[7] tentang D

43 4 1
                                    

Kau tak jahat,kau baik.
Mungkin akunya saja yang kelewat mencintaimu.
-zf

Dalam hati terukir nama,
bukan hanya satu tapi dua.
Setelah ku lihat lagi ternyata sama.
Masih engkau, Rafadeano.
-Denara

Voment ya jangan lupa!

*****

Pelajaran bu danu telah selesai. Dan sekarang adalah pelajarang bapak paling menyebalkan yang mengajar kelas 11 juga 12. Bapak tertampan rupawan nan menawan.

Siapa lagi kalau bukan bapak semar.

Tapi beruntungnya sekarang sedang diadakan rapat dadakan. Membuat seisi kelas 12 ipa-2 bersorak riang. Begitu juga dena Dena yang kini sudah sibuk membaca novel kesayangannya.

Baru juga membaca 3 lembar, dena sudah ditarik oleh salah seorang wanita yang paling gokil di kelasnya. Sekaligus teman dekatnya selama 3 tahun ini.

Nevara dalir khansa atau yang lebih terkenal dipanggil otet.

Awalnya yang memanggil dia otet itu rava, sahabatnya rega kalau lupa hehe.

Katanya 'Nevara kan suka astronomi tuh, trs jago gambar apalagi roket nah daripada manggil nevara kesusahan mending panggil otet aja. Lebih simple' begitu katanya.

Dan sampai akhirnya nama otet buming seantero sekolah. Sebenarnya Memalukan.

"Apa sih tet? Mau kemana?" Tanya dena kesal karena dari tadi si otet narik narik dia sambil lari lari.

"Pipis den pipis gakuatt" jawabnya sambil sedikit berteriak membuat semua orang yang ada di lorong memperhatikan mereka berdua.

*****
Saat dena sedang menunggu otet yang katanya sedang buang air kecil, seorang siswi dengan rambut pendek sebahu dan kacamata memberikan dia bungan berwarna kuning. Oh ralat, maksudnya lukisan bungan berwarna kuning. Dengan tulisan dibagian belakangnya.

"Buat aku?" Tanya dena sambil menunjuk dirinya sendiri.

Yang ditanya hanya mengangguk dan berlari pergi.

Yang ditanya hanya mengangguk dan berlari pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To: Dena

Jangan menagis, aku tak suka.

*****

Denara synta clory, anak 12 ipa-2 dan salah satu anak populer sekolah. Wajahnya cantik, badannya bagus, dan sikapnya ramah membuat siapa saja menyukainya.

Dena yang pintar,ramah,periang,dan dewasa adalah anak dari seorang pengusaha yang cukup terkenal.

Dan juga satu yang penting, dena mantan pacar dari dean.

*****

Sudah hampir satu jam pelajaran tidak ada guru yang masuk, membuat kelas makin heboh. Terlebih kelas 12 IPA-4. Kelas dimana Dean dan rega berada.

Dean yang awalnya hanya main gitar kini sudah bangkit dan malah berjoget ria bersama rega.

Ditemani alunan musik dangdut mereka tertawa, membuat seisi kelas tertawa melihat kelakuannya.

Terlebih rega yang berlaga seperti seorang biduan yang sedang menggoda dean untuk memberinya uang.

Dan dengan pedenya rega bernyanyi sambil menggoyangkan pinggul.

Ditambah lagi anak kelasnya yang lain yang mulai ikut bergoyang karena lagu dangdut yang tadi rega putar. edan turun

Langit hang dadi saksi, bumi milu nyakseni
Suci lan putihe, tulus lan ikhlase welas sun nyang riko..
Paran tah paran maning, hang nggawe atin riko
Magih mangu mangu, sing gelem telikas nompo welas isun..
Ngelayung biso isun dung sing biso nduweni,
Biso sun linglung, koyo wong edan turun..
Serange atinisun, serange welas isun,
Nemen nyang riko, nyang riko nyang riko..

Saat semua asik berjoget, dean tiba tiba pergi begitu saja entah kemana.

****

"Dena"

Dena yang tadinya sedang asik melukis di taman sekolah kini menoleh ke arah orang yang memanggilnya.

Saat matanya berpapasan dengan mata dean. Dena langsung memalingkan pandangannya. Seolah tak mau melihat dean.

"Ngapain?" Tanyanya sarkatis

"Lukis apa?" Tanya dean mencoba mengalihkan pembicaraan.

Sebenarnya dean rindu dengan dena, orang yang sudah menemaninya selama 3 tahun.

Dean rindu menemani dena yang asik melukis seperti sekarang. Atau Dena yang selalu  menemani dean kemanapun.

Seperti saat dean ngotot ingin masuk ke wahana mandi bola, dena dengan baiknya malah menuruti, bukannya malu atau marah pada dean.

"Ada apa?"tanya dena lagi masih terus fokus pada lukisannya tanpa menoleh sedikitpun pada dean.

"Cuma rindu kamu" jawab dean setenang mungkin. Karena kenyataannya memang begitu.

Berbeda dengan dean yang biasa saja, dena malah mengepalkan tangannya kuat seolah menahan sakit atas semua yang terjadi. Pandangannya kosong dan bibirnya mengatup sempurna. Dia mematung sepersekian detik.

"Lucu" jawab dena berusaha menetralkan semuanya.

Dean hanya tersenyum tipis melihat dena yang sekarang.

Dena yang lebih banyak diam dibandingkan dulu.

Dena yang lebih cuek dibandingkan dulu.

"Gimana hubungan kamu sama raquel?" Tanya dena tiba tiba.

Dean yang tadinya tersenyum tipis seketika menegang dengan pertanyaan dena.

Dena yang menyadari itu pun langsung membereskan peralatan lukisnya dan pergi begitu saja.

Meninggalkan dean yang masih diam karena pertanyaan dena.

Satu pesan yang akan selalu saya ucapkan: jangan lupa voment!
Info: untuk segala unsur dalam cerita,saya tidak mengopas dari siapapun. Ini murni hasil kerja keras saya.
Dan bahkan ada sedikitnya dari kisah nyata.
Untuk quotes sendiri seperti yang saya bilang tolong jangan asal copas atau nyuri, karena saya bikinnya susah.

Losing HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang