Malam semakin larut, dan angin di luar pun mulai menusuk sampai ke tulang.
Sambil mengusap kedua lengan nya yang terbuka, Yuki masuk kedalam rumah Ariel yang begitu mewah bak istana.
Ia melangkahkan kaki dan memandang beberapa dekor untuk mengamati sekaligus mengagumi nya.
Hingga tak sengaja menatap mata onyx milik seseorang yang ia kenal.
Yuki tersenyum mendapati Al ada disini, segera ia menghampirinya untuk sekedar menyapa atau mengobrol. Ya hubungan mereka tidak seperti tom dan jerry lagi.
"Hai Al," Sapa Yuki. Al hanya tersenyum tipis mengisyaratkan membalas sapaan nya.
Tiba-tiba pemandangan itu terulang kembali dalam ingatan Al, yang tanpa sadar membuat dirinya menjadi berbeda dihadapan Yuki. Terlebih lagi ekspresi nya, tidak murung ataupun tersenyum.
Hal itu membuat Yuki mengerutkan kening nya.
"Lo kenapa?" Tanya Yuki menyadarkan lamunan Al.
"Engga. Gua cuma pusing aja," Tutur Al.
"Lo sakit?" Tanya Yuki sekali lagi. Tetapi kali ini ia terlihat begitu khawatir.
"Engga kok. Gua cuma gak suka party. Terlalu rame dan bikin kepala gua jadi pusing," Ujar Al seraya memijat kedua pelipisnya.
Yuki terkekeh,"Tapi menurut gua lebih pusing itu kalo ke club. Lampu disco nya itu bikin mata gua berkunang-kunang," Mereka berdua pun tertawa. Yuki memang bisa mencairkan suasana. Sangat berbeda seperti dulu saat pertama kali mereka bertemu.
Al memegang tengkuk lehernya. Seperti ada yang ingin ia katakan tetapi masih mengimbangi nya.
Memperhatikan Yuki dari atas sampai bawah, cewe ini benar-benar sempurna. Sampai keindahan bulan pun kalah dengan nya.
"Lu cantik banget malem ini,"
Yuki terkejut mendengar pujian Al, apa yang dikatakan cowo ini benar ataukah hanya gombalan semata. Tetapi sepertinya tidak.
"Makasih," Yuki mengulum senyum nya.
***
Jika tidak menimbulkan kekacauan itu bukanlah Bagas. Kece memang, dengan memakai kemeja yang lengan nya digulung sampai ke sikut dan rambut yang dibentuk seperti jambul ayam.
Namun tingkah lakunya tidak seperti penampilan nya.
"Woy! berani banget lu godain cewe gua," Bagas tersentak melihat cowo itu. Cowo yang tempo hari lalu memberikan bogeman mentah kewajahnya.
Mengingat itu Bagas bergidik ngeri.
Tanpa membuang waktu ia segera kabur, sesekali Bagas menengok kebelakang. Membuat dirinya tidak fokus dengan apa yang ada di depan.
Lagi-lagi ia menubruk seseorang. Tetapi tunggu, ia seperti mengenal cewe ini. Suaranya mengingatkan dia pada suatu kejadian.
"OMG! Bedak gw..!!!"
Ariel menatap Bagas, cowo ini tengah menunjukkan deretan gigi nya.
"Hai," Bagas mengangkat tangan kanan nya. Ariel mengernyit bingung.
"Masih inget gua gak?"
"Siapa lo? gak kenal" Ketus Ariel. Baru ingin melangkah pergi namun Bagas menghalangi jalan nya.
Ariel berdecak kesal, "Lo siapa sih?"
Bagas tersenyum, dengan cool nya ia mengangkat satu tangan merapikan jambulnya terus sampai kebelakang lalu berlanjut mengulurkan nya kepada Ariel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey You! (ALKI)
FanfictionAlvaro Farez perlahan-lahan mampu meluluhkan hati seorang gadis cantik dan pintar bernama Yuki Anggraini, yang terkenal cuek plus judes. Tapi seiring berjalan nya waktu mereka pun saling mencinta, tapi suatu masa lalu mengancam itu semua. Tanpa dike...