Help

51 5 0
                                    

Mengawali pagi yang cerah ini dengan bercerita—tidaklah buruk menumpahkan semua fikiran di pagi buta seperti ini.

Sooyung lakukan hal itu—menceritakan semua peristiwa yang kemarin terjadi—membuat Inha tertawa terpingkal-pingkal, mereka berdua bahkan sekejap menjadi pusat perhatian—karena kini mereka tengah berada di tempat yang ramai.

Menanti bus di halte yang kini semakin penuh berisikan para masyarakat kota Seoul yang akan beraktivitas.

"Pertemuan kalian berawal saling menabrak—dan berakhir di rumah tempatmu bekerja—dan rupanya kau akan merawat seorang bayi dewasa! Haha—aigoo! Bukankah ini takdir yang sangat lucu"

"Ya! Berhenti tertawa—ini tidak lucu!"

"Astaga! Bagaimana bisa anak yang seumuran dengan kita masih harus disewakan seorang perawat—dan kaulah pengasuhnya! Hahahaha!"

"Aish! Lupakan soal itu—terpenting aku bisa mendapatkan uang tidak peduli siapa yang akan aku rawat nantinya!"

.

Kang Sooyung's POV

Satu mimpi telah terkabulkan—mengenyam pendidikan di universitas ini walau universitas ini bukanlah tujuan utamaku.

Setidaknya aku masih bisa merasakan bangku kuliah dan mengembangkan bakatku ini.

"Sooyung-ah! Nanti kita bertemu disini lagi—kelasku akan segera dimulai"

Aku mengangguk sebagai jawaban sederhana—kami harus berpisah, bagaimanapun—kondisi ini memaksaku untuk mencari teman yang lain karena Inha tidak akan terus bersamaku.

Aigoo. Aku bahkan tidak memiliki satu kenalan pun di kelas musik pertamaku ini.

Eoh! Bukankah dia anak asuhku—ah! Bukan-bukan maksudku—bukankah dia pria menyebalkan itu.

Apa dia juga berkuliah di universitas yang sama denganku? Ya! Ada apa dengan dunia ini—mengapa begitu sempit.

Ya Tuhan! Biarkanlah aku bertemu dengannya hanya di rumah—itu sudah cukup tapi—sekarang aku harus bertemu dengannya di sini—dengan kelas yang sama.

Lihat! Ia menoleh ke arahku—wajahnya terkejut namun ia menutupinya, rupanya ia berpura-pura tidak melihatku—akan ku buat kau melihatku.

Aku berjalan mendekatinya—menarik kursi untuk duduk tepat di sampingnya. Ayolah! Bersikaplah manis padaku—aku ini calon perawatmu—apa dia belum mengetahuinya?

"Hei.. Berikanlah rasa hormatmu untukku, eoh! Setidaknya kau harus hargai aku"

Ah! Kedua matanya menatapku tajam—ia akan melakukan apa? Cih, jika dia berani melakukan hal jahat apapun—akan ku pastikan aku tidak akan memberimu makan.

"Ya! Aku adalah pengasuhmu yang baru—tapi itu hanya berlaku dirumah, jika disini aku bukan siapa-siapamu. Arasseo?"

Lagi, ia terkejut—semua yang kukatakan selalu saja membuatnya terkejut.

Sekarang—ia memalingkan wajahnya, bagaimana bisa dengan wajah baby face nya itu ia bisa bersikap menyebalkan.

.

"Kenapa kau lama sekali Sooyung-ah? Aku sudah lapar!"

"Mianhae—bagaimana jika kita isi perutmu dengan tteobokki"

"Eoh, lihat siapa yang baru saja keluar dari kelas yang sama denganmu!"

Aku ikut memperhatikan apa yang sedang di perhatikan Inha—melihat pemuda menyebalkan yang tengah berjalan keluar dengan hoodie bewarna hitam yang melekat pada tubuhnya.

Youre My Destiny [Exo Baekhyun FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang