Part 9

1.2K 168 7
                                    

"Iya bye," Yuki turun dari mobil Keyna. Waktu sudah hampir tengah malam dan 2 ladies ini baru pulang.

Belum sampai ke pintu gerbang langkah cewe jepang ini terhenti saat melihat ada yang berdiri dihadapan nya.

"Esa?!"

Ia tidak menyangka jika sahabatnya itu akan menunggu nya pulang disini.

"Kamu ngapain aja sama Keyna di club,"

Yuki langsung melebarkan matanya tidak percaya, bagaimana Esa tau jika dia pergi ke club bersama Keyna.

"Eumm..a-aku gak ngapa-ngapain. Aku diluar," Yuki mulai takut dan ekspresi nya tidak bisa membohongi itu semua.

"Sama Al?"

Lagi-lagi Yuki dikejutkan oleh pertanyaan yang terlontar dari mulut Esa.

"Kamu pasti bingung kenapa aku tau semuanya," Ungkap Esa. Dibalas anggukan kecil dari Yuki.

"Aku udah kenal kamu dari kecil Yuk. Tapi aku gak nyangka kamu berani bohong sama aku dan Tante Yanti. Kalo kamu kenapa-kenapa gimana?" Esa meninggikan suara nya.

Yuki hanya mampu menunduk, merasa bersalah itu pasti. Namun ia tidak pernah melihat Esa semarah itu kepada nya.

Esa menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya kasar, saat ini ia berusaha mengontrol emosinya.

"Yuki," Suara Esa kembali lembut. Tapi Yuki belum berani menatap cowo dihadapan nya ini.

"Ini udah malem. Kamu masuk gih,"

Yuki bergegas masuk kedalam. namun sebelum benar-benar menutup pintu, ia menyempatkan melihat Esa yang masih berdiri di depan rumahnya.

***

"Cewe. Kenalan dong," Bagas memulai aksi nya pagi ini. Setelah beberapa kali kena tamparan, tapi hari ini tidak lagi.

Cewe yang dimaksud Bagas pun berbalik. Bagas sudah menunjukkan gigi pepsodent nya karna itu, tapi…

Buggh

Dia mendapat bogeman dari cewe berambut hitam panjang dihadapan nya ini yang ternyata adalah cowo. Bagas salah sasaran.

"Kurang ajar banget lu ngegodain gua," Cowo itu dengan sangar dan badan besar nya menunjuk-nunjuk Bagas yang sudah jatuh tersungkur dan jadi tontonan banyak orang.

Kemudian pergi meninggalkan Bagas yang masih mengaduh-aduh kesakitan.

Selang beberapa menit ia merasa ada seseorang memegang pundak nya.

"So-sorry bang. Jangan pukulin gua," Dengan mata terpejam Bagas memohon-mohon membuat Yuki mengangkat sebelah alisnya.

Masih pagi Bagas udah kesambet aja.

"Woy!" Mendengar itu Bagas langsung mengerjabkan matanya. Kepala nya mendongak melihat siapa pemilik suara tersebut.

"Yuki?!" Bagas berusaha bangkit.

"Ada apaan Yuk?" Ekspresi di wajahnya dengan cepat kembali ceria.

"Lo liat Esa gak?" Tanya Yuki.

"Esa? engga tu. Emang dia gak bareng sama lu?"

Pletakk

"Aww…"

Yuki menjitak kepala Bagas karena pertanyaan bodohnya tersebut.

"Kalo gw bareng sama Esa, gua gak bakal nanya ke elo."

Bagas tidak berani berbicara lagi dan terus mengusap kepala nya yang masih terasa nyeri.

Hey You! (ALKI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang