Eun Hee berjalan di jalanan kota Seoul yang masih ramai dan seperti biasa dia akan menuju ke taman kota untuk sekedar duduk sambil melihat orang-orang berlalu lalang.
"Ahh, hari yang cukup melelahkan." Gumam Eun Hee seraya bersandar di kursi taman
"Benarkah?" tiba-tiba seseorang menjawab gumamannya dari belakang
"Eoh, Taehyung sunbaenim lagi."
"Aku hanya sedang berjalan-jalan dan tidak sengaja melihatmu sendirian di sini."
'sepertinya jawaban dia selalu begitu setiap bertemu denganku' batin Eun Hee.
"Ahh nde sunbae."
"Sudah makan?"
"Belum."
"Baiklah, kajja ikut aku, kau pernah berjanji untuk makan bersamaku."
"Kemana?"
"Nanti kau akan tahu, palli kajja" ajak Taehyung yang tiba-tiba menggandeng tangan Eun Hee.
***
"Sunbae, apakah kau yakin akan makan di sini?" Tanya Eun Hee tidak yakin karena mereka sedang derdiri di depan sebuah restoran mewah.
"Wae, ada yang salah? Ayo masuk."
"Kau ingin makan apa?"
"Terserah dirimu saja sunbae, aku tidak pernah makan di sini sebelumnya."
"Baiklah."
"Eun Hee-ya apakah kau sudah mendengar rencana So Hyun untuk pergi liburan?"
"Ah nde sunbae, aku dan teman-teman sudah tahu semuanya, mungkin seluruh anggota senat juga akan ikut."
"Wuahh jinjja? Jeongmal? Pasti akan seru" ucap Taehyung yang terlihat sangat bahagia seperti anak kecil yang habis dibelikan permen, haha
"Tapi sunbae, kita belum menentukan ke mana kita akan pergi berlibur."
"Benar juga...Aha! Bagaimana kalau besok kita menyuruh Sehun-hyung untuk mengumpulkan semua anggota senat agar memberi pilihan tempat mana yang bagus untuk berlibur dan nanti akan diadakan vote." Ucap Taehyung tiba-tiba dengan menjentikkan jarinya lalu matanya melihat ke atas dan itu membuat Eun Hee ingin tertawa.
"Ide yang bagus sunbaenim."
"Emm.. Eun Hee-ssi bisakah kau memanggilku oppa saja agar terlihat lebih akrab?" Tanya Taehyung tiba-tiba
"Mwo? Oppa? Aniya, kau bukan oppaku." Jawab Eun Hee spontan menggelengkan kepalanya
"Tapi kan agar terlihat lebih akrab, atau panggil namaku saja juga tidak apa-apa." Lanjut Taehyung
"Aniya Aniya, kau satu tingkat diatasku jadi aku akan tetap memanggilmu sunbae." Tolak Eun Hee
"Hhhh...Arraseo jika itu maumu." Taehyungpun akhirnya menyerah
"Sunbae, kajja kita pulang ini sudah larut malam aku ingin segera istirahat." Ucap Eun Hee mengakhiri makannya
"Mwo? Habiskan dulu makananmu baru pulang."
"Aku sudah sangat kenyang sekali sunbae, porsinya terlalu banyak bagiku." Ucap Eun Hee jujur dengan wajah memelas
"Aish kau ini kenapa harus membuat wajah lucu seperti itu." Taehyung spontan mencubit kedua pipi Eun Hee "Aku akan membayarnya dulu, tunggu sebentar." Lanjutnya
***
"Sunbae jangan terlalu mengkhawatirkanku, aku bisa pulang sendiri." Eun Hee memohon pada Taehyung
"Aniya, aku harus memastikan kau pulang ke rumah dengan selamat, ini sudah larut malam Eun Hee-ya." kekeh Taehyung
"Jeball sunbaenim." pinta Eun Hee yang tiba-tiba sudah mengeluarkan air matanya
"Eoh, kenapa kau menangis?" Taehyung kaget melihat Eun Hee yang sudah mengeluarkan air mata dan dia segera mengusap air mata Eun Hee dengan sentuhan tangan yang lembut, lembut sekali
"Uljima Eun Hee-ya, aku hanya ingin mengantarkanmu pulang, aku tidak akan melakukan hal yang aneh-aneh kepadamu." suara Taehyung melembut dan mengelus puncak kepala Eun Hee
"Bukan masalah itu sunbaenim, kau akan terlibat masalah jika kau mengantarkanku." Ucap Eun Hee berusaha meredam tangisannya
"Wae? Masalah apa? Apa namjachingumu akan marah melihatku mengantarmu?" tanya Taehyung dengan mengerutkan keningnya
"Aniya, paman dan bibiku akan marah jika ada temanku yang datang ke rumah, aku tidak mau kejadian yang dulu terulang lagi." Eun Hee tidak ingin mengulang masa lalunya yang dulu dia pernah diantarkan pulang oleh temannya tapi oleh bibinya diusir dan dibentak membuatnya harus kehilangan temannya itu.
"Kejadian? Memangnya ada apa dengan paman dan bibimu?" Taehyung yang semakin bingung dengan ucapan Eun Hee
"Aku pulang dulu sunbae, jika ada wak--" belum sempat Eun Hee menyelesaikan perkataannya, ponselnya bergetar dan ada telepon,
"Nde yeoboseo?"
"YAA!!! KIM EUN HEE CEPAT PULANG AKU LAPAR MASAKKAN MI RAMYEON UNTUKKU DAN BUATKAN AKU TEH HANGAT!!!." Eun Hee kaget setengah mati dengan teriakan bibinya ditelepon membuatnya refleks menjauhkan ponselnya lalu mengelus-elus dadanya yang sudah berdetak dengan cepat
"Nde, aku akan segera pulang bibi"
Kim Taehyung yang sedari tadi melihat Eun Hee memasang wajah blank karena dia juga kaget, 'bagaimana mungkin suara orang ditelepon tanpa di speaker bisa terdengar sangat jelas dan keras ditelinganya? Apakah dia menelpon sambil memakai pengeras suara?, wahh daebak!!!' batin Taehyung
"Eun Hee-ya siapa perempuan yang berteriak yang menyuruhmu cepat pulang dan menyuruhmu membuat ramyeon dan teh hangat ?" Taehyung penasaran
"Mian sunbae, itu bibiku memang suaranya sangat keras, hehe." Jawab Eun Hee diikuti dengan cengirannya
"Eoh? Bibimu? Apa dia tidak bisa memasak ramyeon yang bahkan anak sekolah dasar juga bisa melakukannya, sendiri atau bibimu sedang sakit?" Ucap Taehyung heran
"Aniya sunbaenim, bibiku sehat-sehat saja, ya sudah aku pulang dulu sunbae sampai bertemu besok. Annyeong" pamit Eun Hee lalu pergi meninggalkan Taehyung
"Gomawo Eun Hee-yaa." Gumam Taehyung sambil tersenyum
'sepertinya aku menyukainya' batinnya
Maaf chapter ini pendek wkwkwk.
Jangan lupa voment ya chingudeul
Annyeongg

KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe I Love You
FanfictionKetika keadaan mengharuskan untuk menangis, tak usah berpura, menangislah. Tak semua air mata berarti lemah :))