Part 15

1K 161 8
                                    

Maaf ya author nya ngaret :D
entah kenapa rasanya berat banget ngetik.

Minal Aidzin Walfaidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin :)

Tuh kan, ngaret juga ngucapin nya :v

***

Cklek

Al keluar dari kamar mandi dengan handuk yang ia lilitkan dipinggang. Jam menunjukkan pukul 6 dan biasanya di hari libur seperti ini Al bermalas-malasan.

Namun hari ini berbeda, terbangun di pagi buta karna mengalami mimpi basah seperti anak remaja membuat Al mendecak kesal.

Pasalnya ia masih merasakan kantuk yang amat sangat dan mau tidak mau harus dipaksakan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah selesai dengan urusan nya, Al turun kebawah entah untuk apa. Matanya ini sudah tidak bisa dipejamkan lagi.

Ia pun menghampiri Bu Minah yang tengah menyiapkan sarapan di meja makan. Sesekali membantu nya.

Bu Minah terbiasa dengan sikap anak majikan nya tersebut, semenjak kecil ialah yang mengurus Al dan sudah menganggap nya seperti anaknya sendiri. Begitupun juga dengan Al.

"Bu,"

"Kenapa den?" Sahut Bu Minah. Tangan nya tak henti bekerja menata ini itu.

Al menggaruk kepala nya, lalu beranjak mendekat ke Bu Minah yang kini sedang serius mencuci piring.

"Eumm..sebenernya ada cewe yang aku taksir," Ungkap Al.

"Ciee..yang lagi jatuh cinta. Pantes pagi-pagi udah mandi. Biasa nya siang mandi nya. Kadang juga enggak," Ledek Bu Minah.

"Yehh..Ibu nih," Al mengerucutkan bibirnya. Bu Minah pun tertawa.

"Yaudah den. Langsung tembak aja cewe nya. Ntar digondol kucing, eh..orang maksudnya."

"Emang udah digondol kucing Bu. Kucing garong," Ucap Al ketus seraya membayangkan wajah Esa.

"Emang den Al udah pastiin?"

Pertanyaan Bu Minah membuat Al berpikir lagi untuk yang kesekian kali nya.

***

"Nah..untuk itu gua nyuruh lu berdua dateng kesini," Al tampak begitu bersemangat. Sedangkan Verrel dan Max tampak begitu suntuk.

2 cogan itu merem melek mendengarkan ocehan Al yang pastinya masuk kuping kiri keluar kuping kanan.

"Hooaamm," Max menguap. Dan mulut nya langsung dibungkam oleh Verrel.

"Awas ntar si Al kesedot,"

Dengan kesal Max menepis tangan Verrel lalu memejamkan matanya yang sudah seperti pakai lem perekat.

"Jadi gimana?" Tanya Al antusias.

Verrel mengangkat tangan nya, membuat Al tak sabar mendengar pendapat teman nya tersebut.

"Gua boleh minta kopi gak?"

Gubrakk

Max jatuh dari kursi nya seperti orang pingsan, tak bergeming sedikitpun. Anak itu benar-benar ngantuk berat.

Biasa nya kalo udah kayak gini, Max susah dibangunin.

"Yaudah gua ambil dulu kopi nya,"

Al langsung beranjak memenuhi keinginan Verrel, bisa berabe kalo dia juga sampe tidur.

Lagian salah Al sendiri yang nyuruh Verrel sama Max dateng di jam-jam keramat di hari minggu kaya gini. Ditambah semalem abis party.

Sambil menunggu Al, Verrel mulai iseng mencolek Max yang tidur dibawah menggunakan kaki nya. Kapan lagi punya kesempatan sebagus ini.

Hey You! (ALKI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang