Chapter 9
<<<<<>>>>
Chanyeol sekarang tengah berada di kamar tamu yang diperuntuk khusus untuk Sehun jika sewaktu-waktu Sehun menginap atau kalau dia kambuh seperti ini.
Chanyeol duduk di pinggir kasur Sehun sambil menatap Sehun lekat-lekat. Melihatnya dengan tangan kiri yang tertancap selang infus dengan cairan NS. Di hidung Sehun terpasang O2 nasal canul 3lpm. Sekarang Chanyeol tengah memegang ponsel Sehun,memberi pesan singkat kepada keluarganya (Irene atau Appanya). Setelah memberi pesan singkat ,Chanyeol meletakan lagi Ponsel Sehun lagi di meja dan beranjak dari kasur Sehun menuju sofa dekat kasur.
Tak lama mata Sehun perlahan terbuka. Matanya mengerjap pelan melihat sekitar,dalam hatinya dia tahu tempat ini. Pusing masih terasa di kepala Sehun. Terlihat Chanyeol sedang duduk di sofa. Sehun berniat memanggilnya
"Chan Hyung... " panggil Sehun lirih
"eoh Sehun-ah kau sudah sadar" merasa dipanggil,Chanyeol langsung beranjak dari sofanya menghampiri Sehun.
"ne hyung" ucap Sehun mengangguk lemah
"Apa kau masih pusing?" tanya Chanyeol lagi yang dijawab dengan anggukan Sehun
"kalau begitu hyung buatkan bubur dulu, ne" ucap Chanyeol. Belum ada jawaban dari sehun, chanyeol dengan cepat pergi menuju dapur.<<<<>>>>
Di dapur Chanyeol tengah mempersiapkan membuat bubur untuk Sehun. Tiba-tiba eomma Chanyeol datang menghampiri Chanyeol.
"Yeolie kau sedang apa,nak?"tanya nyonya park yang hendak mengambil minum. Nyonya Park ternyata baru datang dari bekerja
"ah.. Eomma sudah datang. Ini aku membuat bubur untuk Sehun" jawab Chanyeol
"Sehun?? Kenapa dia di sini? Apa dia kambuh" tanya Nyonya Park dijawab dengan anggukan Chanyeol
"nde tadi selesai kita bertanding basket dia mimisan dan pingsan di jalan saat kita pulang di perjalanan tadi sore" jelas Chanyeol
"Astaga Sehun. Kalau begitu biar eomma saja yang buat bubur. Kau temani Sehun saja. Nanti eomma akan mengantar ke kamar" tawar Nyonya Park dengan senang hati
"Baiklah eomma. Lagian aku juga bingung memasaknya. Hhehehe" cengir Chanyeol,Nyonya hanya menggeleng-gelengkan kepala. Chanyeol pun kembali ke kamar Sehun.Chanyeol memasuki kamar Sehun dan menghampirinya. Sehun masih berbaring di kasurnya. Sehun berusaha bangun dan duduk dibantu oleh Chanyeol.
"pelan-pelan Hun" ucap Chanyeol membantu Sehun duduk
"Hyung sekarang jam berapa? " tanya Sehun
"Sekarang jam 9 malam hun. Wae"
"aku harus pulang" ucap Sehun yang hendak mencabut infusnya tapi dicegah oleh Chanyeol
"andwae sehun-ah. Kau harus tetap di sini" cegah Chanyeol
"keundae hyung" rengek Sehun
"Aku sudah chat Irene noona menggunakan ponselmu kalau kau menginap di rumahku untuk beberapa hari. Dan Irene noona sudah mengiyakan" ucap Chanyeol
"lagian kau masih lemah dan kata Appa kau harus istirahat kurang lebih 2-3 hari,hun. Jadi kau tidak boleh masuk sekolah 2-3 hari" lanjut Chanyeol
"Keundae Chan Hyuung" rengek Sehun lagi
"tidak ada tapi-tapian Sehun. Jangan membantahku dan ikuti perintah Appa ku. Itu demi kebaikanmu juga, Hun. Arraso" ucap Chanyeol tegas
"ne hyung arraso" Sehun mengangguk lemahKriet
Pintu kamar Sehun terbuka dengan datanglah Nyonya park membawa nampan berisikan semangkuk bubur dan segelas susu vanila hangat.
"cha,Sehun kau makan dulu lalu minum susumu dan setelah itu minum obatmu juga" ucap Nyonya Park sambil meletakan nampan di meja. Sehun hanya melamun menatap nampan tersebut. Sebenarnya Sehun enggan memakan bubur tapi dia tidak enak karna Nyonya Park sudah susah-susah membuatkanya
"kenapa kau ingin aku menyuapimu "tanya Chanyeol dianggukan Sehun. Chanyeol mengerti sepupunya ini tidak mau makan jadi Chanyeol sedikit memaksanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here (Sehun Fanfic) END
Fanfiction"entah kalian menganggapku ada atau tidak. apa setelah aku mati kalian baru menganggapku dan menyayangiku" oh sehun