"Josh Ocean paraguess , Aska Chistian paraguess cukup !!! dasar anak-anak tidak berguna"
Seketika kedua lelaki tanpan yang sedang adu kekuatan itu menegang . suara baritone yang tegas dan lantang itu seakan menyihir mereka berdua . khrisma pemilik suara itu mampu membuat tuntuk siapa saja , tak heran mengapa perusahaan yang dipimpinnya itu bisa sukses sampai saat ini . kedua lelaki itu menatap kea rah pintu depan dimana Ayah mereka sedang berdiri dengan ekspresi geramnya .
"apa-apaan kalian berdua , saya tidak mendidik kalian untuk berkelahi seperti ini"
Pipi Aska yang sekarang lebam dengan sedikit memerah seperti ingin mengeluarkan darah akibat tinjuan kakaknya Sean , sementara tuxedo yang dikenakan sean sudah kusut dan berantakan . tetapi wajah sean tidak memar sama sekali karena Aska mendaratkan pukulannya di bagian tubuh sean . tetapi tetap saja kini kakak beradik itu hanya tertunduk hormat kepada sang ayah .
"apakah ada yang bisa memberikan penjelasan apa yang sebenarnya terjadi di sini ?"
Hening , tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulit kakak beradik itu , begitu juga dengan bibi .
"apakah perkelahian kalian membuat kalian berdua menjadi bisu hmm ?"
Tetap tidak ada yang berani menjawab .
"bibi saya minta penjelasan , apa yang sebenarnya terjadi disini ?"
"i...itu tuan mmm .... Itu"
Ayah Aska menghembuskan nafasnya gusar , bahkan pembantu rumah tangga saja bingung menjelaskan ada apa antara kedua anak ini .
"sudahlah bibi , pergi buatkan the hangat"
Segera sang bibi berjalan menuju ke dapur dengan cepat , sementara ketiga orang itu masih berada di tempat mereka .
"apa ada yang ingin kalian berdua sampaikan hmm ?"
Seketika mereka berdua menjawab secara bersamaan .
"Maaf"
"perhatikan sikap kalian berdua"
Setelah mengatakan itu sang Ayah langsung berjalan menuju ke ruang kerjanya , sementara mereka berdua langsung pergi ke kamar mereka masing-masing dan tentu saja melewatkan makan malam .
"kak Aska kenapa ?"
Aska tersadar dari lamunannya setelah Mikha melambai-lambaikan tangannya di hadapan Aska . sejak mereka berada di mall Aska selalu diam dan kadang melamun . bahkan saat Mikha menanyakan sebab lebam di pipi Aska , cowok itu hanya diam dan sepertinya tidak berniat menjawab pertanyaan gadis itu . Pikiran Aska memang sedang tidak fokus dikarenakan perkelahiannya dengan sean kemarin . entah mengapa Aska merasa sedikit lega karena meninju Sean beberapa kali . seakan emosi yang selama ini dia tahan akan kakaknya itu sudah terlampiaskan walau tidak seluruhnya .
"kak serius deh kalau ada masalah cerita aja sama aku , dijamin Amannn"
Aska terkekeh melihat tingkah Mikha , benar-benar bisa mencairkan suasana . tetapi Aska merasa belum ingin menceritakan masalah pribadinya kepada Mikha . karena bahkan dia belum yakin pada perasaannya yang sebenarnya .
"ih kak Aska diam mulu bosann dehh , kalau gitu kak Aska dengarin cerita aku aja deh . kakak tau gak si Fika yang sekelas sama aku , dia ikutan Himpunan juga kak yang adik mentornya kak Reihan"
Aska mencoba berpikir sejenak dan menganggukan kepalanya .
"kakak tau gak dia itu cerita sama temen-temennya kalau aku sok kecantikan terus keganjenan sama kak Aska tau gak sih"
KAMU SEDANG MEMBACA
accidentally in Love
Lãng mạnOrang bilang jika kau jatuh cinta kau akan merasakan kebahagiaan bukan ? namun apa jadinya jika Cinta yang kau rasakan hanya membuat Luka yang berbekas di dalam hatimu ? sanggupkah kau memperjuangkan Cintamu walau Sakit yang harus kau Lalui ? - Mi...