Jujur aja cubitan Yuki lama-kelamaan terasa sangat nyeri dan perih sekali.
Ia tidak habis pikir dengan cewe satu ini.
"Yuki!" Panggil nya dengan mata masih terfokus kedepan.
"Apaan?!!" Yuki rada-rada tidak dengar.
"Kita neduh dulu ya," Usul Al. Pasalnya hujan sudah rintik-rintik, kaca helm nya pun sudah terlihat kabur.
"Hah?!!" Yuki tidak dapat mendengar Al dengan jelas, knalpot motor Al terlalu berisik.
"Kita neduh dulu!" Ulang Al sedikit meninggikan suara nya.
Mau tidak mau untuk mengejar waktu, Al mempercepat laju motor nya.
Yuki refleks memegang erat pinggang Al karna itu.
***
Sampai lah mereka berdua di sebuah warung kecil yang terletak di pinggir jalan, tepat saat itu juga hujan turun dengan sangat deras.
"Hufftt...untung kita udah disini," Ucap Al seraya menatap Yuki sekilas.
Seperti biasa, Yuki tidak mempedulikan nya.
"Ternyata dikacangin itu rasanya emang perih," Batin Al. Ia jadi ingat Verrel dan Max yang selalu protes kepada nya.
Al menengok kanan kiri berharap ada taksi untuk mengantarkan Yuki pulang, tapi tak ada satu pun kendaraan umum yang lewat.
Al takut hujan ini akan berlangsung cukup lama.
"Mending lu duduk dulu aja," Menyodorkan bangku plastik yang baru saja ia pinjam dari ibu pemilik warung.
"Elo?" Tanya Yuki. Pas sekali kaki nya memang sudah sangat pegal berdiri dari tadi.
Tapi, bagaimana dengan Al? mengingat bangku itu hanya untuk satu orang.
Al menggeleng, "Lu aja Yuk."
"Tapi kalo elu mau gua pangku gak apa-apa," Tambahnya tanpa dosa.
Secepat kilat Yuki langsung menjitak kepala Al.
"Aww..."
"Modus banget sih lo," Mata Yuki melotot. Hujan ini sudah membuat nya bete, ditambah lagi dengan Al.
Karna kesal, Yuki merebut bangku itu dan duduk menjauh ke pojokkan. Yang penting tidak berdekatan dengan Al yang ternyata super modus.
Yuki POV.
Sebenernya gue ogah pulang bareng dia, tapi mau gimana lagi? Esa juga sih.. segala latihan band. Perasaan, gw semalem gak mimpi yang aneh-aneh deh. Kenapa jadi bisa kejebak disini? bareng Al pula lagi.
Jujur aja gue sempet ngerasa bersalah nilai Al sebelah mata, gue sempet kagum sama kedewasaan nya. Dia baik, dan juga perhatian. Tapi bayangan gue tentang Al hancur seketika itu juga. Gue baru tau kalo dia tukang modus. Pasti banyak cewe-cewe yang udah jadi korban nya.
OFF POV.
Al bingung dengan Yuki yang betah berdiam diri disitu sendirian tanpa bicara sepatah kata pun.
Hujan tambah deras dan bercampur angin. Al melihat arlojinya, waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam.
Berarti sudah lebih satu jam mereka berteduh disini.
Al khawatir dengan keadaan Yuki, ia pun segera bangkit menghampiri nya.
"Nih..pake," Al melepas jaket yang ia kenakan.
Sedangkan Yuki mengernyit bingung menatap cowo ini.
"Udah malem. Gue takut lo masuk angin," Jelas Al.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey You! (ALKI)
FanfictionAlvaro Farez perlahan-lahan mampu meluluhkan hati seorang gadis cantik dan pintar bernama Yuki Anggraini, yang terkenal cuek plus judes. Tapi seiring berjalan nya waktu mereka pun saling mencinta, tapi suatu masa lalu mengancam itu semua. Tanpa dike...