Chapter 6

49 24 0
                                    

Sinar matahari memasuki celah-celah jendela kamar Minji, tapi dua orang gadis yang sedang tidur di dalam kamar itu belum memberikan tanda-tanda kehidupan dan masih nyenyak tidur di balik selimut.

"Ehmm... ini sudah jam berapa?" ucap Eun Hee yang bangun lebih dulu sambil mengusap matanya.

"Hmm.. ini hari minggu dan masih jam 6 sebaiknya kita menikmati tidur sampai siang." Jawab Minji setengah sadar.

"Arraseo." Ucap Eun Hee

Tapi selang beberapa menit Eun Hee menutup matanya, ponselnya berbunyi karena ada telepon dan dia langsung mengangkatnya tanpa tahu siapa yang menelpon.

"Nde, yeoboseo?" tanya Eun Hee dengan nada suara orang bangun tidur

"EUN HEE-YA!! KAU DIMANA CEPAT PULANG BUATKAN AKU SARAPAN" Eun Hee yang semula memejamkan matanya spontan langsung membuka lebar matanya dan menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Bibi tolong kali ini masaklah sendiri nde, aku lelah." Eun Hee memohon kepada bibinya

"Mwo? Memasak sendiri? Lalu apa gunanya kau tinggal di rumahku? Cepat pulang buatkan sarapan dan bersihkan rumah setelah itu kau boleh pergi lagi sesukamu." Perintah bibinya.

"Nde arraseo, aku akan pulang." Jawab Eun Hee lalu teleponnya tiba-tiba sudah di matikan.

"Aish!! Kalau tahu begini aku tidak akan pernah tinggal bersama mereka." Eun Hee berbicara pada dirinya sendiri sambil mengacak rambutnya.

"Minji-ya, aku pulang dulu nde." Ucap Eun Hee sambil membangunkan Minji.

"Eoh? Kau mau pulang, ini masih pagi Eun Hee-ya." Minji berbicara tapi matanya masih terpejam

"Bibiku menyuruhku pulang."

"Aish, bibimu itu memang pengganggu. Baiklah aku akan mengantarmu sampai depan rumah nde."

"Arraseo uri Minji." Jawab Eun Hee sambil tersenyum

"Gomawo Minji-yaa, Annyeong." Ucap Eun Hee lalu meninggalkan Minji

"Nde, Annyeong." Jawab Minji sambil melambaikan tangannya.

***

Saat Eun Hee sedang memasak di dapur, ponsel yang berada di sakunya berbunyi lalu dia segera mengambilnya. 'Eoh, eomma?'

"Nde, yeoboseo?"

"Eun Hee-ya bagaimana kabarmu di sana?"

"Aku baik-baik saja. Eomma dan oppa bagaimana di sana?"

"Aku dan oppa baik-baik saja.. sebentar lagi liburan musim panas, kau tidak ada rencana untuk berlibur bersama teman-temanmu sayang?"

"Tentu saja aku akan pergi berlibur eomma, bahkan kami sudah mentukan tempatnya." Eun Hee menjawabnya dengan semangat.

"Jinjja? Baguslah kalau begitu. Eun Hee-ya, sebenarnya ada yang ingin eomma bicarakan padamu."

"Bicara saja eomma."

"Tapi kau jangan marah."

"Kenapa aku harus marah pada eommaku sendiri?" tanya Eun Hee yang sudah menyatukan alisnya karena bingung oleh perkataan eommanya.

"Bulan depan eomma akan menikah lagi."

"Mwo? Menikah?" deg! Entah kenapa hatinya merasakan ada kekecewaan pada eommanya.

"Iya Eun Hee-ya."

Eun Hee menghela nafas sebentar lalu menjawab "Arraseo, menikahlah dengan orang yang eomma cintai, aku juga ikut bahagia jika eomma bahagia." Eun Hee tersenyum, tapi senyumnya terlihat dipaksakan. Tapi dia pikir ini sudah saatnya eommanya mendapatkan kebahagiaan lagi setelah hampir 4 tahun di tinggal appanya.

Maybe I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang