4 : Just One Day

97 20 1
                                    

Minju berjalan menuju dapur dengan mata setengah terbuka dan rambut yang sedikit berantakan. Ia baru bangun tidur.

Ia membuka kulkas dan mengambil air mineral lalu dituangkan ke dalam gelas. Sebelum meminumnya, ia sedikit menguap.

Tanpa disadarinya, Tuan dan Nyonya Kim, Jin dan Taehyung tengah menatapnya aneh.

"Morning, sayang," ucap Tuan Kim yang masih menatap anaknya.

Minju yang sepertinya belum sadar total memalingkan pandangannya ke meja makan. Iapun berjalan ke arah meja makan. Tapi tak disangka, ia melewati meja makan untuk kembali ke kamar.

"Minju-ya?" panggil Nyonya Kim.

Merasa terpanggil, Minju menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya. Matanya samar-samar melihat ke arah Nyonya Kim.

"Mau kemana, sayang? Ayo sarapan bersama," ucap Nyonya Kim.

"Aku mau cuci muka dulu, Eomma," ucap Minju dengan suara khas bangun tidur.

Nyonya Kim tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

"Aku benar-benar merindukan sikap polosnya," ucap Tuan Kim tersenyum sambil melihat ke arah Minju.

"Hmm, aku juga. Kuharap kau tidak mengirimnya lagi ke luar negeri hanya untuk alasanmu itu," ucap Nyonya Kim.

Jin dan Taehyung hanya menyimak sambil menikmati sarapan mereka.

Minju sudah kembali dan langsung mendudukkan dirinya di samping Nyonya Kim.

"Kamu mau sarapan apa, sayang?" tanya Nyonya Kim sambil mengelus puncak kepala Minju lembut.

"Hot chocolate and a bread, Mom," ucap Minju ala barat.

"Woah... Lihatlah tuan putri kita. Dia telah hidup dengan gaya barat," ucap Taehyung mengejeknya.

Minju hanya diam menghiraukan ucapan Taehyung.

Taehyung sedikit kesal karena diabaikan. Sedangkan Jin terus menatap Minju dengan pandangan yang sulit artikan.

"Ini pesanan putri Eomma," Nyonya Kim memberikan coklat panas dan roti bakar pada Minju.

"Makasih, Eomma," ucap Minju tersenyum lebar.

"Aku berangkat, Eomma, Appa, Jin Hyung," Taehyung bangkit dan mengambil tasnya.

"Aku tidak?" tanya Minju karena merasa dia tidak disebut.

"NO!" seru Taehyung sambil menjulurkan lidahnya.

Minju hanya mengerucutkan bibirnya. Taehyung terkekeh melihat tingkah adiknya. Ia pun menghampiri Minju.

"Oppa berangkat sekolah ya, Minju-ya cantik. Jangan nakal selama nggak ada Oppa. Paham, kan?" ucap Taehyung sambil mengacak-acak rambut adiknya lalu mengecup puncak kepala Minju lembut.

Minju tersenyum mendapat perlakuan manis dari Taehyung, "Hmm, aku paham, Oppa. Belajar yang rajin."

Taehyung tersenyum sembari mengangguk lalu melangkah pergi.

"Appa?" Jin bersuara.

"Ya?" Tuan Kim menoleh pada Jin.

"Kenapa Minju sudah kembali? Bukannya Appa pernah bilang dia kembali setelah lulus SMA? Bukankah itu 2 tahun lagi?" tanya Jin menatap Tuan Kim dan Minju bergantian.

Tuan Kim tampak sedikit kaget mendapat pertanyaan seperti itu. Nyonya Kim juga tampak kaget. Sementara Minju hanya menatap bingung ke arah Jin.

Tuan Kim berpikir sejenak, "Hmm... memangnya salah jika Appa meminta Minju kembali sekarang?"

"Tidak. Hanya saja itu sedikit mengganjal. Aku merasa seperti ada sesuatu yang disembunyikan. Entahlah, mungkin itu hanya firasatku saja," ucap Jin tersenyum.

Minju tampak membulatkan kedua matanya kaget.

Apa Jin Oppa tau? Batinnya.

Sedangkan Tuan Kim berusaha bersikap tenang.

"Iya, mungkin itu hanya firasatmu. Tidak ada yang Appa sembunyikan darimu tentang Minju," ucap Tuan Kim lembut.

Jin hanya tersenyum kecil lalu mengangguk. Tapi dia yakin, memang ada sesuatu yang disembunyikan. Percakapan Tuan Kim dengan Minju semalam masih terpikirkan olehnya. Ia sangat penasaran apa yang sebenarnya terjadi.

"Lalu bagaimana dengan sekolah Minju?" tanya Jin kemudian.

"Ah ya, Appa hampir lupa. Appa sudah membicarakan dengan Minju dimana ia akan melanjutkan sekolahnya. Appa sangat sibuk hari ini karena ada client dari Jepang. Jadi tolong uruskan berkas-berkasnya. Kamu bisa, kan?" pinta Tuan Kim.

Jin tersenyum lalu mengangguk, "Aku akan mengurusnya. Kirimkan saja alamat sekolahnya nanti."

Tuan Kim mengangguk paham.

"Dan Minju, Appa hanya memberikan waktu satu hari untuk kamu mempersiapkan diri," ucap Tuan Kim yang kini menoleh ke arah Minju.

"Apa? Hanya satu hari?!" seru Minju tak terima.

"Yes. Just one day," tegas Tuan Kim.

"Itu nggak cukup, Appa. Aku 'kan nggak cuma persiapkan diri, aku juga harus persiapkan peralatan sekolahnya. Seminggu dong, Appa?" pinta Minju.

"Seminggu?! Tidak! Appa rasa satu hari sudah cukup. Peralatan sekolah kamu tidak perlu khawatir, Eomma akan menyiapkannya untukmu. Kamu hanya perlu persiapkan dirimu saja," ucap Tuan Kim yang langsung diiyakan oleh Nyonya Kim.

Minju hanya mendengus sebal. Satu hari?! Hei, itu tidak akan cukup untuk bersenang-senang.

"Appa berangkat," Tuan Kim bangkit dan membawa tasnya lalu melangkah pergi.

"Aku juga berangkat ya Eomma, Minju," Jin juga bangkit dan melangkah pergi.

Sekarang tersisa Minju dan Nyonya Kim. Nyonya Kim membereskan piring-piring bekas mereka sarapan.

"Sudahlah, jangan dipikirkan. Eomma rasa berapa lamapun waktu kalo kamu menikmatinya semua akan sama saja. Manfaatkan waktumu sebaik mungkin, sayang," ucap Nyonya Kim sambil mencuci piring.

Minju hanya diam enggan merespon apapun. Entah apa yang dipikirkannya sekarang.

-TBC-

🌸🌸🌸

Part 4 is clear!

Cuma dikasih waktu sehari dong, ya. Parah banget, nggak tuh?! Tapi ya nikmati aja ya Minju wkwk.

Jangan lupa vote dan komen ya, guys! Luvvv😘

Salam kecup manis,

Cacelee

Keep Being YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang