Part 11

1.1K 168 8
                                    

Setelah 3 hari absen, Akhirnya pagi ini Esa kembali masuk kampus. Langkah nya agak terburu-buru untuk mengejar waktu, ia ingin secepatnya bertemu dengan Yuki sebelum semuanya terlambat.

Tiba-tiba ia terdiam, pandangan nya tertuju pada seseorang yang ia cari. Dan dengan siapa dia, apa matanya ini tidak salah liat.

Esa langsung bergegas menghampiri mereka berdua.

"Yuki!"

"Esa?!" Jujur saja Yuki agak terkejut dengan kemunculan sahabatnya itu setelah 3 hari lama nya tidak ada kabar.

Sama hal nya dengan Esa yang melihat cowo tepat disamping Yuki.

"Alvaro Farez,"

Lalu ia kembali mengalihkan pandangan nya ke Yuki.

"Sejak kapan kamu akrab sama dia?" Esa menunjuk Al.

"Sejak kamu gak ada kabar," Balas Yuki ketus. Esa sedikit tersentak mendengarnya.

"Kamu gak boleh deket-deket sama dia," Esa menunjuk Al untuk kesekian kalinya. Apalagi larangan tidak masuk akal itu membuat Al mengernyit bingung.

"Emangnya kenapa kalo aku deket sama Al?" Yuki tersenyum miring.

"Pokoknya gak boleh!" Esa menaikkan intonasi suara nya.

Yuki tersentak dan kesabaran nya sudah hampir habis, segera ia menarik tangan Al untuk pergi dari sana.

"Arrgghh..." Esa mengacak rambutnya frustasi. Bukan karena Yuki marah kepada nya, tetapi memikirkan ia benar-benar terlambat sekarang.

Esa merasakan ada seseorang menepuk pundaknya, refleks ia pun menoleh kebelakang.

Sekilas ia melihat seorang mahasiswi cantik yang tengah berada dihadapan nya saat ini.

"Lo terlalu to the point Sa," Ujar cewe itu. Esa hanya menghela nafas panjang.

Acara pertemuan berakhir, Om Leo menghampiri Esa yang tengah bersiap untuk melakukan tugas selanjutnya.

"Esa. Kamu gak istirahat dulu?" Tanya nya. Fisik anak muda ini sudah melampaui batas, tetapi semangatnya menutupi itu semua.

"Gak usah Om. Lebih cepat selesai lebih baik,"

Leo tersenyum bangga,"Om punya rekan kerja untuk membantu misi kamu kali ini."

"Siapa?" Esa mulai penasaran.

Pintu ruangan terbuka, darisana muncul gadis cantik yang perlahan melangkahkan kaki menuju Om Leo.

Kini gadis itu tepat dihadapan nya.

"Esa. Perkenalkan ini Rachel Amanda Olivia. Dia yang akan membantu kamu,"

"Dia?" Esa menunjuk Rachel.

"Iya. Kamu jangan menilai sembarangan dulu. Gini-gini dia sangar" Rachel tertawa kecil mendengar gurauan Om Leo. Begitu pun dengan Esa.

Tak lama Om Leo meninggalkan ruangan karna ada seseorang yang ingin menemui nya, tinggalah mereka berdua sendiri.

"Semoga kita bisa jadi partner kerja yang baik," Esa membuka suara.

"Tentu," Balas Rachel singkat.

"Kayaknya kita seumuran. jadi jangan terlalu formal," Ujar Esa. Dibalas anggukan dari Rachel.

"Gw udah tau misi lo dari Om Leo," Esa manggut-manggut mengerti. Ternyata Om Leo tidak salah milih orang. Cewe ini begitu siap bertempur, pikirnya.

Hey You! (ALKI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang