Fayyadh Akbar Khairy, "Kalau kamu benar-benar cinta, tetaplah tinggal, Joe."
Jordan Yehezkiel Dirga, "Enggak usah menuntut sebuah komitmen dari gue, gue enggak familiar."
Harisdharma Sanjaya, "Maaf, Mas Joe, tapi perasaan saya masih terjebak di masa...
Actually, I do not have lot of things to say. Tapi, akhir-akhir ini aplikasi wattpad gue nggak pernah bisa buat bales komen, kenapa ya? Ada yang tahu? Udah gue uninstall, install lagi, sama aja. By the way, 2 Moons the series unyu banget ya? Hahaha, if you didn't watch the series yet, do me a favor, start watching, and you can thank me later.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
MENUNGGUMU KEMBALI
By. Fayadh Akbar Khairy
Hari-hari terlewat
Minggu-minggu terselih
Betapa lama menunggumu kembali
Menantimu membuka mata
Kala kaki merangkak di beranda
Tak berjejak, tak bertanda
Cicak menertawaiku di ujung ruang inapmu
Botol infus sialan mengejekku
Jam dinding, diatas kepalamu, menjulurkan lidahnya padaku
Mereka saksi tangisku
Saksi ketidakmampuanku
Kapan kamu bangun, Joe?
Akhir-akhir ini, menulis puisi menjadi kegemaran baruku. Setiap kertas yang menjadi korban tulisan puisi sok puitisku, aku simpan di laci paling atas, di dalam meja di samping ranjang tempat Jordan berbaring. Satu minggu yang lalu, Jordan sadar, lalu kritis beberapa jam kemudian, dan kondisinya stabil dua puluh empat jam setelahnya. Dua hari kemudian, Jordan menjalani operasi. Jordan berada di kamar vip ini setelahnya, untuk menjalani rawat inap hingga kondisinya benar-benar pulih. Puisi diatas adalah puisi yang aku tulis tiga hari semenjak Jordan koma dulu, aku membacanya lagi, karena aku merasa tulisanku tidak terlalu buruk. Dan, aku bosan menunggu Jordan yang masih dengan damai menutup matanya. Jadi, sambil menunggunya bangun, aku membaca beberapa puisi karyaku.
Berada di sekeliling anggota keluarga Dirga setiap hari selama beberapa minggu terakhir ini, membuatku tidak asing lagi dengan kehadiran mereka. Dulu, aku selalu melihat keluarga ini sebagai keluarga yang hangat, sempurna, selain juga memiliki gen yang bagus untuk diturunkan, sekarang aku sudah lumayan terbiasa, aku sudah tidak begitu silau dengan tinggi badan mereka yang diatas rata-rata tinggi badan laki-laki di Indonesia. Daniel memiliki tinggi 185 lebih, Abed hampir menyentuh 180, dan Jordan yang memiliki tinggi hampir 185. Tinggi segitu, susah didapati di Indonesia. Aku juga sudah tidak silap mata dengan wajah mereka yang bersih, mulus, siap pergi walaupun baru bangun tidur. Harus aku akui gen mereka memang bagus untuk memperbaiki keturunan. Tetapi mereka juga manusia, mereka mempunyai flaw. Daniel yang mulutnya tidak bisa disaring, Andien yang ternyata memiliki ketertarikan dengan kisah romansa laki-laki dengan laki-laki. Andrea yang kurang bisa menyesuaikan diri dengan keluarga barunya. Abednego yang kurang peduli dengan hal-hal yang terjadi di sekitarnya, kecuali menyangkut orang-orang yang dia sayang.
