisa melukis senyuman JongIn tapi setelah mereka bersatu lagi Sehun bisa melukis senyuman JongIn. Selanjutnya setelah kau bisa menerima Sehun dan menyayangi akhirnya dia bisa menyelesaikan lukisan ini. Bagaimana bagus bukan lukisan ini?" ujar Tuan Choi.

"Aku bersalah telah melukainya dulu. Dia ku buat menderita sangat lama" sesal Ny. Choi.

"Sehun tidak mau kau menyalahkan diri sendiri. Kau sudah membuatnya bahagia di sisa akhir hidupnya dan menyayangi nya. Aku berterima kasih untuk itu"Tuan merangkul Ny. Choi.