Gue berbaring di atas kasur empuk gue. Sambil memandangi atap gue. Sambil memfikirkan perkataan Ari tadi siang. Gue berangan angan, apakah Ari beneran suka sama gue. Tiba tiba ponsel gue berdering.
Kevan
Syah lu lagi dimana??
Di rumah
Kenapa??Jalan kuy!!
Kemana??
Udah lu siap siap aja!!
Oke tunggu yak
Gue jalan ke rumah lu yak
(read)Gue siap siap pakek baju kayak biasanya. Gue yang biasa dan nggak pernah pakek baju yang aneh aneh.
Simple banget kan
"assalamu'alaikum" teriak orang dari luar rumah
"wa'alaikum salam" jawab mama
"eh kevan" seru mama
"iya tan, Aisyah ada? "
"ada, masuk dulu"
"iya tan"
"syah ada Kevan ini"
"iya ma" teriak gueGue turun dari kamar gue
"kuy Kev"
"kuy"
"ma Isyah pergi dulu ya"
"mau ketemu Ari?? " ledek mama
"nggak, mau main sama Kevan aja"
"yaudah hati hati pulangnya jangan malem malem"
"iya ma"
"assalamu'aikum" sambil ngejabat tangan mama
"assalamu'alaikum" salam kevan
"wa'alikumsallam" jawab mamaGue masuk ke mobil jazznya Kevan yang berwarna putih itu. Kita berdua sama sama diam. Dan akhirnya Kevan yang mulai percakapan mereka.
"syah udah makin deket sam Ari"
"nggak biasa aja kok"
"dia orangnya gimana sih"tanya gue
"ya gitu kan lu udah kenalan"
"dia pernah tanya gue nggak"
"nggak kok 😊😊"
"yang bener?? "
"iya"Gue ngerasa kayak ada yang di sembunyiin sama Kevan deh. Tapi apa?? Gue kayak tau jalan ini yak. Inikan jalan kerumah Ari. Mati gue
"lo mau kemana? " tanya gue
"rumah Ari" dengan santainya
"loh katanya mau jalan aja, kenapa jadi kerumah Ari"
"nggak papa lah"
"mati gue"Ah sudah lah biarin seenaknya Kevan. Gue tinggal cari alasan apa gitu kalo nanti salting
"turun lo"
"iya""assalamu'alaikum" salam kita berdua
"wa'alaikumsallam" jawab seseorang dari dalam rumah
"loh Aisyah" kata orang itu"mati gue yang buka Ari" gerutu gue dalem hati
"kenapa kok kaget syah, kalok gue yang buka pintu" seolah tau isi hati gue
"ng ng nggak papa kok Ri"
"yaudah masuk" ajak Ari
"salting neng" ejek Kevan
"gue tonjok ya lu" sambil gue julurin kepalan tangan ke muka Kevan
"galak banget"
"biarin""mah ada Aisyah sama Kevan" teriak Ari dari bawah
Lalu ada wanita setengah parubaya yang turun dari tangga. Ya siapa lagi mamanya Ari Tante Uchi.
"eh ada Aisyah sama Kevan" samabil menjabat tangan kita berdua
"iya tan" jawab Kevan
"ada apa tumben kesini"
"ini nganterin Aisyah pengen ketemu Ari"
"eh nggak kok tan, Kevan tadi cuma ngasal" bantah gue
"nggak papa kok Syah tante juga udah tau kok hubungan kamu sama Ari"
"hubungan apa tan? "gue penasaran
"hubungan gelap" ejek Kevan
"sekali lagi lo ngasal gue tonjok beneran yak"
" kalian masih temenan kan, tapi mau ke hubungan yang lebih serius, di kamar ari aja foto kamu besar baget di dindingnya"
"iya?? " gue kaget
"mah!!! " panggil Ari sambil memelototkan matanya
"yaudah kalian ngobrol dulu aja tante siapin makan buat kalian"
"iya tan terimakasih" sahut kita bertigaGue di rumah Ari kayak cacing lagi di panggang. Nggak bisa diem. Soalnya gue malu sama perkataan Kevan tadi. Salting juga sama Ari.
"lu kenapa Syah? " tanya Ari
"ng ng nggak papa kok Ri"
"yakin? "
"iya""gih makan gih, makanannya udah siap" teriak Tante Uchi
"iya tan" sahut kevan langsung lari ke meja makan
"pengen apa leper bang" cela gue
"laper hehe"Tanpa gue sadari gue duduk sampingan sama Ari. Bisanya, waktu gue mau pindah tempat duduk, Ari dengan cekatan menarik tangan gue.
"apaan sih Ri? " tanya gue
"udah duduk disini aja!! " jawab Ari dengan santainya
"hmm"Kita semua makan, makanan yang di siapin Tante Uchi. Kevan makan dengan tanpa rasa sungkannya menghabiskan makanan yang ada di meja makan.
"maafin Kevan ya tan, dia selalu kayak gitu" malu gue
"nggak papa Syah Kevan udah biasa kayak gini, tante juga udah nganggap dia anak sendiri, dia nyang ngabisin masakan tante kalo Ari lagi males makan, biasanya dia ngabisin masakan tante sama Isa" terang Tante Uchi
"eh Tan jangan di bocorin nanti Aisyah jadi nggak ngebolehin aku main ke rumahnya, takut kalo makanannya aku habisin" bela Kevan
"dasar kamu Kev malu maluin aja bisanya!! "
"nggak Syah, nggak papa biarin, habisin Kev dari pada kebuang percuma"
"iya tan dengan senang hati" jawab KevanOh iya Isa itu nama kakaknya Ari. Aku juga belum pernah ketemu sih. Tapi Ari sering cerita ke gue.
Selesai makan kita bertiga jalan keluar. Karena ingin merasakan udara desa yang sejuk. Kita bertiga naik motornya Ari. Tapi, kalian pasti taulah gue boncengan sama siapa. Ya betul siapa lagi kalo bukan Ari. Asal kalian tau dia yang maksa gue bukan gue yang mau boncengan sama dia.
"syah pegangan" perintah Ari
"nggak mau" bantah AisyahGggggggggrrrrrrrrreeeeeennnnnnnnnnnggggggg
Suara motor Ari saat di lajukan dengan kencang. Sampe sampe badan gue meliuk ke belakang."pelan pelanlah Ri, gue mau jatuh ini"
"iya maaf, mangkanya kamu pegangan dong"
"hmm" sembari memegang pinggang AriDengan pasrahnya gue pegang pinggang Ari dari pada gue kepental jatuh ke aspal.
Kita berkeliling mengelilingi desa Ari. Dan menikmati sore yang sangat cerah. Rasanya kayak ada yang beda. Tapi nggak tau itu apa. Tapi hari itu gue juga sebel banget sama Ari soalnya dia berusaha mencari kesempatan untuk gimana caranya biar gue bisa nempel di badannya.
TBC.....
Please votment ya
Gue butuh itu 😖😖
Ini cerbung pertama gue loh
Masih mau lanjutkan 👍👍
Votment ya
Thanks 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Indah Di Awal Kisah
Dla nastolatkówSatu pengganngu udah pergi. Sekarang gue tinggal ngatur gimana caranya biar Aisyah mau mulai bicara sama gue. "Syah aku mau ngomong sama kamu" tanya Ari "ngomong tinggal ngomong kali Ri, ada apa?? " "itu" "itu apa" "Aisyah kamu mau nggak jadi pacark...