9 : Cancel

115 17 12
                                    

Minju menatap ke arah luar jendela dengan menopang wajahnya menggunakan tangan kanannya. Tiba-tiba saja ia merindukan Dokter Yoon. Ia juga merindukan teman sekelasnya dulu waktu ia bersekolah di Wesminster School.

Drrttt

Getaran dari handphonenya membuyarkan lamunannya. Ia mengambil handphone tersebut dari dalam saku blezernya.

Jungkookie
Kau ingin menginap di sekolah?

Ia mengernyitkan alisnya membaca pesan dari Jungkook. Ia mengangkat kepalanya melihat sekeliling. Ia melongo saat melihat teman-teman sekelasnya sudah bersiap-siap untuk pulang. Bahkan Han Ssaem pun sudah keluar dari kelas. Ia menepuk dahinya pelan. Saking asyiknya melamun membuat ia tidak mendengar bel pulang berbunyi.

Ia melihat ke belakang. Jooyoung sudah hampir selesai memasukkan semua buku-buku dan peralatan tulisnya.

Drrrttt

Ia kembali merasakan getaran dari handphonenya. Sebuah pesan yang dikirim oleh Jungkook.

Jungkookie
Cepat kemasi barang-barangmu. Kutunggu di parkiran~

Kutunggu di parkiran? Apa maksudnya?

Minju masih mengingat-ingat sesuatu. Ah ya! Jungkook janji mentraktirnya hari ini. Kentang goreng manis dan Ice Americano. Ia tersenyum sendiri membayangkan betapa enaknya kentang goreng manis dengan rasa Korea yang khas. Di tambah Ice Americano, minuman kesukaannya. Hah... Dia sudah tidak sabar lagi!

Minju memasukkan peralatan sekolahnya ke dalam tas. Ia melihat ke meja Jungkook. Ternyata laki-laki itu sudah keluar kelas. Sekarang di kelas hanya ada dirinya dan Jooyoung. Jooyoung terlihat sedang merias diri sebelum ia pulang.

"Kau sudah cantik, Jooyoung-ssi. Tidak perlu berdandan pun kau tetap kelihatan cantik," ujar Minju tersenyum melihat Jooyoung yang sedang mempoles bibirnya dengan lipbalm.

Jooyoung melihat ke arah Minju sekilas lalu tertawa pelan, "Aku tau. Aku hanya mempolesnya sedikit agar tidak pucat. Kau ingin mencobanya? Aku baru membelinya kemarin," tawar Jooyoung sambil menyodorkan lipbalm miliknya pada Minju.

"Ah, tidak. Makasih," ujar Minju tersenyum canggung.

"Tapi bibirmu kelihatan pucat. Sini aku pakaikan," ucap Jooyoung sembari mengubah posisinya berdiri menghadap Minju.

Belum sempat Minju menolak, Jooyoung sudah lebih dulu menarik dagu Minju lalu mulai memainkan lipbalm-nya di bibir Minju. Minju hanya pasrah saja.

"Nah, selesai! Sekarang kau kelihatan lebih fresh," ujar Jooyoung dengan kekehan kecil.

"Baiklah. Aku pulang duluan, ya, Minju-ssi," Jooyoung melangkahkan kakinya. Baru beberapa langkah, ia melirik ke arah Minju dengan sebuah seringaian.

Minju menatap punggung Jooyoung yang berjalan keluar kelas. Kini Jooyoung sudah menghilang tapi Minju masih menatap lurus ke depan. Perasaannya tidak enak. Ia pun mengangkat handphonenya untuk berkaca. Seketika, ia membelalakkan matanya melihat bibirnya yang kelewat merah. Ia mendengus sebal. Jooyoung sudah mengerjainya. Ia bukan memakai lipbalm melainkan lipstick. Ia mengambil tisu dari dalam tas lalu mulai menghapus lipstick di bibirnya.

Keep Being YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang