Chapter 14
Hari ini hari pertama dimana Sehun akan menjalani kemoterapi pertamanya. Ada perasaan yang ragu dan takut yang dirasakannya sekarang. Sehun sekarang sudah berada di atas ranjang dengan memakai piyama rumah sakit. Ditemani oleh tuan Choi sang Appa, Tuan Choi dengan senantiasa mengenggam tangan Sehun erat memberi dukungan.
Tak lama datanglah Dr.Park dan satu lagi dokter asisten Dr.Park diikuti dengan beberapa perawat. Mereka semua berpakaian steril serta memakai googles khusus. Mereka membawa beberapa alat medis dan botol cairan infus yang sudah diisi dengan beberapa cairan kimia untuk kemoterapi.
"Sehun apa kau sudah siap?" Tanya Dr. Park memastikan
"Ne samchoen" Sehun mengangguk dengan ragu dan takut
"Tenanglah Sehun tidak ada yang perlu ditakutkan. Rasanya akan sakit tapi itu demi kesembuhan kamu" ucap Dr.Park memenangkan Sehun. Sehun menghembuskan napas panjang supaya lebih tenang.
"Tuan anda bisa tunggu di luar,karna tindakan kemoterapi akan segera dimulai" pinta salah satu perawat dengan sopan dan ramah
"Nde. Sehun Appa akan tunggu di luar. Bersemangatlah nak" Ucap Tuan Choi memberi semangat dan mengelus puncak rambut Sehun halus
"Nde gomawo Appa atas dukungannya. Sehun akan berusaha" ujar Sehun tersenyum
"Appa tinggal dulu" pamit Tuan Choi disertai anggukan Sehun
Dr. Park dan asistennya menyiapkan cairan kemoterapi sedangkan para perawat memasang infus di tangan sebelah kiri Sehun. Tak lupa cairan infus natrim clorida atau NS terlebih dahulu.
Setelah semua sudah siap barulah cairan infus NS itu diganti dengan botol infus yang berisi cairan berisi cairan kimia entah itu apa isinya.
Perlahan cairan berwarna kuning itu melewati selang dan masuk ke dalam pembuluh darah Sehun dengan kecepatan tetesan 30tpm. Perlahan cairan itu masuk tidak menimbulkan nyeri tapi lama kelamaan Sehun sudah merasakan nyeri yang sangat luar biasa. Nyeri itu dirasakan seperti jarum yang menusuki seluruh tubuhnya Sehun
"Arrrgggghhhh.... " erangan Sehun kesakitan sampai-sampai badan Sehun meringkuk dan memegangi kepalanya yang seperti dihantam sebuah palu besar
"Aaarrgghhh neo....mu appo... Sam...choen.... Aarrggghhh.... Samchoen tolong hentikan kemonya. Ini sangat sakit samchoen.... " kesakitan Sehun semakin menjadi sampai-sampai dia ingin melepas paksa infusnya tapi dicegah oleh para perawat. Sehun kini dipegangi oleh beberapa perawat karena dia terus menerus meronta ingin melepas infus.
"Bertahanlah Sehun-ah" ucap Dr. Park. Sehun kini memuntahkan cairan berwarna kuning dari mulutnya. Perawat di sebelah memberikan baskom untuk wadah Sehun muntah.
Masih dengan kesakitannya Sehun tiba-tiba merasakan sesak dan terus memegangi dada kirinya
"Samchoen kenapa dadaku rasanya sesak dan sakit sekali?" lirih Sehun lemas sambil memegangi dadanya sendiri
"Uisa nadi pasien sangat lemah. Sepertinya pasien alergi dan sepertinya dia mengalami syok anafilatik" asisten Dr. Park yang mengecek pergelangan tangan Sehun
"Astaga Sehun" Dr. Park juga mengecek pergelangan tangan Sehun. Dr. Park mengecek dada Sehun dengan stetoskopnya. Napas Sehun berderu lemah. Kini Sehun semakin lemas dan perlahan Sehun tak sadarkan diri.
"Cepat matikan cairan dan segera ambilkan ECG monitor dan Defibrillator " perawat satu menghentikan cairannya dan yang satu mengambil alat Defibrillator sedangkan Dr. Park dan asisten memasang alat elektrode di dada Sehun dan menyalakan ECG monitor.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here (Sehun Fanfic) END
Fanfiction"entah kalian menganggapku ada atau tidak. apa setelah aku mati kalian baru menganggapku dan menyayangiku" oh sehun