4

3.3K 435 38
                                    

Seberubah apapun aku, hanya satu hal yang tak akan pernah berkurang,




rasaku padamu

------------------------------------------------

   Sejak kemarin setelah Jungkook memeluk Ryeon, Ryeon menjadi sedikit pendiam.

Tidak, bukan karena itu, Ryeon menimang-nimang apakah sebaiknya dia bersedia untuk menemui Hoshi di taman belakang lagi, karena sejak hal itu terjadi, Ryeon dan Hoshi jarang sekali berbicara bahkan di dalam kelas.

"Ryeonie, kajja nanti kita pergi ke bazaar, rasanya sudah lama kita tidak kesana"

Dilihatnya Ryeon masih tetap diam, dan memandang kosong ke arah tanah.

Oke anggap saja diabaikan.

"Eomma ku bilang, dia merindukanmu, kapan kau akan berkunjung ke rumahku lagi? Rumah kita memang tak terlalu jauh, tapi sekarang kau jarang sekali pergi ke rumahku"

Dia kenapa sih !
Batin Jungkook.

"Kau tau Ryeonie, aku benar-benar menyukai IU, kau tau dia kan? Dia itu cantik, suara nya indah, benar-benar tipe ideal ku"

Lagi-lagi Jungkook hanya menghela napas berat, sebenarnya Jungkook tidak terlalu menyukai Ryeon yang pendiam seperti ini,

Siapa sih yang suka saat setiap perkataan nya diabaikan?

Dia memutuskan untuk berjalan mendahui Ryeon, sedangkan Ryeon sendiri hanya mengerutkan keningnya karena sikap Jungkook kali ini,

Ryeon tidak sadar siapa yang membuat Jungkook seperti ini,

"Jungkook"
panggilnya,

Tetapi hal itu diabaikan oleh Jungkook,

"Hey, apa kau tuli?"
decak Ryeon sebal,

Kemudian Jungkook menghentikan badan nya tiba-tiba dan Ryeon otomatis menabrak tubuh Jungkook dari belakang,

Jungkook tetap berdiri tegak, tapi Ryeon jatuh dan terduduk di jalanan,

"Aww.."
rintihnya pelan sambil berusaha berdiri,

Jungkook membantu Ryeon berdiri tetapi dia masih belum juga bersuara. Hal itu benar-benar membuat Ryeon heran dan memutuskan untuk bertanya saja,

"Ada apa denganmu hari ini? kenapa kau mendiamkan ku?"

Jungkook menatap mata Ryeon dengan mata elang nya,

"Bukankah beberapa hari terakhir ini kau yang mendiamkan ku? kau itu yang kenapa! dan sekarang kau sendiri kenapa menyalahkanku?
Aku tau kau bahagia karena kekasih barumu itu, tapi aku juga kesal saat kau membatas jarak denganku, mengabaikan setiap perkataanku, apa kau lupa? aku ini sahabatmu, bagaimana bisa kau menomor satukan dia? Aku kira kau lebih faham dengan semua ini"

Jungkook menjawab dengan nada dingin nya yang menusuk,

Rasanya baru ada belati yang menancap di hati Ryeon, bagaimana bisa seorang Jeon Jungkook mengatakan semua ini padanya?

Darah Ryeon naik sampai ke ubun-ubun, matanya perlahan memanas.

"Dengar! aku menolaknya! aku bukan tipe wanita seperti yang baru saja kau fikirkan! jujur perkataanmu tadi rasanya pedas sekali. Dan iya! mungkin aku memang bukan sahabat yang baik, kalau begitu akhiri saja, terimakasih untuk segalanya!"
kata Ryeon yang juga dengan emosinya,

Butterfly [On Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang