[9]kerinduan

32 3 0
                                        

Semua quotes murni hasil saya sendiri.

******

Diriku kehilangan jiwanya sedangkan hatiku kehilangan pemiliknya
-zf

Aku yang salah. Terlalu gengsi berkata cinta, terlalu naif tuk merindu.
padahal kamu tidak baik-baik saja. Hatimu hancur. Karenaku.
-Arki

******

Arki PoV

Seharusnya aku tak membiarkan semua terjadi. Aku kehilangan orang yang telah ku anggap masa lalu dulu. Dulu, saat aku masih saja tak menggunakan otakku untuk berfikir bagaimana dia bertahan dalam situasi yang mungkin bisa aku katakan bahwa aku saja tak sanggup.

Aku kehilangan.

Dan kini penyesalan menjadi satu satunya yang tersisa.

Aku tak tau bagaimana dengan dia yang dulu. Tapi yang jelas dia selalu saja menghindar setiap aku gencar mendekatinya.

Dan aku simpulkan, dia tak suka aku.

Hujan makin lebat saja. Sekelebat bayangan muncul saat aku memejamkan mata. Dia yang tertawa riang dengan kembang gula di genggamannya.
Seakan menyatakan bahwa dia baik baik saja saat itu. Membuatku benar benar merasa bersalah.

Jika aku bisa mengatakan 'aku ingin bersamamu lagi' aku akan mengatakannya dengan lantang agar dia mendegar. Tapi aku tetaplah aku. Aku bukan lelaki yang mampu mengatakan semua secara gamblang. Sebut saja aku ini cupu. Ya,memang begitu kenyataannya. Aku taakan bisa mengatakan itu, kecuali tuhan memberi mukzijatnya padaku hingga aku punya banyak keberanian.

Seseorang kini telah duduk dihadapanku. Tersenyum samar sambil menatapku. Aku tau dia menyayangiku dari tatapannya yang dalam. Wajahnya sedikit tersipu membuat kesan manis pada dirinya. Tapi untukku saat ini hanya raquel yang paling terdepan, raquelku yang manis.
Ah,maksudku raquel yang sempat aku miliki.

"Maaf telat ki" ucapnya sambil tersenyum ramah. Aku yang mendengarnya hanya mengangguk seolah mengatakan gapapa secara tersirat.

"Ada apa ngajak aku kesini?" Tanyanya lagi setelah meminum milkshake yang telah dia pesan barusan. Jujur saja sebenarnya aku bingung mengatakannya tapi aku perlu bantuannya.

"Ekhm..." aku berdeham sebentar untuk menetralkan fikiranku. "Aku perlu bantuan kamu" ucapku akhirnya.

"Bantuan?" Tanyanya dengan kening yang sudah berkerut.oh tuhan, aku harap dia tak bisa menebakku

"Aku--mau kamu bantu aku jelasin semua ke raquel la, hubungan kita udah selesai kan?" Sebut saja aku lelaki bodoh dan egois yang meminta bantuan pada mantan pacarnya yang jelas masih mencintainya.

Celline laretna, mantan pacar arki.

Celline yang awalnya biasa saja kini merubat raut wajahnya dengan ekspresi tak tertebak. Tapi yang jelas ada senyum yang memaksakan diwajahnya.

"O-oke aku bantu kamu kok dan--hubungan kita memang sudah berakhir! Kamu tenang aja" jawabnya sesantai mungkin sambil terkekeh seolah baik baik saja.

"Makasih" ucapku singkat

Dan celline hanya mengangguk sambil terus menikmati minumannya.

*****

Author PoV

Hujan telah berhenti membasahi jalanan, tapi tidak dengan hujan air mata yang mengalir pada pipi perempuan di sudut restoran itu.

Dia terus saja menangis meski pelayan sudah banyak menegurnya.

Losing HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang